"Tetapi karena kasih-karunia Allah, aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi
bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku". (1
Korintus 15:10)
Hari ini kita, sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, akan
merenungkan beberapa kebenaran janji firman Tuhan, sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh rasul Paulus dalam nas tersebut diatas, tentunya selain itu
kita masih dapat menambahkan banyak lagi kebenaran lainnya yang terkandung
dalam nas firman Tuhan tersebut diatas. Dan semua kebenaran firman Tuhan ini,
akan mampu menyadarkan kita tentang siapakah kita ini dihadapan Tuhan, sehingga
dengan demikian kita, umatNya akan memiliki cara pandang yang benar dalam
memahami dan menjalani kehidupan ini.
Pertama. Hidup kita dan apa-pun yang terjadi pada hari ini, semuanya
adalah karena kasih karunia atau anugerah Allah saja. Kalau kita masih dapat
menghirup udara segar secara gratis dan leluasa tanpa ada yang
menghalangi/melarang, dan menikmati segala berkat Tuhan: antara lain badan
sehat, bisa beraktivitas, beribadah, makan tiga kali sehari, dll, semuanya itu
adalah karena kasih-karunia atau anugerah Allah saja.
Sebaliknya, jikalau kita mengalami keadaan buruk, penyiksaan,
penderitaan dan penghinaan seperti apapun, karena kebenaran dan nama Yesus
Kristus, maka itu adalah kasih karunia atau anugerah Allah bagi kita. Sebab
dalam kitab Filipi 1:29 sudah dikatakan bahwa Kepada kita bukan saja
dikaruniakan/diberikan untuk percaya kepada Yesus Kristus, melainkan juga untuk
menderita bagiNya. Jadi, dalam sudut pandang iman kekristenan, apa-pun yang
terjadi dalam hidup ini adalah kasih karunia/anugerah Allah yang perlu kita
syukuri dan hargai. Yang penting diperhatikan adalah jangan sampai kita
menderita, disiksa, dihina, dinista atau berada dalam keadaan buruk; oleh
karena perbuatan jahat kita, oleh karena membunuh, mencuri, korupsi, berbohong
atau menjadi pengacau/teroris dll. Tetapi jikalau kita menderita sebagai orang
kristen, maka janganlah kita jadi malu ; melainkan hendaklah kita memuliakan
Allah dalam nama Yesus kristus. (1 Petrus 4:12-16)
Kedua. Kasih karunia/anugerah yang berlain-lainan yang diberikan Allah
kepada setiap kita, haruslah disambut dengan sikap positip, jangan dengan iri
hati seorang terhadap yang lainnya. Artinya kita tidak boleh menyia-nyiakan
kasih karunia Allah tersebut, dan terimalah karunia tersebut tanpa iri hati
kepada saudara seiman lainnya. Misalnya mengapa kepada dia diberikan karunia
kelimpahan materi ? sedangkan kepada kita yang hidupnya pas-pasan, hanya
diberikan karunia untuk melayani Tuhan. Itu semuanya adalah urusan Tuhan dengan
dia, sedangkan urusan kita adalah mengikut Tuhan. (Yohanes 21:22)
Yang perlu kita perhatikan dan lakukan adalah jikalau Tuhan memberikan
kepada kita karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk
mengajar, baiklah kita mengajar. Jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Jikalau Tuhan telah memberikan kepada kita karunia untuk
membagi-bagikan sesuatu, hendaklah kita melakukannya dengan hati yang ikhlas,
rajin dan dengan suka cita. ( Roma 12:6-8)
Dalam nas tersebut diatas sangat jelas dikatakan bahwa rasul Paulus
adalah seorang yang bekerja keras lebih dari semua orang, dalam memberitakan
Injil Yesus Kristus, dan hasilnya adalah dia menjadi hamba Tuhan yang berhasil.
Oleh sebab itu, marilah kita responi kasih karunia/anugerah Allah dengan rela,
tulus ikhlas, suka-cita dan dengan rajin bekerja/belajar, supaya nama Tuhan
dipermuliakan dalam hidup kita.
Ketiga. Karena hidup kita adalah kasih karunia/anugerah Allah saja,
maka kita harus selalu rendah hati. Maksudnya, keberhasilan kita oleh karena
Tuhan, tidak boleh menjadikan kita lupa diri dan menjadi sombong, sehingga kita
mengandalkan diri sendiri atau orang lain atau kita merendahkan orang lain yang
kurang sukses/berhasil.
Kita harus selalu mengakui bahwa segala apa yang kita dapatkan adalah
bukanlah karena kita hebat, kuat, pintar dan punya segudang pengalaman atau
karena dukungan dari orang lain, tetapi hanya karena Tuhan saja yang membuat
kita berhasil.
Kuncinya supaya kita tetap rendah hati adalah hati yang selalu dipenuhi
oleh Roh kudus dan kesadaran bahwa hidup ini kasih karunia/anugerah Allah saja.
Kebenaran janji firman Tuhan dalam nas tersebut diatas menantang kita,
bahwa jikalau kita yakin bahwa Allah telah memberikan kepada kita anugerahNya
apapun bentuknya dalam hidup ini, maka terimalah dan lakukanlah anugerah Allah
tersebut, jangan dengan bermalas-malasan, mengeluh, tidak puas atau iri hati;
melainkan dengan gembira, dengan belajar dan bekerja keras dan dengan tulus
ikhlas !
Doa kami :
Ya Tuhan Yesus, kami menyerahkan seluruh hidup kami kepadaMu, apapun
keadaan yang kami alami pada saat ini: buruk ataupun baik. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.