" Jika Tuhan menghendakinya, kamu akan hidup dan berbuat ini dan itu". (Yakobus 4:15)
Dalam renungan hari ini, kita akan membahas suatu pelajaran untuk selalu bersikap rendah hati dan mengakui akan kedaulatan Tuhan dalam hidup kita.Ada seorang teman yang kalau berjanji terlalu percaya diri. Saya ini katanya adalah orang yang tidak pernah ingkar janji, kalau saya bilang besok saya datang, maka pastilah saya datang . Namun pas besoknya tahu-tahu turun hujan lebat, dan janjinya itu tidak bisa ditepati dengan alasan karena hujan.
Pada lain waktu dia janji lagi mau ketemu di salah satu Mal di Jakarta Selatan jam 12.00 siang. Katanya lagi saya pasti datang jam 12.00. Ternyata pas harinya & jamnya tiba yaitu jam 12.00, dia belum muncul juga, akhirnya datang setelah terlambat 1 jam, dengan alasan jalannya macet. Menghadapi orang yang berperilaku demikian, akan hanya membuat hati orang kesal dan akhirnya sejak saat itu satu demi per satu, teman-temannya menghindar daripadanya dan tidak
suka berteman dengan dia lagi.
Hal "membuat janji dan memenuhinya" adalah suatu masalah penting dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat. Dari sana orang akan dapat menilai kita, apakah kita menghargai orang dan waktu atau tidak ??!! Orang bijak mengatakan bahwa janji itu adalah seperti hutang yang harus dibayar dan tidak bisa disepelekan begitu saja.
Jadi bagaimana sebaiknya kalau kita harus berjanji ? Sebaiknya dalam berjanji,maka kita memberi tambahan kata-kata : Mudah-mudahan tidak ada halangannya ya ...., sebab apa yang akan terjadi besok saya tidak tahu......, kalau Tuhan izinkan, maka besok atau pada waktunya, saya pasti akan datang ke pertemuan tersebut.
Dengan demikian orang yang kita janjikan tidak akan menjadi terlalu kecewa, apabila kita tidak bisa menepati janji kita, sebab ada halangan yang tidak bisa kita hindari atau membuat kita terlambat. Kalaupun kita akan datang terlambat, maka sebaiknya kita cepat-cepat menelponnya dengan kata-kata permohonan maaf yang sopan. Pastilah akan dimaklumi sepanjang alasannya dapat diterima. Selanjutnya lain kali usahakanlah tepat waktu atau kalau perlu 1/2 jam sebelum
waktu yang dijanjikan kita sudah hadir.
Diakui atau tidak, didunia ini ada kedaulatan Tuhan yang memegang kendali atas hidup manusia dan alam semesta serta seluruh isinya. Jikalau Tuhan menghendaki sesuatu terjadi, maka terjadilah sesuatu itu......Sebaliknya jikalau Dia ingin sesuatu hal tidak terjadi, maka hasilnya pastilah tidak terjadi !! Manusia adalah makhluk yang serba terbatas dan ciptaan Tuhan, jadi manusia yang hanya
bisa merencanakan dan memprediksi saja.
Contoh: Langit sudah mendung, dan awan gelap bergumpal dilangit dan sepertinya akan turun hujan lebat. Namun tiba-tiba angin kencang datang bertiup dan menghalau semua awan yang tebal & gelap tsb, sehingga udara mewnjadi cerah lagi dan hujan lebat-pun tidak jadi turun.Oleh sebab itu, umat manusia, terutama kita orang-orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak boleh mengandalkan diri sendiri, tetapi memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan. Dalam merencanakan atau melakukan ini atau itu, sebaiknya kita selalu berkata dengan rendah hati : Kalau tidak ada halangan ya dan jika
Tuhan menghendaki.......
Manusia merencanakan, tetapi Tuhan-lah yang memutuskan.Apakah itu berarti bahwa kita lalu tidak perlu merencanakan kalau mau melakukan sesuatu ? Perencanaan tetap perlu, dan berjanji kepada seseorang juga perlu, tetapi janganlah sekali-kali melupakan Tuhan yang berdaulat atas kehidupan
seluruh umat manusia dan segenap isinya, termasuk kita semua orang-orang yang percaya kepadaNya.
Doa kami :
Tuhan Yesus ajarkanlah kami & pimpinlah kami untuk dapat selalu mengandalkan & mendahulukan Engkau dalam setiap langkah, pikiran, perkataan dan perbuatan kami.Amin.