"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangan pula kamu kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting
dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ?" (Matius
6:25)
Ada sebuah ilustrasi yang menulis tentang "kekuatiran".
Kekuatiran itu diumpamakan seperti seorang yang menggoyang-goyangkan kursi yang
sedang didudukinya. Hal ini memang memberikan sesuatu untuk dikerjakan bagi
orang tersebut, namun tindakannya itu tidak bermanfaat sama sekali bagi orang
yang melakukannya; karena tidak ada hasil apapun yang diperoleh si pelaku dari
hasil pekerjaan itu.
Nah, sama dengan kekuatiran, tidak ada manfaatnya bagi orang-orang
percaya Yesus Kristus. Tuhan Yesus sendiri pernah mengajukan pertanyaan kepada
para pendengarNya: "Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat
menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ? (Matius 6:27)
Pertanyaan Tuhan Yesus ini menegaskan bahwa kekuatiran sama sekali
tidak ada faedahnya bagi orang yang beriman kepada Tuhan Yesus. Tetapi
ironisnya semua orang kristen melakukan hal itu: suka kuatir, takut dan cemas,
padahal Tuhan Yesus bilang bahwa semuanya itu tidak ada gunanya !
Kekuatiran bukan saja tidak ada manfaatnya bagi yang bersangkutan,
tetapi juga mendatangkan efek negatip bagi pelakuknya. Orang yang suka kuatir
dan bimbang dilukiskan oleh rasul Yakobus seperti gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang semacam itu tidak akan
menerima sesuatu apapun dari Tuhan, malahan sebaliknya, dia tidak akan tenang
dalam hidupnya. (Yakobus 1:6-8)
Oleh karena itu orang yang percaya kepada Tuhan, seharusnya menjalani
kehidupan yang bebas dari kekuatiran. Selain daripada itu diketahui juga oleh
ilmu kedokteran modern, bahwa kekuatiran, kecemasan dan ketakutan yang menahun
akan menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan jiwa yang sulit disembuhkan,
dan akan membutuhkan sangat banyak biaya untuk pengobatannya dan memakan waktu
yang sangat lama untuk menyembuhkannya.
Perlu dijelaskan disini bahwa hidup tanpa kekuatiran, bukanlah berarti
hidup cuek bebek dan acuh tak acuh, kita janganlah salah faham !
Allah tidak melarang kita memberi perhatian pada hal-hal yang ada
disekitar kita. Ketika kita sakit, suami/istri kita sakit, perusahaan bangkrut,
ekonomi tidak membaik, dipecat dari pekerjaan, tentu pada saat itu kita akan
menghadapi hal-hal yang dapat menggangu iman kita. Tetapi apabila kita ingin
menjalani hidup tanpa kekuatiran, maka ketika hal-hal yang buruk itu terjadi,
maka cepat-cepatlah menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan dan nyatakanlah
segala hal keinginan kita kepada Allah supaya segera memberikan jalan keluarnya
dalam doa dan permohonan syukur. Kenapa harus demikian ?
Sebab Tuhanlah, Allah kita yang kuat, dan yang memelihara kita semua.
(1 Petrus 5;7 dan Filipi 4:6)
Untuk menghilangkan rasa kekuatiran, belajarlan untuk menaruh iman
kepada Allah dalam Yesus Kristus yang maha kuasa. Jika otot dan otak manusia
terbatas, maka hikmat dan kuasa Allah tidak pernah terbatas. Memang kita tidak
tahu apa yang akan terjadi nanti, hari esok, hari-hari dan tahun-tahun
selanjutnya, tetapi percayalah Tuhan selalu ada dan menyertai kita!
Doa kami :
Tuhan Yesus, berikanlah, tambahkanlah dan sempurnakanlah iman kami
supaya dapat lebih sungguh lagi mempercayai Engkau. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.