"Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh ia tidak akan luput dari hukuman". (Amsal 16:5)
Ada seorang teman yang sudah menjadi hamba Tuhan dan melayani dengan sepenuh waktu. Dia bersaksi bagaimana pergumulannya memulai keputusannya melayani Tuhan, dengan berkata : Pada waktu Tuhan meminta saya untuk melayaniNya dengan sepenuh waktu, ada satu kekuatiran yang saya utarakan kepadaNya. Saya takut kalau ditengah perjalanan langkah/putusan ini lalu ternyata saya membelot, maka saya takut akan hukumannya & akibatnya kalau hal itu terjadi. Sebab saya teringat akan firman Tuhan yang berkata : “ . . . Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan.” (Matius 7 : 23) .
Disaat dalam pergumulan yang seperti itu, ada suatu bisikan dalam hati saya : Jika engkau memiliki hati yang mau diajar/dididik dan mempercayakan hidupmu sepenuhnya pada Tuhan yang engkau layani, maka Tuhan akan menjaga iman yang engkau sandarkan kepadaNya. “ Kemudian saya membuka Alkitab dan ternyata saya membaca firman Tuhan sebagai berikut : “ . . . karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Tuhan berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga hariNya.” (2 Timotius 1 : 12)
Semula hamba Tuhan ini adalah seorang yang sangat mengandalkan dirinya, namun setelah dia mendengar semua firman Tuhan ini, dia merendahkan dirinya & mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan yang sanggup memelihara hidupnya jauh lebih banyak & lebih baik daripada yang dia doakan atau pikirkan. (2 Efesus 3:20)
Melalui kesaksian diatas, intinya adalah kalau kita mau dipakai sebagai hambaNya, maka kita harus merendahkan hati dihadapanNya. Memang hal itu bukanlah sesuatu hal yang mudah , sebab biasanya ketika seseorang disanjung-sanjung orang, dan dia berhasil melebihi prestasi orang lain, maka pada saat itu juga dia akan mudah tergoda untuk jadi tinggi hati. Tetapi jika kita menyadari bawa semuanya adalah oleh karena Tuhan saja, maka Roh Tuhan akan menguatkan iman kita dan menuntun kita pada kerendahan hati, sehingga dalam keadaan sukses dan berhasilpun, kita akan tetap berkenan dihadapan Tuhan.
Sebab masalah keangkuhan hidup adalah sesuatu hal yang dapat membutakan mata rohani kita, dan membuat kita meninggikan diri sendiri. (1 Yohanes 2 : 15) Dan jika kita jatuh dalam keangkuhan hidup, maka itu adalah merupakan suatu kekejian bagi TUHAN; dan kita pasti tidak akan luput dari hukuman.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tuntunlah kami dalam kerendahan hati, supaya kami selalu berkenan dihadapanMu! Amin.
Semula hamba Tuhan ini adalah seorang yang sangat mengandalkan dirinya, namun setelah dia mendengar semua firman Tuhan ini, dia merendahkan dirinya & mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan yang sanggup memelihara hidupnya jauh lebih banyak & lebih baik daripada yang dia doakan atau pikirkan. (2 Efesus 3:20)
Melalui kesaksian diatas, intinya adalah kalau kita mau dipakai sebagai hambaNya, maka kita harus merendahkan hati dihadapanNya. Memang hal itu bukanlah sesuatu hal yang mudah , sebab biasanya ketika seseorang disanjung-sanjung orang, dan dia berhasil melebihi prestasi orang lain, maka pada saat itu juga dia akan mudah tergoda untuk jadi tinggi hati. Tetapi jika kita menyadari bawa semuanya adalah oleh karena Tuhan saja, maka Roh Tuhan akan menguatkan iman kita dan menuntun kita pada kerendahan hati, sehingga dalam keadaan sukses dan berhasilpun, kita akan tetap berkenan dihadapan Tuhan.
Sebab masalah keangkuhan hidup adalah sesuatu hal yang dapat membutakan mata rohani kita, dan membuat kita meninggikan diri sendiri. (1 Yohanes 2 : 15) Dan jika kita jatuh dalam keangkuhan hidup, maka itu adalah merupakan suatu kekejian bagi TUHAN; dan kita pasti tidak akan luput dari hukuman.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tuntunlah kami dalam kerendahan hati, supaya kami selalu berkenan dihadapanMu! Amin.