"Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang". (2 Korintus
5:17)
Renungan kita hari ini adalah untuk mengingatkan kita, orang-orang yang
percaya kepada Tuhan, bahwa setiap kita adalah manusia-manusia baru atau
ciptaan yang baru.
Penting untuk kita sadari, bahwa perubahan hidup sebagai manusia baru,
tidaklah selalu mulus, tanpa tantangan dan pengorbanan. Iblis akan selalu
menghambat kita dan berusaha menjatuhkan kita, agar kita tidak bertumbuh kearah
yang Tuhan inginkan. Caranya adalah dengan memperhadapkan kita pada berbagai
kekuatiran dunia, godaan/tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup duniawi
manusia lama kita.
Itulah sebabnya, sekalipun kita sudah mengaku percaya kepada Tuhan,
namun apabila tidak mau mencopot/menanggalkan manusia lama kita yaitu semua
aspek kehidupan kita yang dulu, yang buruk, penuh dengan dosa, hawa nafsu yang
menyesatkan dan keduniawian; maka lama kelamaan kita akan kembali lagi menjadi
manusia lama yaitu manusia baru yang masih memakai/mengenakan manusia lama. (
Efesus 4:22)
Status kita sebagai ciptaan baru, bukan kita dapatkan dengan kekuatan
dan usaha kita, melainkan Allah yang mengerjakannya bagi kita, ketika kita
mengambil keputusan "percaya padaNya".
Dengan percaya bahwa kita telah didamaikan dengan Allah oleh Yesus
Kristus, yang telah dibuat Allah menjadi dosa karena kita, maka kita telah
dijadikan ciptaan yang baru. (2 Korintus 5:19,21) Kita yang lama mati bagi
semua dosa-dosa kita, dan sekarang kita dijadikan ciptaan yang baru dihadapan
Allah. Sebagai manusia baru, kita jangan lagi menilai seorang menurut ukuran
manusia. Dan ingatlah bahwa dalam keadaan kita sebagai manusia baru, dosa tidak
lagi berkuasa atas kita. Sehingga ketika diperhadapkan pada dosa, godaan dan
bujukkan si jahat atau kedagingan kita, maka kita akan mampu untuk menerimanya
atau menolaknya.
Masalahnya adalah sekalipun kita sudah berubah status menjadi manusia
baru, tetapi kita ini masih hidup dalam daging atau tubuh kita yang lama.
Sehingga dengan demikian manusia lama kita, masih tetap dapat bersaing dengan
manusia baru kita untuk menguasai jiwa/pikiran kita. Namun jangan takut/kecil
hati, sebab kemenangan bagi manusia baru sebenarnya sudah terjamin, karena
Tuhan sudah menjadikan kita lebih dari pemenang. (Roma 8:37) yang penting
asalkan saja kita mau teguh percaya kepada Tuhan, maka kita bisa menang
terhadap dosa, terhadap godaan si jahat, terhadap keduniawian dan terhadap hawa
nafsu kedagingan kita sendiri.
Tetapi sayangnya manusia baru kita masih sering kalah dan jatuh dalam
dosa, sebab kita tidak menjaga kelakukan kita bersih/tidak bercela sesuai
firmanNya. (Mazmur 110:9) Kita seringkali tidak menjadi pelaku firmanNya, malas
baca dan lupa akan firmanNya dan tidak peduli kepada Tuhan.
Untuk itu, pertama-tama kita harus mau berubah dan rela diubahkan Tuhan
dalam akal budi, pikiran dan kebiasaan/sifat kita dalam berkata dan bertindak,
supaya tidak lagi menjadi serupa dengan dunia, yaitu dengan cara sangkal diri,
pikul salib dan ikut Tuhan. Misalnya: yang mencuri, jangan mencuri lagi; yang
suka marah, janganlah marah terus sampai matahari terbenam; membuang kebiasaan
berkata-kata fitnah/dusta/kasar/kotor, membuang iri hati/sakit hati/dendam,
tidak mau bergaul lagi dengan teman-teman yang duniawi dan tidak peduli Tuhan
dll. (Efesus 4:23-32)
Kedua, kalau kita kadang-kadang jatuh dalam dosa lagi, maka segeralah
menyesal, mengakui kesalahan kita itu, bertobat, berbalik kepada Tuhan dan
minta ampun kepadaNya. Dan Tuhan Allah yang setia dan adil, pasti akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1
Yohanes 1:9-10) Sehingga kita didamaikan kembali dengan Allah, dan Roh Kudus
yaitu Roh Allah akan tinggal bersama kita lagi untuk menolong, menguatkan dan memimpin
kita kembali di jalan-jalanNya.
Dengan demikian dimanapun kita berada, maka yang akan muncul adalah
karakter Kristus Yesus. Karakter seperti inilah yang membuat kita disenangi
oleh Tuhan dan juga oleh sesama. Karakter seperti inilah yang dapat mempengaruhi
suasana disekitar kita, sehingga mereka dapat merasakan dampak positif
kehadiran kita. Misalnya: Ketika ada kekacauan, pertengkaran dan permusuhan
kita menjadi pembawa damai; ketika ada kesedihan dan keputusasaan, kita membawa
sukacita, penghiburan dan pengharapan dari Tuhan dan sebagainya.
Muncul pertanyaan: Sudah seberapa besarkah keberadaan kita, memberi
dampak hidup positip terhadap keluarga, teman, masyarakat disekitar kita ?
Silahkan menjawabnya masing-masing!
Doa kami:
Tuntunlah kami ya Allah dalam Yesus Kristus, agar kami dapat terus
menjalani kehidupan ini sebagai manusia baru dalam bingkai kasih karuniaMu.
Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.