"Barang siapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah !" (Wahyu 3:19)
Seringkali dalam hidup mengikut Yesus, kita mengambil sifat kanak-kanak dalam iman meresponi rencana Tuhan dalam hidup ini. Padahal Alkitab katakan bahwa jikalau kita sudah lebih lama mengikut Tuhan, seharusnya iman kita sudah lebih dewasa dan menghasilkan buah. (1 Korintus 13:11)
Ketidakmampuan pikiran kita dalam memikirkan hal-hal yang terbaik demi masa depan, jalan hidup mana yang harus kita pilih, terkadang membuat kita sering berprasangka buruk terhadap Tuhan atau terhadap sebuah peristiwa yang menimpa kita.
Suatu saat ada orang berkata: Mengapa semakin saya hidup didalam Tuhan, ternyata hidup saya semakin melarat dan tidak tentram ? Dulu sebelum saya didalam Tuhan Yesus, hidup saya malahan baik-baik saja, tidak banyak masalah, segala rencanaku tercapai!
Secara realita memang dalam hidup menjadi anak-anak Allah, tidaklah selalu mulus, bahkan terkadang kita mengalami hal-hal yang membuat kita bingung dan penderitaan/kesakitan yang berkepanjangan. Misalnya dianiaya oleh si jahat melalui berbagai cobaan dan godaan, sakit penyakit, dll karena kita adalah pengikut Kristus. Tetapi Tuhan katakan: Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (2 Timotius 3:12 dan Matius 5:10)
Pada umumnya ada dua macam kesakitan yang dihadapi oleh setiap manusia dan secara khususnya orang percaya pada Tuhan Yesus.
Pertama adalah sebagai Akibat didikan Tuhan. Melalui nas diatas dalam renungan kita hari ini, sangatlah jelas dikatakan bahwa karena kita dikasihi Tuhan, maka kita akan ditegor apabila kita kedapatan hidupnya tidak benar. Dan jika tidak mau berubah dengan tegoran/peringatan secara baik-baik, maka akan ditingkatkanNya menjadi hajaran. Misalnya: Ketika seorang ayah, mula-mula ia menegor anaknya atas kenakalannya secara lisan dan dijelaskan kesalahanya. Tetapi kalau anaknya itu masih bandel juga, maka ia pasti akan dihajar dengan rotan bila perlu.
Didikan Tuhan itu diperlukan, supaya kita menyadari bahwa hidup kita tidak benar dan tidak sesuai dengan sikap/perangai sebagai seorang anak Allah. Tegoran dan hajaran Tuhan itu berorientasi demi masa depan kita, supaya kita dapat menikmati damai sejahtera Allah, semua kebaikkanNya dan supaya mengalami berkatNya.
Kedua adalah sebagai Akibat kesalahan kita sendiri. Untuk semua kesalahan/pelanggaran yang telah kita lakukan dimasa lalu dan sekarang, dibutuhkan penyesalan.
Banyak orang yang terlalu membenarkan dirinya dan berkata bahwa dia tidak ada salah, sehingga kalau dia mengalami tegoran dan hajaran Tuhan hari ini ; maka dia berkata "Saya tidak berbuat apa-apa, koq saya yang sial, koq saya yang bermasalah sih ! Tuhan tidak adil, Tuhan pilih kasih, . . . . . . . .dll
Kita sering lupa bahwa ada banyak pelanggaran yang belum kita bereskan dengan Tuhan. Nah apabila kita mendiamkan hal itu, maka Bapa akan mengingatkan kita bahwa ada yang perlu dibereskan dalam hidup kita. Semakin banyak kita alpa, menyembunyikan atau menutupi dosa, maka Tuhan akan semakin menghajar kita. Mengapa ?
Karena kita anakNya ! Dalam kitab Ibrani 12:9-10 ditegaskan bahwa jika kita menanggung hajaran, sebenarnya Allah memperlakukan kita sebagai anak, tetapi jikalau kita bebas dari hajaran meskipun kita sering melakukan dosa, maka kita ini sebenarnya bukanlah anakNya, tetapi anak-anak gampangan.(bhs inggrisnya KJV=bastard=anak yang tidak sah)
Pesan firman Tuhan bagi kita hari ini adalah: Kalau kita sakit/menderita akibat didikan dari Tuhan, maka terimalah dengan rela dan kerendahan hati. Tetapi kalau kita menderita akibat melanggar perintahNya, maka tidak ada jalan keluarnya selain "menyesal, bertobat dan minta ampun".
Ingat bahwa terkadang kita sendirilah yang membuat suatu penderitaan/kesakitan kita terasa lama dan tidak ada jawaban/pertolongan Tuhan, namun sebenarnya itu terjadi oleh karena kita terlalu sering membenarkan diri sendiri dan tidak mau menyesal, bertobat, datang dan minta ampun kepada Tuhan.
