"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai
sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan
terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah
berhenti". (Yesaya 48:18)
Dalam renungan hari ini kita akan membahas tentang: Damai sejahtera dan
Kebahagiaan. Hidup Damai sejahtera dan bahagia adalah dambaan bagi setiap
orang, dan hal itu adalah wajar-wajar saja.
Sebab Tuhan adalah Allah yang maha adil, maka tidak selalu kebahagiaan
itu hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kaya/berkelimpahan, tetapi juga oleh
orang-orang yang miskin/tidak berpunya-pun dapat mengecap kebahagiaan dalam
hidupnya, asalkan mereka tahu cara-cara mencapainya dan menghindari
hambatan-hambatannya.
Ada banyak orang kaya/berkelimpahan, malah tidak punya karunia/kuasa
untuk menikmati uang, harta kekayaannya, karena mereka cinta dan terjerat pada
uang, harta/kekayaannya dan mereka selalu takut kehilangan atau berkurang
kekayaannya. Sebaliknya ada banyak juga orang miskin/tidak berpunya juga tidak
dapat menikmati hidup damai sejahtera dan bahagia, karena selalu ngomel kepada
Tuhan, selalu iri kepada orang lain, tidak bisa bersyukur kepada Tuhan dll.
Nas firman Tuhan tersebut diatas mengandung suatu janji Tuhan, yaitu
bahwa kita, umatNya akan memperoleh kebahagiaan, tetapi syaratnya adalah mau
memperhatikan dan menuruti perintah-perintahNya. Pengertian tentang kata
"memperhatikan" disini adalah pertama rajin membaca dan merenungkan
firman Tuhan dan selanjutnya melakukan firman Tuhan yang telah dibaca dan
direnungkan tersebut. Jadi kalau ada sesuatu hal dilarang Tuhan, maka janganlah dilakukan, tetapi sebaliknya
apabila ada sesuatu hal memang diperintahkan Tuhan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh
dan tulus. Janganlah melakukannya sambil terpaksa atau sambil kurang yakin
percaya akan kebenaran firman Tuhan tersebut.
Misalnya: Jikalau Tuhan katakan: Janganlah kamu menjadi hamba uang,....
karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. (Ibrani 13:5)
Kalau kita mau hidupnya damai sejahtera dan bahagia, maka janganlah
kita menjadi orang yang cinta uang/budak uang. Ada suatu kisah sejati: Dimana
seorang istri rela dan tega selalu berbohong kepada suaminya, bahwa dia tidak
punya uang. Padahal uang tabungannya banyak sekali, sebab dia bekerja dan
suaminya juga bekerja dan mereka berdua menghasilkan uang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan
untuk ongkos hidupnya. Dan suaminya-pun selalu memberikan semua gaji/pendapatan
bulanannya kepada istrinya itu. Namun si istri selalu berkata tidak punya uang,
meskipun ketika itu suaminya butuh uang untuk beli handphone, sebab handphone
lamanya kecebur dalam air dan rusak. Tetapi karena memang diperlukan, maka dengan
terpaksa dibelikanlah satu handphone yang murah dan bekas untuk suaminya
tersebut. Si suami mengeluh sebab handphone yang murah dan bekas itu sering
mati, minta agar diganti dengan yang baru, tetapi si istri menolaknya, sehingga
timbul-lah pertengkaran diantara mereka. Akibatnya hubungan suami istri yang
semula bahagia, rukun dan damai, sekarang menjadi penuh pertengkaran. Kenapa ?
Sebab istrinya itu sangat cinta uang, dia takut uangnya berkurang, sehingga dia
rela dan tega berbohong tidak punya uang kepada suaminya itu. Lalu mulai-lah
timbul rasa ketidak percayaan si suami kepada istrinya, pertengkaran dan lain
sebagainya. Akibatnya hilanglah semua kebahagiaan dan damai sejahtera yang
pernah dinikmatinya bersama itu.
Selanjutnya, kalau misalnya Tuhan katakan: Cukupkanlah dirimu dengan
apa yang ada padamu.... (Ibrani 13:5). Apabila kita mau hidupnya damai
sejahtera dan bahagia, maka haruslah kita berhemat dan segala pengeluaran
disesuaikan dengan pemasukkan kita setiap bulannya. Janganlah kita iri melihat
orang yang mampu dan boros mengeluarkan banyak uang setiap bulannya untuk
hidupnya, melainkan tetaplah fokus yaitu cukupkanlah diri kita dengan apa yang
ada pada kita. (Filipi 4:11) Karena keinginan duniawi itu tidak ada batasnya,
janganlah sampai kita jatuh dalam dosa keserakahan/ketamakan. Apabila kebutuhan
yang penting untuk hidup sehari-hari sudah cukup terpenuhi, dan uangnya pas
untuk itu; maka merasa cukuplah dan bersyukurlah kepada Tuhan atas makanan dan
rezeki yang Ia telah berikan untuk menjadi bagian kita pada hari itu atau bulan
itu. (Lukas 11:3) Dengan demikian kita akan dapat menikmati damai sejahtera dan
kebahagiaan dalam hidup kita.
Masih ada banyak lagi firman Tuhan yang mengandung janjiNya, yang harus
kita rajin membacanya, merenungkannya dan melakukannya. Supaya dengan demikian
sesuai nas tersebut diatas: Damai sejahtera dan kebahagiaan kita akan terus
semakin melimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah
berhenti". Terpujilah Tuhan !!
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah dan tolonglah kami untuk dapat senantiasa
hidup menuruti firmanMu setiap hari. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.