Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 10.54 under
"Tak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan diluar Dia ?" (Pengkhotbah 2:24-25)

Suatu saat ada seseorang berkata: Pak, bagaimana kita harus menyikapi kehidupan ini ? Lalu saya menjawab: "Nikmatilah hidup ini dengan rasa syukur kepada Tuhan". Hal inilah yang akan kita bahas dalam tema renungan ini yaitu "Menikmati hidup dengan nyaman." 

Memang hidup ini terkadang ironis, mengapa ? Karena ada orang yang secara finansial berkecukupan, tetapi merasa tidak pernah cukup. Sebaliknya ada juga orang yang terlihat berkekurangan, tetapi sanggup menjalani kehidupannya hari-hari dengan rasa cukup.

Memang persoalan merasa cukup atau tidak adalah suatu hal yang "relatif" dan sulit untuk dapat diukur dengan hal-hal lahiriah. Sebab memiliki rasa cukup adalah merupakan sebuah respons yang lebih bersifat jiwani.

Sebuah realita/fakta adalah Ada banyak orang yang telah meraih prestasi, gelar, kekayaan, kedudukkan, namun semuanya itu tidaklah dapat membuat mereka berbahagia dan bersyukur kepada Tuhan. Pengorbanan pikiran, waktu, tenaga, uang dll dalam meraih kesuksesan pada satu sisi telah membawa kebanyakan orang dalam berbagai-bagai penderitaan. Misalnya karena ketidak-harmonisan dalam rumah tangga, menghalalkan cara-cara yang berlawanan dengan hukum misalnya terlibat dalam korupsi/persaingan yang tidak sehat, terpenjara oleh pesta pora dan kemabukkan, kecanduan obat-obatan dan penyakit akibat kurang istirahat/stress yang berkepanjangan/terlalu banyak kekuatiran dan hawa nafsu yang hampa/kelebihan makan dan minum yang enak-enak dll.

Menghadapi kenyataan seperti itu, orang menjadi tidak nyaman dan bertanya : "Apakah hidup ideal itu ?"

Sebenarnya hikmat Tuhan yang ada dalam Alkitab secara tidak langsung telah memberikan jawabannya/solusinya atas pertanyaan tersebut, yaitu: "....Kita tidak membawa sesuatu apa kedalam dunia, dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa keluar. Asal ada makanan dan pakaian cukuplah". (1 Timotius 6:7-8) "....Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah sehari". (Matius 6:34) Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah. (Mazmur 50:14)

Namun akibat ketidak-sanggupan manusia untuk melakukan firman Tuhan inilah, yang membuat hidupnya jadi tidak nyaman dan tidak dapat menikmati hidup dengan rasa bahagia.

Siapa mereka yang dapat menikmati hidup..? Mereka adalah orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Bagi merekalah Tuhan memberikan hikmat, pengetahuan dan kesukaan. (Pengkhotbah 2:26) Sehingga mereka dapat makan, minum dan bersenang-senang dari hasil jerih payah mereka.

Oleh karena itu pesan firman Tuhan hari ini adalah Pastikanlah diri kita untuk menjadi pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Yaitu dengan percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus, hidup menuruti firmanNya dan tekun menantikan Tuhan sampai akhirnya. Maka dengan demikian hidup kita akan terasa nyaman dan nikmat, apapun keadaaan kita, ketika dalam suka maupun duka, ketika dalam kecukupan atau kekurangan dan lain sebagainya ! (Ibrani 11:6 dan Wahyu 3:10)

Doa kami :

Kami bersyukur kepadaMu ya Allah dalam Yesus Kristus, karena hidup ini adalah sebuah anugerah daripadaMu yang perlu kami syukuri dan nikmati senantiasa. Biarlah kami dapat menjalani hidup ini dengan penuh makna yaitu memuliakan dan menyenangkan Tuhan. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin