"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan mengikuti segala
perintahKu". (Yohanes 4:15)
Bisa saja seorang kristen berkata "aku mengasihi Tuhan",
tetapi pengakuan itu haruslah disertai bukti. Apakah kita ini adalah orang
kristen yang sungguh mengasihi Tuhan ?
Hal itu akan dapat dinilai oleh orang lain dari buah-buah sikap dan
perbuatan dalam hidup kita sehari-hari. (Matius 7:16) Apakah masih suka
marah-marah, masih suka gossip, masih suka curi-curi waktu, masih suka baca
horoskop, suka pergi tanya-tanya jodoh dan masa depan ke peramal dll ?
Orang-orang disekitar kita akan dengan mudah dapat melihatnya dan menilainya.
Jadi keberanian kita dalam mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan,
haruslah terukur dari nilai-nilai sikap/perbuatan dalam hidup kita yang sesuai
dengan perintah dan firman Tuhan. Untuk itu maka motivasi kita dalam
mengikuti/mentaati semua perintah dan firmanNya, haruslah berupa kasih kepada
Tuhan, Dengan menuruti segala perintahNya, maka kita akan dapat menyenangkan
hatinya dan menyatakan kasih kita kepadaNya. Kenapa ?
Jikalau kita mengasihi orang tua kita atau pasangan kita yang secara
nyata dapat kita lihat, dengar, raba dan rasakan oleh panca indera kita, maka
kita bisa menyatakannya, melalui sikap/perbuatan kita/perkataan kita terhadap
mereka dll.
Tetapi masalahnya, oleh karena Tuhan adalah Roh dan tidak bisa kita
lihat kita dengar atau kita raba atau rasakan oleh panca indera kita, maka
bagaimana kita dapat mengasihiNya ?
Dalam Alkitab, kita dapat menemukan suatu petunjuk yaitu Allah bisa kita
temui dalam firmanNya. (Yohanes 1:1) Dan firman Tuhan, perintah dan
ketetapanNya dapat kita baca dalam Alkitab, Jadi supaya kita dapat mengenal
Tuhan dan mengasihiNya, maka kita harus akrab dengan Tuhan melalui firmanNya.
(Yohanes 14:21,24)
Jikalau kita berkata: "Saya cinta Yesus", tetapi sementara
itu kita tidak ada waktu atau tidak mau membaca, merenungkan, melakukan
firmanNya, tidak mau berkomukasi dengan Tuhan dalam doa, suka menyakiti hati
Tuhan dengan melanggar firman dan perintahNya dll; maka ucapan kita itu adalah
merupakan suatu kebohongan besar, atau dengan kata lain kita adalah orang yang
munafik.
Jikalau kita sungguh mengasihi Tuhan, maka pastilah kita akan mau
meluangkan waktu yang rutin untuk membaca, merenungkan, belajar dan melakukan/menuruti
firman dan perintahNya.
Jikalau kita mengasihi Tuhan, maka kita adalah orang yang mau dan rela
berbagi, bermurah hati dan mengasihi keluarga, teman, tetangga dan sesama kita,
yang dapat kita lihat, dengar, raba oleh panca indera kita. (1 Yohanes 3:16-18)
Cinta kasih yang sejati bukan hanya sekedar ucapan tetapi dalam perbuatan dan
dalam kebenaran. Yaitu dengan kasih yang rela berkorban, tidak melakukan yang
tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak menyimpan atau
mengungkit-ungkit kesalahan kesalahan orang lain dll. (1 Korintus 13;4-7).
Ketika kita menolong orang lain, itu bukanlah karena kelebihan waktu,
uang atau tenaga, tetapi karena kita mengasihi Tuhan. Melayani digereja,
dipersekutuan bukan karena hanya dijadwalkan, tetapi karena motivasinya adalah
mencintai Yesus, Tuhan Allah kita.
Kasih yang sejati juga adalah sabar. Maksudnya jikalau kita mengasihi
Tuhan dengan sungguh-sungguh (Markus 12:30),maka kita juga perlu sabar dalam
menantikan jawaban Tuhan dan pertolonganNya, sabar dalam menghadapi pencobaan,
sabar dan tekun menantikanNya dan percaya kepadaNya sampai pada akhirnya.
Jangan mudah putus asa, lalu mencari jalan pintas dan meninggalkan Tuhan dengan
bertanya kepada peramal dll. Demikian juga kita harus mampu mengasihi diri kita
sendiri, sebelum kita dapat mengasihi sesama. (Markus 12:31) Jadi kita juga
harus sabar terhadap diri kita, jangan mudah patah semangat, jangan menolak
atau mengutuki diri kita sendiri, melainkan kuatkanlah diri kita dengan firman
Tuhan, misalnya katakanlah: "Jangan takut, percayalah kepada Tuhan, sebab
Ia adalah Allah yang maha kuasa, Ia selalu bersama kita, Ia adalah kekuatan
kita, tempat perlindungan kita dan penolong kita yang tidak pernah gagal
menolong kita dalam kesesakkan. (Mazmur 46:2) Ia adalah Allah yang sanggup
melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang rencanaNya yang gagal". (Ayub
42:2)
Bagaimana dengan kita sekarang, apakah kita sudah sungguh mengasihi
Tuhan ?
Doa kami :
Tuhan Allah Bapa kami dalam Kristus Yesus, mampukanlah kami untuk
mencintai/mengasihi Engkau, melalui kasih kami pada saudara dan sesama kami.
Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.