"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku mengasihi
kamu, tinggallah didalam kasih-Ku itu". (Yohanes 15:9)
Hari-hari belakangan ini dunia semakin jahat dan bobrok, akibatnya
kasih terhadap sesama manusia semakin hari semakin hambar dan dingin. Kalau
kita mencermati gejolak yang terjadi dimasyarakat dimana kekerasan demi
kekerasan terjadi, sebenarnya karena sudah tidak ada kasih. Bahkan
ditengah-tengah keluarga pun, dimana sudah tidak terhitung banyaknya rumah
tanggga yang hancur, semuanya adalah karena telah kehilangan kasih.
Banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang, malah yang mereka
alami adalah penolakkan, kekerasan demi kekerasan dan pelecehan dari pihak
orang tua ataupun dari lingkungan masyarakat disekitar mereka.
Itulah sebabnya sekarang ada banyak anak muda yang terjerumus dalam
perbuatan yang tidak terpuji seperti menggunakan narkoba, mabuk-mabukan,
terjerumus dalam kehidupan sex bebas, terlibat dalam perkelahian dan melakukan
tindak kekerasan yang melawan hukum dan sebagainya.
Melalui renungan kita hari ini, marilah kita renungkan betapa besarnya
kasih Tuhan Yesus bagi kita, bahkan Tuhan mau agar kita tinggal dalam kasihNya
itu, supaya kita tetap dapat mengasihi orang lain disekitar kita, walaupun
dalam keadaan dunia yang semakin bobrok ini.
Kita perlu ketahui bahwa "kasih mempunyai hubungan erat dengan
iman". Ketika kita berkata aku beriman, tetapi masih suka berbohong dan
memfitnah orang lain, tetap hidup serakah, egois dll; bukankah itu yang disebut
"iman palsu dan tidak berguna" ? Sebab iman yang benar adalah harus
mampu mewujudkan kasih. (1 Korintus 13:2)
Yesus telah menjadi teladan bagi kita dalam mewujudkan kasih melalui
pengorbananNya.
Kasih adalah ukuran cinta dan kedekatan kita dengan Tuhan. Ketika kita
berkata bahwa aku dekat dengan Tuhan, maka perkataan itu harus diwujudkan
melalui perbuatan nyata.
Dan karena Allah adalah Roh adanya dan tidak dapat kita lihat dengan
kasat mata, maka hal itu kita harus buktikan terhadap saudara kita dan sesama.
(1 Yohanes 4:20)
Selain itu, kasih juga memerlukan pengorbanan dan komitmen untuk taat.
Karena firman Tuhan mengatakan "Jangan membalas kejahatan dengan
kejahatan", maka ketika kita disakiti orang, janganlah balas menyakitinya,
tetapi kita mengampuni dan memberkatinya. Itulah caranya taat pada Tuhan dan
salah satu bentuk pengorbanan didalam mengikut Yesus. Kita harus sangkal diri
yaitu tidak mempertahankan harga diri dan pikul salib, jikalau kita dihina,
ditampar dianiaya dan difitnah dll demi kebenaran, maka janganlah kita
membalasnya. Biarlah kita menjadi semakin kecil dan Tuhan menjadi semakin besar
dalam hidup kita! Sebab sekarang kita hidup, bukanlah kita sendiri yang hidup,
melainkan Tuhan Yesus yang hidup didalam kita. (Galatia 2:20) Oleh karena itu
jalankanlah hidup kita ini sesuai dengan firman dan perintahNya, maka dengan
demikian kita akan tinggal dalam kasihNya dan menjadi orang yang berbahagia.
(Yohanes 15:10 dan Lukas 11:28)
Selain itu, Kasih adalah merupakan sebuah alat kesaksian yang sangat
efektif. Kalau kita tulus mengasihi Tuhan dan sesama, maka orang lain juga akan
menirunya.
Ketika kita menerima orang lain apa adanya, memberi pertolongan,
berbuat kebaikkan, dan tidak menyimpan dendam terhadap mereka malahan mendoakan
mereka, sehingga mereka memuliakan Allah; maka dalam hal ini sebenarnya kita
ini telah menjadi saksi Tuhan. (Matius 5:16)
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami hidup dalam kasih terhadap Engkau dengan
mengasihi saudara dan sesama kami. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.