"Janganlah kita jemu- jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya , kita akan menuai , jika kita tidak menjadi lemah". (Galatia 6:9)
Kebaikan yang kita lakukan itu, pasti akan kembali kepada kita. Perhatikan ayat firman Tuhan dalam nas diatas : Janganlah jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, maka kita akan menuai.
Meskipun kebanyakan orang yang percaya kepada Tuhan tahu akan firman Tuhan ini, tetapi tidak semua dari antara mereka yang melakukannya, apalagi terhadap orang yang tidak disukai atau terhadap orang-orang yang berbuat jahat kepada mereka.
Memang kita tidak tahu sepenuhnya, bagaimana caranya Tuhan akan mengembalikan semua kebaikan yang telah kita perbuat terhadap sesama yang bersangkutan. Namun Tuhan berjanji bahwa Ia akan membalas semua kebaikan pada waktunya, sebab hal itu Tuhan perhitungkan sebagai suatu perbuatan yang kita lakukan kepadaNya.
Kebaikan yang kita lakukan itu, pasti akan kembali kepada kita. Perhatikan ayat firman Tuhan dalam nas diatas : Janganlah jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, maka kita akan menuai.
Meskipun kebanyakan orang yang percaya kepada Tuhan tahu akan firman Tuhan ini, tetapi tidak semua dari antara mereka yang melakukannya, apalagi terhadap orang yang tidak disukai atau terhadap orang-orang yang berbuat jahat kepada mereka.
Memang kita tidak tahu sepenuhnya, bagaimana caranya Tuhan akan mengembalikan semua kebaikan yang telah kita perbuat terhadap sesama yang bersangkutan. Namun Tuhan berjanji bahwa Ia akan membalas semua kebaikan pada waktunya, sebab hal itu Tuhan perhitungkan sebagai suatu perbuatan yang kita lakukan kepadaNya.
Ada seorang petani yang mendengar suara tangisan seorang bayi kecil yang terperosok dalam lumpur yang dalam. Tanpa menunggu lama petani tersebut menolong si bayi itu keluar dari lumpur. Keesokan harinya si ayah bayi datang meminta bayi tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada si petani itu. Karena dia orang kaya, maka dia menawarkan berbagai hal kepada si petani, namun si petani itu menolaknya. Saat itu, si orang kaya ini melihat anak si petani keluar dari rumah mereka yang sederhana, maka dia menawarkan : Bagaimana kalau anak bapak saya sekolahkan dengan biaya semuanya saya yang tanggung.
Singkat cerita, anak si petani menggunakan kesempatan itu untuk belajar dengan baik di sebuah Universitas, jurusan kedokteran dan akhirnya dia menjadi seorang dokter yang terkenal. Kemudian pada suatu saat anak orang kaya itu jatuh sakit, dan dokternya adalah anak si petani itu, dia yang merawatnya dengan semua biaya pengobatan gratis.
Dari contoh tersebut, sangatlah jelas bahwa kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain, pada suatu saat Tuhan akan hantarkan balasannya melalui orang tersebut atau melalui orang lain yang mungkin tidak pernah kita kenal.
Kita dapat melihat, bagaimana kebaikan itu kembali, bagaimana benih yang ditaburkan akan menghasilkan buah dan kebaikan yang telah kita lakukan, pada suatu saat dia akan mengerjakan yang lebih besar demi kebaikan kita.
Hanya saja yang menjadi peringatan bagi kita adalah janganlah sampai kita berbuat baik dengan tujuan supaya kita menerima balasan, tetapi kita melakukannya adalah karena perintah Tuhan dan karena kita mengasihi sesama, terutama kawan-kawan kita seiman. Disinilah muncul sebuah pemahaman yang dalam, bahwa ketaatan kita kepada Tuhan adalah merupakan bukti kita mengasihiNya.
Peringatan lain adalah janganlah melakukan kebaikan hanya kepada orang yang kita pikir dapat membalas kebaikan itu, tetapi kita melakukannya sebagaimana contoh yang telah Tuhan perbuat bagi kita yaitu memberi dengan sukarela dan tulus tanpa pamrih.
Selalu memberi yang baik, adalah salah satu sifat Allah yang harus kita praktekkan dalam hidup ini !!
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami berbuat kebaikkan bukan saja kepada orang yang baik terhadap kami, tetapi juga terhadap musuh kami. Amin.
Singkat cerita, anak si petani menggunakan kesempatan itu untuk belajar dengan baik di sebuah Universitas, jurusan kedokteran dan akhirnya dia menjadi seorang dokter yang terkenal. Kemudian pada suatu saat anak orang kaya itu jatuh sakit, dan dokternya adalah anak si petani itu, dia yang merawatnya dengan semua biaya pengobatan gratis.
Dari contoh tersebut, sangatlah jelas bahwa kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain, pada suatu saat Tuhan akan hantarkan balasannya melalui orang tersebut atau melalui orang lain yang mungkin tidak pernah kita kenal.
Kita dapat melihat, bagaimana kebaikan itu kembali, bagaimana benih yang ditaburkan akan menghasilkan buah dan kebaikan yang telah kita lakukan, pada suatu saat dia akan mengerjakan yang lebih besar demi kebaikan kita.
Hanya saja yang menjadi peringatan bagi kita adalah janganlah sampai kita berbuat baik dengan tujuan supaya kita menerima balasan, tetapi kita melakukannya adalah karena perintah Tuhan dan karena kita mengasihi sesama, terutama kawan-kawan kita seiman. Disinilah muncul sebuah pemahaman yang dalam, bahwa ketaatan kita kepada Tuhan adalah merupakan bukti kita mengasihiNya.
Peringatan lain adalah janganlah melakukan kebaikan hanya kepada orang yang kita pikir dapat membalas kebaikan itu, tetapi kita melakukannya sebagaimana contoh yang telah Tuhan perbuat bagi kita yaitu memberi dengan sukarela dan tulus tanpa pamrih.
Selalu memberi yang baik, adalah salah satu sifat Allah yang harus kita praktekkan dalam hidup ini !!
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami berbuat kebaikkan bukan saja kepada orang yang baik terhadap kami, tetapi juga terhadap musuh kami. Amin.