"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah
nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikkan dan
keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
didalam dunia sekarang ini..." (Titus 2:11-12)
Tidak ada seorangpun manusia didunia ini yang mau hidup dalam
penderitaan, aniaya dan siksaan dan tidak ada orang yang tersenyum atau tertawa
ketika berada dalam pencobaan, siksaan, aniaya dan penderitaan. Tetapi
herannya, semua orang percaya bahwa dibalik pencobaan dan penderitaan itu, akan
muncul kebaikan. Maksudnya adalah bahwa setelah melewati pencobaan dan
penderitaan, barulah kita menikmati kebaikan. Tetapi realitanya adalah ada
banyak orang kristen yang maunya hanya kebaikannya saja, tetapi penderitaannya
jangan!
Ada sebuah cerita tentang seorang seorang Ibu yang pergi mengunjungi
kawanan ternak domba disebuah lereng gunung yang sedang makan rumput dan
dipimpin oleh seorang gembala. Ibu ini mengamati ada sekeor domba yang
kelihatan sakit dan kakinya patah, tetapi beberapa hari kemudian domba itu
sembuh seperti sediakala. Ibu tersebut bertanya tentang domba tersebut kepada
sang gembala: "bagaimana hal ini bisa terjadi ?"
Sang gembala menjawab: Bu, saya mematahkan kaki domba itu agar tidak
terjadi akibat yang fatal, lalu kaki sayalah yang "menjadi kaki" bagi
domba yang bandel itu yaitu dengan cara memikulnya kemana-mana. Sebab dari
semua domba dalam kawanan ini, domba yang satu ini yang paling tidak taat, ia
tidak mau menuruti perintahku, ia selalu berkeliaran sendiri dan bahkan
mempengaruhi kawanan domba lainnya sehingga mereka tersesat. Saya telah
mengawasi hal ini sebelumnya, oleh karena itu saya tahu bagaimana mencegahnya.
Saya mematahkan kakinya untuk menyelamatkannya dan untuk keselamatan domba-dombaku
yang lain juga.
Kemudian si gembala meneruskan penjelasannya: Hari pertama saya
mengantar makanannya, domba itu mencoba mengigit tanganku; saya meninggalkannya
sendirian untuk beberapa saat lamanya dan domba itu kelaparan. Kemudian saya
kembali mengantar makanan kepadanya, sekarang tidak hanya mengambil makanannya,
tetapi domba itu juga menjilat tanganku. Dan sekarang domba bandel tersebut sudah menjadi
domba yang terbaik dari semua domba yang lain. Tidak ada satu pun yang cepat
mendengarkan suaraku selain dari domba yang satu ini. Tidak ada domba yang
mendekati aku seakrab domba ini, sekarang dia lebih baik dan lebih taat.
Sang gembala itu diibaratkan
sebagai Tuhan Yesus, yang kadang kala sepertinya Ia mendidik, menghukum dan
mematahkan kaki kita, sehingga kita tidak dapat lagi berjalan dengan tegak.
Tetapi percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Kadang-kadang
Tuhan tidak izinkan kita pergi kesuatu tempat yang kita mau, kadang-kadang
sepertinya Tuhan menghalangi/menggagalkan rencana kita, tetapi sesungguhnya
Tuhan sedang menghindarkan kita dari dosa, penyesatan dan kejahatan. Ada
saatnya kita merasakan sepertinya Tuhan tidak adil terhadap kita. Ada kalanya
kita merasakan bahwa seolah-olah Tuhan membiarkan kita mengalami berbagai kekecewaan,
kesusahan dll, yang membuat kita sedih dan meneteskan air mata. Tetapi ingatlah
bahwa Tuhan tidak pernah menghukum/mematahkan kaki kita atau mendidik tanpa
tujuan, Ia mempunyai tujuan yang baik buat kita, sebab Ia adalah Allah Bapa
kita yang baik dan maha baik.
Doa kami :
Tuhan Yesus ajarlah kami agar selalu taat dan setia seperti seeokor
domba yang penurut/rendah hati. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.