"Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya
diberiNya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh". (Markus 3:17)
Kalau kita mempelajari Alkitab dari Perjanjian lama dan Perjanjian baru
kita akan menemukan bahwa ada beberapa nama pribadi seseorang diganti oleh
Tuhan. Di Perjanjian lama misalnya Abram dirobah menjadi Abraham dan Yakub
dirobah menjadi Israel dll. Kemudian juga di Perjanjian Baru, seperti dalam nas
renungan kita hari ini, ada juga nama pribadi yang dirobah oleh Tuhan yaitu:
Simon, namanya diubah menjadi Petrus, yang artinya batu karang. Yakobus dan
Yohanes saudaranya, nama mereka dirobah menjadi Boanerges, yang artinya
anak-anak guruh.
Tentu kita bertanya mengapa nama mereka dirobah, ada apa dibalik itu
semua ? Kalau kita berbicara tentang "guruh" selalu berbicara tentang
sesuatu yang dahsyat atau hal-hal spektakuler. Makna dibalik semuanya ini
adalah Tuhan ingin menjelaskan kepada kita bahwa hidup orang kristen adalah
hidup yang membawa pengaruh positip yang besar. Dimana pun orang yang percaya
Yesus Kristus berada, mereka mampu menjadi saluran berkat Tuhan, menegakkan
kebenaran dan memberi pengaruh positif pada lingkungan. Hubungan yang tadinya
retak, egois dan penuh dengan pertengkaran/permusuhan, menjadi suatu hubungan
yang harmonis, ada kasih, rela berkorban, ada belas kasihan, saling tolong
menolong dan saling memaafkan dll.
Berkaitan dengan penggantian nama Yakobus dan Yohanes sebagai anak-anak
guruh mari kita melihat beberapa alasannya.
Pertama. Karena mereka adalah pribadi-pribadi yang merindukan perkara
sorgawi. (Matius 20:20-28 dan Kolose 3:1-2) Dalam hal mengikut Yesus, mereka
berdua memiliki motivasi yang sangat mulia, yang Tuhan ketahui ada dalam diri
mereka. Mereka tidak hanya memiliki kerinduan akan hal duniawi, tidak sekedar
menjadi murid yang baik dan diberkati, tetapi mereka juga mempunyai kerinduan
yang sangat besar akan hal-hal sorgawi yaitu antara lain tentang
perkara-perkara yang Tuhan pikirkan, rencanakan, inginkan dan lain lain. Ini
adalah pelajaran penting bagi kita, dalam hal mengikut Tuhan Yesus. Tuhan tahu
isi hati dan motivasi kita percaya kepadaNya, apakah sekedar minta berkat atau
kita hidup untuk menyenangkan hatiNya dan memuliakan namaNya.
Kedua. Karena mereka rela kehilangan segala-galanya demi Yesus Kristus.
(Matius 4:21-22) Setiap orang yang rela kehilangan segala-galanya, antara lain
harta bendanya, keluarganya, pekerjaannya, teman-temannya demi Yesus, maka dia
pasti akan menerima sesuatu yang lebih berharga dari Tuhan.
Ketiga. Karena mereka mengasihi Tuhan (Yohanes 13:23). Mereka memegang
dan melakukan perintah dan kehendak Tuhan, menjalin hubungan yang karib dengan
Tuhan, sehingga merekapun dikasihiNya. Sehingga Tuhan dengan perantaraan Roh
Kudus menyatakan diriNya kepada mereka dan memberitahukan akan
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi (Yohanes 14:21), sehingga mereka dapat
menuliskan bagi kita umatNya, tentang peristiwa atau hal-hal di masa yang akan
datang, yang sebenarnya mereka tidak ketahui. (Wahyu 1:-3)
Keempat. Karena mereka setia mengikut Tuhan sampai akhir hidupnya.
(Kisah Para Rasul 12:1-2) Harus diingat oleh setiap kita bahwa memang langkah
awal adalah sesuatu yang baik, tetapi langkah akhirlah yang menentukan.
Doa kami:
Ya Tuhan Yesus, kami mau mengikuti teladan daripada rasul-rasulMu agar
kami dapat menjadi pengikutMu yang membawa pengaruh positip bagi orang-orang
disekeliling kami. Amin