Tema renungan kita hari ini adalah “Meminta maaf”.
Meminta maaf adalah suatu tanda kerendahan hati dan penundukkan diri. (Efesus 5:21).Salah satu ciri kerendahan hati adalah mudah meminta maaf kalau berbuat salah/dosa kepada Tuhan atau terhadap sesamanya. Selanjutnya, janganlah kita berbuat pelanggaran/dosa lagi. Kita harus berhati-hati dengan hidup kita, karena setiap pelanggaran/kesalahan terutama terhadap Tuhan, akan mendukakan Roh Kudus yang tinggal didalam kita.
Untuk itu kita harus segera minta maaf/minta ampun kepada Tuhan, demikian juga terhadap sesama kita. Janganlah kita hanya minta maaf di bibir saja, sebab hal itu bukanlah suatu permintaan maaf yang sungguh-sunguh, melainkan bohongan, sedangkan didalam hatinya masih penuh dengan dendam dan amarah.
Meminta maaf adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kehidupan anak-anak Tuhan. Mengapa meminta maaf itu sangat perlu ? Karena setiap orang dapat berbuat kesalahan/pelanggaran.
Mungkin seorang atasan dengan gampang menyalahkan bawahannya, tetapi ketika dia pada suatu saat melakukan kesalahan, maka boss yang ada diatasnya pasti akan memarahinya juga. Sebaliknya memaafkan juga sangat perlu, karena setiap orang selalu berbeda dalam mengukur “besar dan kecilnya” masalah.
Demikian juga "meminta maaf atau memaafkan" sangat diperlukan, karena ada banyak hal atau masalah yang dapat diselesaikan dengan meminta maaf. Misalnya : Ada seorang suami memarahi istrinya oleh karena istrinya itu melakukan suatu kesalahan, lalu istrinya meminta maaf kepadanya ; maka permohonan maafnya ini akan sangat mencairkan ketegangan amarah suaminya.
Meminta maaf adalah suatu sikap membuka diri untuk menyelesaikan masalah, dan membebaskan diri dari kebencian, serta menunjukan suatu sikap kedesawaan secara rohani.
Inilah keuntungan daripada meminta maaf. Oleh karena itu, jikalau pada saat ini, kita memiliki suatu masalah dengan orang lain, sehingga hubungan kita menjadi kurang baik ; maka segeralah datang kepadanya dan dengan kerendahan hati untuk saling meminta maaf, karena sikap seperti itu adalah baik dimata Tuhan dan disenangi oleh semua orang.
Mengapa seseorang tidak mau meminta maaf…?
Karena merasa dirinya benar. Padahal kita tahu bahwa sepanjang kita mempertahankan prinsip bahwa "kita selalu benar dan orang lain salah", maka kita tidak pernah rendah hati dan tidak bisa memaafkan orang lain.
Seseorang tidak dapat meminta maaf, bisa juga disebabkan oleh egois/tidak mau kalah, atau karena sombong atau gengsi, atau karena tertipu oleh tipu daya iblis, atau karena kurang mengerti kehendak Tuhan, atau karena kekerasan hati kita sendiri.
Ada seorang ibu yang sangat benci kepada temannya, lalu ada seorang hamba Tuhan menasehati dia dan berkata : Ayo, kita pergi kerumahnya dan berdamailah dengan dia. Tapi ibu ini bilang : Biar apapun yang terjadi, saya tidak mau memaafkan dia, boro-boro saya bertemu dan ngomong sama dia, melihat mukanya saja saya sudah muak. Inilah kesombongan dan kekerasan hati itu! Ingatlah bahwa setiap kita dapat bersalah ; pada saat kita bersalah biasanya kita ingin orang lain untuk mengerti. Jadi untuk itu belajarlah untuk mengerti kesalahan orang lain, belajarlah meminta "maaf dan memberi maaf"!
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat memaafkan orang lain, karena Engkau juga telah memaafkan kami. Amin.
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat memaafkan orang lain, karena Engkau juga telah memaafkan kami. Amin.