Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 10.29 under


"......tetapi Tuhan menopang orang-orang  benar". (Mazmur 37:17)

Setiap orang hidup sebenarnya mempunyai "tongkat". Yang dimaksud dengan "tongkat" disini adalah "penopang atau penuntun" hidup kita. Bisa saja tongkat itu berupa uang, kedudukan atau orang. Suami yang mencari nafkah misalnya adalah tongkat bagi si istri dan anak-anaknya. Anak-anak yang sudah besar yang mencari nafkah adalah tongkat bagi orang tuanya yang sudah tidak mampu bekerja lagi dan hidup dari pemberian anak-anaknya.

Kalau tongkat itu hilang, maka kita tidak rela, sedih dan bingung, langit rasanya runtuh, kita tidak punya penopang, tidak punya penuntun lagi, kehilangan arah tujuan hidup, tidak tahu mesti berbuat apa dan tidak punya pengharapan lagi?

Begitu juga halnya dengan murid-murid Yesus, mereka tidak rela, sedih, bingung, tanpa arah tujuan hidup, tidak tahu harus berbuat apa dan putus pengharapan, ketika mereka harus kehilangan Yesus. Tetapi apa kata Yesus ?

Ia berkata dalam kitab Yohanes 16:6-7: .... Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berduka-cita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Jadi Yesus ingin menekankan dan mengajarkan sesuatu kepada kita bahwa kesulitan apapun boleh saja terjadi, tetapi hal itu bisa menciptakan suatu peluang yang berguna bagi kita.

Yang penting, bukanlah kita menangisinya terus, tetapi adalah bagaimana caranya melanjutkan kehidupan ini, baik dengan bantuan tongkat atau tanpa tongkat kita. Sebab tongkat kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah Tuhan sendiri.

Berikut ini ada suatu kisah nyata yang benar-benar terjadi. Ada seorang pemuda kristen, yang sederhana, lalu dia menikah dan diberkati secara kristen dengan seorang janda dengan satu anak. Mereka hidup sederhana, karena pekerjaan pemuda tersebut hanya sebagai montir suatu perusahaan service mesin tik.

Pada zaman tahun 70-an, hampir semua kantor-kantor Pemerintah dan Swasta  memakai mesin tik manual yang perlu di-service dan dibersihkan setiap bulan sekali. Mereka hidup rukun dan hampir setiap tahun istrinya melahirkan anak sampai jumlahnya 5 orang. Jadi total dengan anak tirinya, maka semua anaknya berjumlah 6 orang.

Suatu hari, tiba-tiba si pemuda, tukang service mesin tik itu, menderita sakit perut yang hebat, sampai berguling-guling. Kemudian dia dibawa kerumah sakit dan dokter mendiagnosenya bahwa dia menderita sakit usus buntu akut. Segera dilakukan tindakan operasi, tapi nyawanya tidak tertolong.

Nah, bagaimana dengan nasib dan kehidupan si istri dengan 6 orang anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu ? Si istripun, sayangnya tidak bisa atau tidak pandai bekerja atau berdagang, padahal 6 orang anak-anaknya tersebut harus makan, minum dan bersekolah dll ? Namun rupanya ternyata Tuhan kirimkan seorang penolong untuk menopang hidup mereka yaitu adik istrinya. Dia adalah seorang pemuda yang tinggal di Bandung, tidak menikah, tetapi sudah bekerja dipabrik tekstil. Walaupun adiknya itu tidak kaya, tetapi dia bersedia mengambil-alih tanggung-jawab dan membiayai semua biaya kehidupan kakaknya yang malang itu dan membiayai semua ongkos hidup dan uang sekolah ke-6 anak tersebut.

Dua puluh lima tahun kemudian, 6 orang anak tersebut sudah menjadi besar dan dewasa. Oleh karena mereka hidupnya prihatin sejak kecil, maka mereka sudah terbiasa rajin belajar, tolong menolong, rukun, hidupnya tidak boros dan tidak macam-macam.

Setelah mereka lulus sekolah, ada beberapa diantara 6 orang anak tersebut yang lulus menjadi sarjana. Mereka semuanya mereka bekerja, menikah dan semuanya menjadi orang yang berhasil. Dan si janda miskin itu yang sekarang berumur 85 th, masih hidup sehat, berbahagia dengan 6 orang anak-anaknya dan mantu-mantunya serta cucu-cucunya.

Ternyata Tuhan Allah menggenapi firmanNya tersebut dalam nas diatas bagi anak-anakNya, yaitu Ia menopang hidup janda dan ke 6 orang anaknya yang masih kecil itu, menyelamatkan hidup mereka dan menolong mereka dari kesesakkan akibat ditinggal mati oleh suaminya. Tuhan melindungi mereka dari tangan orang fasik, maupun dari maut dan sakit penyakit atau kelaparan. (Mamzur 37:39-40)

Disini kita bisa melihat bahwa betapa kita harus selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup ini, dan janganlah mengandalkan manusia. Sebab manusia itu serba terbatas: umurnya, kemampuannya, kesehatannya dll. Bisa saja seseorang yang tadinya kaya raya, sehat dan menjadi andalan hidup kita;  tiba-tiba dia jatuh sakit dan menjadi miskin dan lain sebagainya. Sehingga orang itu tidak bisa dijadikan penopang dan penuntun kita lagi.

Doa kami:

Tuhan Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus, tolonglah kami dan mampukanlah kami untuk dapat selalu percaya kepadaMu dan hanya mengandalkan Engkau saja. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin