"Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah
dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam". (Mazmur 4:5)
Saya pernah membaca sebuah kesaksian: Ada seorang hamba Tuhan, ketika
ditengah-tengah khotbahnya, dia mengambil sebuah gelas yang berisi air dan
diletakkannya diatas meja. Kemudian, sambil berbicara, ditinjunya meja itu
dengan keras, sehingga air yang didalam gelas itu memercik diatas meja.
Jemaat yang melihatnya pada heran dan bertanya apa maksudnya. Lalu
hamba Tuhan ini mulai menjelaskan: "Pada saat anda menghadapi masalah
besar dan menjadi marah, haruslah anda ingat bahwa: Hanya apa yang ada dalam
diri anda yang dapat keluar yaitu seperti air yang ada dalam gelas ini, hanya
itu yang dapat dikeluarkan.
Maksudnya adalah ketika kita diperlakukan tidak baik, misalnya
disalah-mengerti dll oleh orang lain, maka bagaimana reaksi kita ? Apakah kita
akan menanggapinya dengan perkataan yang memaklumi, lemah lembut, tetap sabar
dan tenang ? atau kita menyambarnya dengan perkataan pedas dan penuh kutuk dan
amarah juga?
Hanya ada dua kemungkinan yang keluar dari mulut anda saat hal itu
terjadi : "Perkataan memaklumi, lemah lembut dan tenang atau perkataan
pedas dan penuh kutuk dan amarah".
Melalui renungan hari ini, secara tidak langsung kita dapat juga
melihat tentang perbedaan antara seseorang sebelum dan sesudah diselamatkan
Tuhan.
Apabila hidup seseorang telah diselamatkan Yuhan, maka dia akan dapat
berjalan/hidup dibawah kendali Roh Kudus, dan hal itu akan terlihat bagaimana
orang tersebut bereaksi dan bersikap terhadap setiap cobaan dan godaan yang
dihadapinya. Sesungguhnya bagaimana sikap orang itu dalam menanggapi setiap
pencobaan dan situasi buruk yang melandanya, hal itu adalah merupakan suatu
bukti seberapa besar pertumbuhan imannya dan kasihnya kepada Tuhan dan sesama.
Yesus katakan bahwa "Apa yang keluar dari mulut seseorang berasal
dari hatinya, dan itulah yang menajiskan orang itu. Karena dari hati timbul
segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah
palsu dan hujat/kutuk. Itulah yang menajiskan orang". (Matius 15:18-20).
Mengendalikan perasaan amarah dengan tetap sabar dan tenang, sebenarnya
bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin dilakukan, asalkan kita dipenuhi oleh
kasih Kristus.
Seberapa banyak dan seberapa besarpun masalah yang kita hadapi, apabila
kasih Kristus telah menguasai hidup kita, maka semuanya akan dapat kita hadapi
dengan tetap sabar dan tenang. Bagaikan sebuah gelas yang berisi air,
demikianlah apa yang ada didalam hati kita, dan itulah yang akan tampak dan
keluar. Apabila hati kita penuh kasih, maka yang keluar adalah perkataan kasih.
Jikalau hati kita penuh amarah, dengki dan dendam, maka yang keluar adalah
perkataan amarah, fitnah, kutuk dan kata-kata yang tidak berguna.
Ingatlah selalu bahwa Kasih Yesus akan nampak dari bagaimana kita
bersikap dan berucap. Oleh sebab itu dinasihatkan dalam nas tersebut diatas
yaitu supaya kita tetap diam dan berkata-kata dalam hati kita ditempat tidur
kita saja, dan jangan berbuat dosa denang mengeluarkan kata-kata najis, fitnah,
sia-sia dan kutuk ; ketika kita sedang marah.
Doa kami :
Tolong kami ya Tuhan Yesus, agar kami dapat tetap hidup dalam kasihMu,
sehingga kami senantiasa memuliakan Engkau Tuhan. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.