Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 10.53 under


"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: Jangan pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi TUHAN melihat hati". (1 Samule 16:7)

Biasanya kalau kita baru bertemu seseorang yang pertama-tama kita lihat adalah "penampilannya, raut muknya, pakaiannya, matanya, postur tubuhnya, warna kulitnya, gaya bicaranya, dll". Jikalau kita melihat apa yang didepan mata, lalu menilainya, maka sesungguhnya kita belum mengenal orang itu. Apabila kita mau sungguh-sunggguh mengenal seseorang, maka kita harus melihat perbuatannya terlebih dahulu. Barusan kita dapat mengetahui apakah orang itu benar-benar bersih, murni/tulus dan jujur kelakuannya atau tidak ? (Amsal 20:11)

Lagi-lagi manusia menghadapi kesulitan ketika mereka ingin mengetahui rahasia/isi hati seseorang. Oleh karena itu, kita sbg manusia, haruslah mengakui keterbatasan kita, jika dibanding dengan Allah.

Nas tersebut diatas ditulis perihal pengalaman nabi Samuel yang kedua kali dalam menunaikan tuganya memilih dan mengurapi kandidat raja Israel. (1 Samuel 16:1-13) Sebelumnya Samuel telah mengurapi Saul yang tampan dan tinggi perawakannya, yang pada awalnya sepertinya seorang hamba Tuhan yang rendah hati dan taat, tetapi ternyata dalam menjalankan pemerintahannya Saul gagal untuk taat kepada Tuhan. Akibatnya dia mendapat penolakan dari Tuhan, sehingga dia harus lengser dari jabatannya sebagai raja, sebelum habis masa jabatannya. Dan kali Ini Allah mengutus Samuel kerumah Isai di Betlehem untuk mengurapi salah seorang anaknya untuk menjadi raja pengganti Saul.

Kalau kita mencermati kitab 1 Samuel 16:7, maka kelihatannya Samuel terkesan dengan penampilan Elia dan dia berkesimpulan bahwa orang seperti inilah yang pas untuk menjadi raja. Tetapi Allah memberitahukannya bahwa Ia lebih mengutamakan kualitas batin yaitu hati seseorang. Bagi Allah, penampilan itu penting, tetapi bukanlah merupakan unsur yang paling utama dalam pemilihanNya. Allah melihat sesuatu dalam diri Daud yang tidak dapat dilihat oleh manusia yaitu hati yang tulus percaya, taat dan setia. Itulah sebabnya Allah menyuruh Samuel untuk mengurapi Daud.

Lalu kita lihat apa yang terjadi setelah Daud diurapi, yaitu "Roh TUHAN" berkuasa atasnya. Pelajaran penting bagi kita adalah bahwa Allah selalu menggunakan hati yang tulus percaya dan taat dalam memajukan kerajaanNya dimuka bumi ini. Tuhan selalu memakai mereka yang punya hati tulus, serta hati yang mengasihi Dia......Apakah kita juga termasuk salah satu orangNya...?

Oleh tuntunan Allah, Samuel bertindak benar dalam hal memilih Daud untuk menjadi raja Israel, yaitu seorang pribadi yang benar-benar tulus hati, percaya dan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. 

Dua pelajaran penting bagi kita melalui renungan hari ini. Pandanglah sesuatu dengan cara pandang Allah dan milikilah hati yang mengasihi Tuhan yaitu: hati yang tulus, setia dan taat kepada Allah.

Doa kami:

Tuhan Yesus, berilah kami kemampuan untuk dapat menjaga hati kami, supaya selalu bersih dan layak dihadapanMu. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin