"Maka Maria mengambil setengah kati minyak Nawarstu murni yang
mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, dan
bau minyak semerbak diseluruh rumah itu. " (Yohanes 12:3)
Tema ranungan kita hari ini adalah "Rumah tangga yang harum dengan
kebaikkan, kasih, berkat dan damai Tuhan".
Keharuman dan aroma yang menyenangkan adalah merupakan suatu harapan
dan keinginan semua orang. Itulah sebabnya ada banyak orang yang memakai
parfum, pewangi ruangan, superpel, pewangi mobil dll. Tetapi sayangnya
seringkali manusia hanya berusaha dan menciptakan keharuman itu dari luar dan
menilainya dengan ukuran panca indra penciumannya saja. Kalau kita berkunjung
ke rumah seseorang, maka kita akan cepat sekali menilai: Eh, rumah ini wangi ya,
atau sebaliknya. Ketemu dengan orang dijalan, kita berkata: Wah, orangnya
harum, atau sebaliknya, bukan ? Jarang sekali kita menilai keharuman itu,
sebagai sesuatu yang muncul dari dalam hati dan pikiran, sifat, karakter dan
tutur kata atau perbuatan/perilaku, keramahan seseorang.
Minyak Nawarstu yang murni, pada saat itu adalah minyak wangi yang
sangat mahal harganya, bahkan senilai dengan gaji buruh selama 1 tahun. Jadi
misalnya: Kalau upah buruh minimum di DKI Jakarta per bulan sekarang adalah
sekitar rp 2 juta, maka nilai daripada 1 botol minyak narwastu/minyak wangi
tersebut adalah rp 24 jt. Mahal sekali bukan ?
Namun sesungguhnya pengorbanan Maria saudara perempuannya Lazarus,
bukanlah pada nilai minyak nawarstu itu, melainkan pada kesediaannya mengorbankan
hartanya yang sangat mahal dan disayanginya, dan menyeka/mengeringkan kaki
Yesus dengan rambutnya, bukan dengan lap atau handuk lho ! melainkan dengan
mahkotanya yaitu rambutnya sendiri. Padahal bagi seorang wanita rambut adalah
nerupakan bagian yang sangat penting dan berharga yaitu bagaikan mahkotanya.
Kalau rambut seorang wanita botak, rontok atau banyak ketombenya, kan pasti
jelek/tidak sedap dipandang penampilan daripada wanita tersebut. Mungkin saat
ini ada banyak orang yang gampang berkorban dengan sebagian dari hartanya,
tetapi Maria mau melakukan yang jauh lebih dari itu, ia berkorban yang terbaik
yaitu harta tersayang yang dimilikinya dan dirinya sendiri, demi kasih dan
hormatnya kepada Yesus.
Sikap yang ditunjukan oleh Maria dan Marta patut kita contoh; bukan
saja karena mereka mengharumkan ruangan dengan parfum, melainkan karena mereka
dapat menciptakan keharuman lain yang muncul dari hati, sikap, tutur kata dan
perilaku, keramahan baik dan tulus yang ditunjukan oleh penghuni rumah itu.
Ketika mereka mengundang Yesus ke perjamuan/makan malam bersama mereka, setiap
orang dari mereka memainkan peran masing-masing. Apakah kita mau melayani
seperti Marta dengan mempersiapkan makanan/minuman, menyiapkan meja makan,
sendok, garpu, piring dll dan membersihkan membereskan semuanya kembali setelah
selesai perjamuan makan malam ? Apakah kita mau berkorban seperti Maria ? dan
bukan seperti Yudas yang menyalahkan dan menyayangkan minyak narwastu tersebut
dengan dalih lebih baik diberikan kepada orang miskin, padahal maksud
sebenarnya adalah mencuri uang dari hasil penjualan minyak wangi tersebut,
(Yohanes 12:4-6)
Tuhan ingin agar setiap keluarga/rumah tangga kita sebagai pengikut
Yesus Kristus, menjadi sebuah gambaran sorga yang damai, sejahtera, penuh
kebaikkan dan kemuliaan Allah; sehingga setiap tamu yang datang dirumah kita
mereka senang, nyaman dan puas dengan hati, sikap, tutur kata dan perilaku,
keramahan kita, ketika kita duduk dan berkumpul bersama-sama. Tuhan ingin
supaya rumah tangga/tempat tinggal kita, menjadi suatu taman yang subur, sebuah
tempat yang penuh kasih, berkat, damai dan nyaman seperti di taman Eden.
Tentu saja, hal ini bukan hanya merupakan harapan dari Tuhan, tetapi
juga merupakan suatu harapan dari kita semua.
Tetapi sangatlah disayangkan, ternyata faktanya menunjukkan hal yang
sebaliknya, yaitu masih ada banyak sekali keluarga/rumah tangga kristen dan
tempat tinggal mereka yang menjadi tempat kekerasan, tempat pertengkaran, dan
tempat luapan/ledakan emosi diantara semua penghuni rumah tanggga.
Marilah sejak hari perayaan Paskah tahun ini yaitu peringatan
pengorbanan Yesus Kristus diatas kayu salib dan kebangkitaNya, dapat menjadi
suatu titik balik bagi kita semua, yaitu menjadikan setiap rumah tangga kita
menjadi harum sesemerbak seperti rumah tangga Marta, Maria dan Lazarus, oleh
karena hati, sikap, tutur kata, perilaku, keramahan, kerendahan hati kita yang
baik dan tulus.
Keharuman rumah tangga/tempat tinggal seseorang bukanlah ditentukan
oleh sejumlah fasilitas, kemewahan dan keindahan yang dimiliki rumah tersebut,
melainkan oleh perilaku, sikap, hati, tutur kata, keramahan, pelayanan yang
baik dan tulus dari seluruh penghuni rumah itu !
Doa kami:
Tuhan Yesus, jadikanlah keluarga kami tempat yang nyaman, damai, tentram,
dan penuh kasih dan berkat bagi setiap kami dan semua orang yang berkunjung
atau berada di rumah kami/ditengah keluarga kami, Amin.

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.