"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya didepan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga
". (Matius 5:16)
Apakah anda sudah merayakan Natal ?
Sesungguhnya kalau kita mendalami pertanyaan ini, maka tidaklah gampang
untuk menjawab pertanyaan yang "gampang itu". Natal biasanya selalu
disertai dengan simbol-simbol atau gambar seperti: bayi Yesus dalam palungan
dan dihadiri oleh ayah dan ibunya, para malaikat bernyanyi, gembala-gembala
domba di padang, santa claus, orang majus, bunyi lonceng, lagu jingle bells,
pohon natal, bintang dan lilin dll.
Untuk menjawab pertanyaan diatas, marilah kita merenungkan makna
"lilin" dalam sebuah acara Natal. Sebuah lilin kecil ditangan seorang
jemaat dalam mengikuti perayaan Natal, memang tidak seberapa terangnya dan
tidak dapat diandalkan. Tetapi jikalau lilin-lilin kecil itu jumlahnya banyak
maka dapat menciptakan sebuah cahaya terang yang besar untuk menerangi
kegelapan.
Orang kristen dalam nas tersebut diatas digambarkan oleh Alkitab
sebagai "terang dunia". Bahkan arti kata "gereja" yang
dimbil dari istilah "eklesia", dapat diartikan sebagai orang yang
dipanggil dari kegelapan dunia dan menerima terang Yesus Kristus. Lalu apa
hubungannya dengan "lilin" ? Meskipun hancur dan habis terbakar, maka
pemaknaan rohaninya adalah menunjuk pada semangat dan kerelaan berkorban dari
setiap orang kristen yang diwujudkan melalui kesaksian imannya dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan dan mereka siap menghadapi segala resiko, karena cintanya
pada Yesus. Itulah sebabnya setiap kali merayakan Natal menjadi suatu
kesempatan yang baik untuk meng-evaluasi diri dan kadar iman kita, serta
pengorbanan kita, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama kita.
Dengan demikan, Merayakan Natal tidaklah cukup dilakukan dengan
beribadah di gereja/ mengikuti perayaan/seremonial, tetapi merayakan Natal
adalah kesempatan membangun semangat untuk siap dan rela berkorban seperti
lilin-lilin kecil yang mau menerangi kegelapan, meskipun dirinya harus hancur
habis terbakar. Misalnya, ketika orang-orang disekitar kita memerlukan
bantuan/pertolongan, kita ada dan siap membantu/menolong mereka dengan rela dan
tulus dan melakukannya bersukacita ; ketika mereka kesepian, kita datang
mengunjungi, menemani ngobrol, menghibur dan mendoakannya, dan lain sebagainya.
Sehingga dengan demikian merekapun bisa mengucap syukur dan memuliakan Allah
Bapa kita yang di sorga.
Inilah yang dimaksudkan bahwa menjawab pertanyaan yang gampang tersebut
diatas tidaklah "mudah". Gampang kalau hanya merayakannya secara
seremonial/perayaan atau beribadah di gereja. Tetapi tidaklah gampang untuk
membuat sebuah komitmen bahwa "saya mau berkorban bagi Tuhan dan bagi
orang lain". Itu merupakan sesuatu hal yang sulit, dan tidak mudah dilakukan,
karena pada zaman akhir ini akan datang masa yang sukar ; manusia akan lebih
cenderung mencintai dirinya sendiri/lebih egois dan menjadi hamba uang (2
Timotius 3:1-2)
Alkitab katakan bahwa Dunia ini dikuasai oleh si jahat. Dan dunia ini,
termasuk orang-orang yang mengasihi dunia, semuanya sedang lenyap dan menuju
kebinasaan. Mengapa ? Oleh karena dunia ini sudah dikuasai oleh segala bentuk
hawa nafsu kegelapan, keinginan mata, keangkuhan hidup, dan keinginan daging.
(1 Yohanes 5:19 dan 1 Yohanes 2:15-17)
Namun oleh karena terang Kristus telah kita terima melalui Natal ini,
maka kita terpanggil dan diutus untuk menerangi dunia yang gelap itu. Jadi,
bukti bahwa kita sudah merayakan Natal adalah kita harus menjadi terang bagi
mereka yang masih ada dalam kegelapan. Kalau tidak, benarkah kita sudah
merayakan Natal ?
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami memancarkan terang dan kasihMu kepada
sesama kami, dimana pun kami berada. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.