"Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,
Tuhan, siapakah yang dapat tahan ? tetapi padaMu ada pengampunan....... ". (Mazmur 130:3-4)
Renungan kita hari ini berbicara
tentang Pengampunan dari Allah.
Salah satu wujud Kasih Allah yang sangat besar adalah
"Pengampunan". Nas tersebut diatas mengingatkan kita akan betapa
besarnya dan betapa luar biasa besarnya kasih Allah pada kita dan sebaliknya
betapa sangatnya manusia membutuhkan kasih itu. Namun sayangnya masih ada
banyak orang yang tidak menyadari/menerima kasih Allah itu dalam hidupnya,
sehingga mereka sulit sekali untuk mengampuni kesalahan orang lain.
Ada seorang hamba Tuhan yang cukup berhasil dalam usahanya. Dia
mempunyai seorang staff/karyawan yang membantunya setiap hari. Demikianlah
mereka menjadi sepasang sahabat yang karib. Meskipun statusnya tetap sebagai
karyawannya, tetapi dia perlakukan karyawan itu sebagai sahabatnya sendiri. Hamba Tuhan ini memulai usaha jual beli
pakaian import dari luar negeri dan ternyata berhasil. Dia selalu mengajak
staffnya itu ikut pergi, belanja dan nginap di hotel di luar negeri, sekalian
belanja dan jalan-jalan dll, dan tentunya semuanya gratis dibayari oleh hamba
Tuhan ini. Selain itu bahkan staffnya ini juga dibagi keuntungan 50 % dari
hasil jual beli baju importnya tersebut.
Namun pada suatu saat terjadi
suatu perbedaan pendapat antara si hamba Tuhan dan staffnya ini, karena
staffnya ingin supaya mereka nginapnya di apartemen saja jangan di hotel,
supaya untungnya lebih besar. Tetapi bosnya/hamba Tuhan ini tidak
setuju, dia maunya menginap di hotel seperti biasa saja. Masing-masing
bersikukuh dengan pendapatnya, dan apa daya si staff ini tidak mau mengalah,
malahan dia melawan dan memberontak terhadap bosnya. Staffnya ini lupa diri
bahwa semua ini adalah uangnya si bos, termasuk gajinya, ongkos perjalanannya,
makan, hotel, trasport, jajan, modalnya, resiko ruginya dll dan akhirnya hamba
Tuhan ini marah dan membubarkan usaha jual beli baju import ini. Lalu staffnya
itu diberi gratis 50% stock baju yang belum terjual dan juga diberikan 50%
keuntungannya.
Hamba Tuhan ini tidak lagi meneruskan berjualan baju import, melainkan
dia lebih memusatkan perhatiannya dibidang pelayanan bagi Tuhan. Sebaliknya si
karyawannya ini, dia meneruskan sendiri usaha jual beli baju import tersebut,
karena dia sudah punya modal dan tahu semua seluk beli pembeliannya maupun
penjualannya. Akhirnya usahanya maju dan dia punya banyak toko. Dia mulai
menjadi sombong dan menghina bosnya yaitu hamba Tuhan itu. Sehingga si hamba
Tuhan ini jadi kecewa dan benci kepada bekas staffnya yang sombong dan lupa
diri ini.
Namun setelah dia mendengar friman Tuhan dalam nas tersebut diatas,
barulah dia sadar bahwa sebagai anak Tuhan tentunya dia pun harus mempunyai
karakter seperti Bapanya yaitu Tuhan, Allah, Bapa di sorga, yang tidak
mengingat-ingat kesalahan umat ciptaanNya, melainkan mengampuninya. Maka hamba
Tuhan ini dia mulai mengampuni, mendoakan ex staffnya itu agar usahanya lebih
berhasil dan merendahkan dirinya yaitu dengan cara mengunjungi toko bekas
staffnya ini untuk "say hello". Tetapi alangkah terkejutnya ketika
dia bertemu dan melihat bekas staffnya yang sekarang sudah jadi bos jual beli
pakaian import itu, ternyata terkena stroke ringan sehingga mukanya miring
sebelah. Kemudian bekas staffnya itu minta maaf kepada bekas bosnya/hamba Tuhan
itu, lalu setelah didoakan oleh bekas bosnya, maka dia mulai normal kembali dan
sembuh.
Demikianlah halnya dengan Allah, seandainya Ia tidak memiliki kasih,
tentunya Ia tidak akan mengampuni dosa kita. Dan seandainya kita sadar bahwa
kita sudah memiliki kasih Allah, maka tentunya tidak akan sulit bagi kita untuk
mengampuni mereka yang bersalah kepada kita.
yang perlu selalu kita ingat adalah bahwa pengampunan dari Allah, telah
kita terima secara cuma-cuma/gratis, oleh karena kita juga harus membagikannya
secara cuma-cuma kepada sesama kita yaitu dengan cara kita mau mengampuni
mereka yang bersalah kepada kita. Jikalau ada orang kristen yang tidak mau
mengampuni kesalahan yang bersalah kepadanya, maka hal itu berarti dia tidak
menghargai kasih Allah yaitu pengampunan yang telah dia terima dari Allah itu.
Allah tidak hanya berkata saja tentang hal "mengasihi"; namun
Ia telah membuktikannya dengan perbuatan nyata, yaitu dengan mengaruniakan
Anaknya yang tunggal Yesus Kristus, yang lahir didunia, menderita dan mati
diatas kayu salib sebagai korban penebus dosa manusia, demi memberikan
kehidupan dan keselamatan bagi seluruh dunia. Oleh karena Allah telah
membuktikan kasihNya bagi kita, maka setiap kita orang yang percaya kepada
Tuhan pun wajib melakukan hal yang sama, seperti apa yang telah dilakukanNya.
(1 Yohanes 2:6)
Jadi buktikanlah kasihmu kepada sesamamu terutama kepada mereka yang
membenci dan memfitnahmu yaitu dengan memberi pengampunan yang tulus terhadap
mereka. Hal ini tidaklah mudah, tetapi inilah ujian dan bukti, apakah kasih
Kristus berkuasa dalam hidup kita atau kita hanya pintar membicarakannya saja.
Doa kami :
Bapa dalam Yesus kristus, berilah kami kemampuan untuk membuktikan
kasihMu dengan jalan mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.