Doa kami:
Terima kasih ya Tuhan Yesus, karena Engku telah menjadikan kami anakMu, mampukanlah kami dengan rela hati menerima semua hajaran dan tegoranMu. Amin
Ketidakmampuan pikiran kita dalam memikirkan hal-hal yang terbaik demi masa depan, jalan hidup mana yang harus kita pilih, terkadang membuat kita sering berprasangka buruk terhadap Tuhan atau terhadap sebuah peristiwa yang menimpa kita.
Suatu saat ada orang berkata: Mengapa semakin saya hidup didalam Tuhan, ternyata hidup saya semakin melarat dan tidak tentram ? Dulu sebelum saya didalam Tuhan Yesus, hidup saya malahan baik-baik saja, tidak banyak masalah, segala rencanaku tercapai!
Secara realita memang dalam hidup menjadi anak-anak Allah, tidaklah selalu mulus, bahkan terkadang kita mengalami hal-hal yang membuat kita bingung dan penderitaan/kesakitan yang berkepanjangan. Misalnya dianiaya oleh si jahat melalui berbagai cobaan dan godaan, sakit penyakit, dll karena kita adalah pengikut Kristus. Tetapi Tuhan katakan: Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (2 Timotius 3:12 dan Matius 5:10)
Pada umumnya ada dua macam kesakitan yang dihadapi oleh setiap manusia dan secara khususnya orang percaya pada Tuhan Yesus.
Pertama adalah sebagai Akibat didikan Tuhan. Melalui nas diatas dalam renungan kita hari ini, sangatlah jelas dikatakan bahwa karena kita dikasihi Tuhan, maka kita akan ditegor apabila kita kedapatan hidupnya tidak benar. Dan jika tidak mau berubah dengan tegoran/peringatan secara baik-baik, maka akan ditingkatkanNya menjadi hajaran. Misalnya: Ketika seorang ayah, mula-mula ia menegor anaknya atas kenakalannya secara lisan dan dijelaskan kesalahanya. Tetapi kalau anaknya itu masih bandel juga, maka ia pasti akan dihajar dengan rotan bila perlu.
Didikan Tuhan itu diperlukan, supaya kita menyadari bahwa hidup kita tidak benar dan tidak sesuai dengan sikap/perangai sebagai seorang anak Allah. Tegoran dan hajaran Tuhan itu berorientasi demi masa depan kita, supaya kita dapat menikmati damai sejahtera Allah, semua kebaikkanNya dan supaya mengalami berkatNya.
Kedua adalah sebagai Akibat kesalahan kita sendiri. Untuk semua kesalahan/pelanggaran yang telah kita lakukan dimasa lalu dan sekarang, dibutuhkan penyesalan.
Banyak orang yang terlalu membenarkan dirinya dan berkata bahwa dia tidak ada salah, sehingga kalau dia mengalami tegoran dan hajaran Tuhan hari ini ; maka dia berkata "Saya tidak berbuat apa-apa, koq saya yang sial, koq saya yang bermasalah sih ! Tuhan tidak adil, Tuhan pilih kasih, . . . . . . . .dll
Kita sering lupa bahwa ada banyak pelanggaran yang belum kita bereskan dengan Tuhan. Nah apabila kita mendiamkan hal itu, maka Bapa akan mengingatkan kita bahwa ada yang perlu dibereskan dalam hidup kita. Semakin banyak kita alpa, menyembunyikan atau menutupi dosa, maka Tuhan akan semakin menghajar kita. Mengapa ?
Karena kita anakNya ! Dalam kitab Ibrani 12:9-10 ditegaskan bahwa jika kita menanggung hajaran, sebenarnya Allah memperlakukan kita sebagai anak, tetapi jikalau kita bebas dari hajaran meskipun kita sering melakukan dosa, maka kita ini sebenarnya bukanlah anakNya, tetapi anak-anak gampangan.(bhs inggrisnya KJV=bastard=anak yang tidak sah)
Pesan firman Tuhan bagi kita hari ini adalah: Kalau kita sakit/menderita akibat didikan dari Tuhan, maka terimalah dengan rela dan kerendahan hati. Tetapi kalau kita menderita akibat melanggar perintahNya, maka tidak ada jalan keluarnya selain "menyesal, bertobat dan minta ampun".
Ingat bahwa terkadang kita sendirilah yang membuat suatu penderitaan/kesakitan kita terasa lama dan tidak ada jawaban/pertolongan Tuhan, namun sebenarnya itu terjadi oleh karena kita terlalu sering membenarkan diri sendiri dan tidak mau menyesal, bertobat, datang dan minta ampun kepada Tuhan.
Doa kami:
Terima kasih ya Tuhan Yesus, karena Engku telah menjadikan kami anakMu, mampukanlah kami dengan rela hati menerima semua hajaran dan tegoranMu. Amin