Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 08.53 under

"Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar".(Mazmur 92:15)
 
Ada seorang penyair terkenal bernama Lord Byron, yang menghabiskan hidupnya untuk mencari-cari kesenangan/kenikmatan duniawi. Di hari ulang tahunnya yang terakhir ia menulis: “Hari-hari hidupku kini laksana daun yang menguning. Bunga serta buahnya telah langka. Kesedihan, pembusukan, tidak ada lagi kesenangan bagiku didalam hidup ini, dan hanya cacing-cacing saja yang menjadi bagianku.”
 
Barulah pada saat itu, dia menyadari kesia-siaan yang telah dijalani dalam hidupnya selama ini. Manusia rata-rata memiliki usia yang tidak bisa dibilang lama. Kata pe mazmur bahwa masa hidup manusia adalah  70  tahun dan jikalau mereka kuat, 80 tahun dan kebanggaannyapun adalah kesukaran dan penderitaan. (Mazmur 90:10)
 
Sedangkan dihadapan Allah satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Atau artinya bagi Allah, faktor waktu adalah sama sekali tidak relevan, tidak ada artinya dan tidak berlaku sama sekali. Sebab Tuhan, Allah kita adalah Allah yang kekal yang melampaui segala waktu.
 
Apabila secara sederhana kita mengambil perbandingan dari hal diatas, jikalau manusia hidup 70 tahun, maka artinya dihadapan Allah, hidup manusia mungkin hanyalah sekitar 1 jam dan beberapa menit saja….. Jadi hidup manusia ini sungguh singkat sekali apabila dibandingkan dengan kekekalan, bahkan dikatakan bahwa hidup manusia itu sama seperti uap, yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (Yakobus 4:14)
 
Oleh sebab itu selama kita masih hidup di dunia ini, sebaiknya pergunakanlah waktu yang ada untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan, Allah sang Pencipta dan Juruselamat kita. Raja Salomo yang sangat berkuasa & sangat kaya raya pun, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu dalam hidup ini, semuanya adalah kesia-sia an saja. (Pengkhotbah 12:8) .

Padahal selama hidupnya, dia sudah ber-experimen dengan mempunyai istri & gundik sebanyak seribu orang, setiap hari bersenang-senang dengan berfoya-foya makan minum dan berpesta pora serta mendengarkan musik, para biduanita dan penari-penari, mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya jika dinilai dengan ukuran zaman sekarang, maka jumlah hartanya bisa melebihi beratus-ratus milliar dollar banyaknya, dan dalam zamannya, emas & perak adalah seperti batu, artinya banyak sekali dan murah nilainya (2 Tawarikh 1:15), rumahnya & istananya tidak terhitung banyaknya, wilayah kekuasaannya meliputi daerah seluruh timur tengah, dan lain-lain.
 
Tetapi dia tetap saja merasakan masih ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya, sehingga akhirnya, raja Salomo berkesimpulan dan berkata : "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya , karena ini adalah kewajiban dari setiap orang". (Pengkhotbah 12:13)
 
Selain itu, ada juga seorang bijak yang memberi nasehat kepada murid-muridnya dan berkata : “Berpalinglah kepada Tuhan, sehari sebelum kamu meninggal.” Tetapi salah seorang muridnya bertanya : Tetapi siapa yang tahu akan hari kematiannya sendiri, guru ?   Lalu sang guru menjawab: Tepatlah katamu itu, sebab itu berpalinglah kepada Tuhan hari ini, karena mungkin saja engkau akan mati besok!
 
Ini perlu menjadi renungan bagi kita semua, sebab memang kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada malam hari ketika kita tidur atau hari besok.
 
Lalu apa yang kita perlu lakukan, kalau begitu ?
Salah satunya adalah membuat daftar yang menjadi hal-hal prioritas yang akan kita lakukan. Karena akan betapa menyedihkan, jikalau kita menyadari bahwa waktu kita yang berharga dalam hidup ini, telah habis. Sedangkan sementara itu kita belum melakukan sesuatu hal apapun yang berarti bagi Tuhan dan sesama. Atau mungkin hampir seluruh waktu kita, hanya kita habiskan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya duniawi saja dan tidak kekal dan tidak dapat kita bawa ke sorga nanti.
 
Pemazmur menggambarkan bahwa hidup orang benar didalam Tuhan adalah ibarat pohon yang bertunas, tumbuh subur, bahkan sampai masa tuanya pun akan tetap berbuah, sampai pada waktunya pohon itu mati. (Mazmur 92:13-16) Artinya orang tersebut, tidak menyia-nyiakan waktu masa hidupnya, karena telah diisi oleh hal-hal yang bermanfaat bagi sesama dan bagi Tuhan Allah, sang Penciptanya, yaitu misalnya : Memberitakan kepada sesama bahwa Tuhan itu benar dan adil.
 
Pesan firman Tuhan bagi kita hari ini adalah untuk mengingatkan bahwa waktu hidup kita didunia ini amatlah singkat, dan tindakan yang paling bijak untuk kita lakukan adalah memberi makna hidup yaitu hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan dan yang dapat dirasakan manfatnya oleh orang-orang disekitar kita atau lingkungan kita dan lain-lain.
 
Janganlah nanti pada akhir hidup kita muncul penyesalan, namun kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuk memperbaikinya.
 
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk menghitung hari-hari kami, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana, dan berikanlah kami kemampuan untuk mengisi hari-hari kami dengan hal bermanfaat bagi sesama kami dan berkenan kepadaMu. Amin.
 
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin