"Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah
pula dengan cuma-cuma". (Matius 10:8)
Anak perempuan keponakan saya sangat disayang oleh adik saya dan orang
tuanya, sebab dia adalah cucu pertama dalam keluarga adik saya tersebut. Selama
hampir 3 tahun, dia sangat disayang dan diberikan sangat banyak barang-barang,
mainan boneka, dan macam-macam perlengkapannya, bajunya, sepatunya, ayunan,
sepeda kecil, mobil listrik dan sangat banyak barang lainnya, bahkan tempat box
bayinya saja ada 3 buah, semuanya itu dia terima gratis/cuma-cuma dari kakek
neneknya dan orang tuanya dan kami semua. Kalau terima barang mainan atau baju
baru, maka yang lama dia tidak mau memakainya lagi dan tidak diperhatikannya
lagi.
Tetapi sejak adik perempuannya lahir yaitu cucu yang ke-2 dari adik
saya, dia merasa bahwa perhatian dari neneknya dan orangtuanya dan kita semua,
sedikit banyak mulai beralih ke adik perempuannya itu. Kalau adiknya ambil atau
diberi barang mainannya yang sudah tidak dipakainya/tidak diperhatikannya lagi
atau sudah dibuangnya, maka sekarang keponakan saya itu akan marah-marah dan
merebut barang mainnya itu dari adiknya, atau menangis merengek minta barang
mainannya itu dikembalikan ke dia. Padahal dia sedang memainkan barang mainan
yang baru dan lebih bagus. Dia tidak suka/senang, apabila ada kehadiran adiknya
bersama dia dan kita semua, bahkan dia cenderung memusuhi adiknya itu.
Padahal anak keponakan saya itu lupa atau belum sadar bahwa
barang-barang itu, termasuk perhatian dan kasih sayang semuanya itu, dia
dapakan secara cuma-cuma atau gratis dari kakek neneknya dan orang tuanya dan
kita semua.
Sebenarnya kita sebagai orang dewasa menilainya: "Kenapa keponakan
saya ini tidak mau berbagi kasih atau berbagi pemberian/berkat tersebut dengan adiknya
dan sama-sama bermain dan berbahagia ?" Kita semua yang dulu pernah
memberi hadiahnya itu kepadanya, juga akan sangat mendambakan dan akan lebih
berbahagia, jikalau dia rela berbagi kasih, perhatian dan berkat dan
menikmatinya bersama dengan adiknya itu. Dan tentunya kakek neneknya dan
orangtuanya dan kita semua juga akan memberikan lebih banyak lagi hadiah yang
lebih bagus untuk dia sebagai gantinya.
Mungkin ini adalah yang namanya sifat bawaan/tabiat berdosa dari Adam
dan Hawa dan orang tuanya yang menurun/terbawa masuk kepada diri manusia, sejak
dia dalam kandungan dan dilahirkan. Sehingga begitu dilahirkan, maka manusia
sudah cenderung memiliki tabiat iri hati, egois/mementingkan diri sendiri,
serakah, kikir dan tabiat kedagingan lainnya. Oleh karena itu, manusia perlu
dididik dan dibentuk oleh firman Tuhan, orang tuanya, sekolahnya, orang
sekitanya maupun oleh kedisiplinan dirinya sendiri, supaya dia tidak lagi
menuruti karakter atau tabiat berdosa yang terbawa/dibawanya sejak lahir, dan
harus dibuang dan dimatikan oleh kuasa Tuhan, sehingga hidupnya bisa menjadi
lebih bermanfaat bagi sesama dan bukannya menjadi beban.
Demikian pula halnya dengan kita sebagai anak-anak Allah yang
dilahirkan oleh benih firman Allah, sudah seharusnyalah kita terus menerus
setiap hari menyangkal diri kita, dengan cara menolak dan mematikan semua
tabiat dosa/keinginan daging kita oleh kuasa Allah yaitu Roh Kudus yang tinggal
bersama kita. (Roma 8:13)
Tuhan sebagai Allah dan Bapa kita yang sangat baik, pemurah, pengasih,
pengampun, panjang sabar, rendah hati, rela berkorban dll; Ia akan merasa
sangat berbahagia dan dipermuliakan, jikalau kita anak-anakNya dapat setiap
hari lebih baik dalam mencerminkan tabiat Allah dalam hidup kita, yaitu dengan
rela berbagi kasih, perhatian dan berkat dan bersama-sama dengan rukun
menikmatinya. Dan dengan sendirinya, Tuhan akan menggantinya dan memberikan
lebih banyak berkat yang lebih baik dan bermanfaat bagi kita.
Marilah kita berusaha melakukan firman Tuhan tersebut diatas yaitu Apa
yang telah kita peroleh dengan cuma-cuma dari Allah, bagikanlah pula dengan
sesama dengan cuma-cuma pula kepada sudara dan sesama kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah dan tolonglah kami dengan kuasaMu untuk dapat
setiap hari menyangkal diri dan mematikan kedagingan dan tabiat dosa kami.
Sehingga karakterMu dan kasihMu dapat terpancar melalui hidup kami dan Bapa
Engkau dipermuliakan karenanya. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.