"Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, yang sangat berharga dimata Allah". (1 Petrus 3:3-4)
Di sebuah acara pernikahan, ada seorang yang memberikan kata-kata sambutan sekaligus nasehat dengan berkata: Selain apa yang kita dengar dalam banyak cerita dongeng, tidak ada jaminan bahwa pasangan yang menikah akan selalu hidup bahagia untuk selamanya. Ada saja masalah yang muncul. Meskipun kita sudah berusaha membentuk rumah tangga yang bahagia, kita masih mungkin mendapatkan diri kita terperangkap dalam rumah tanggga yang perang dingin, penuh dendam, permusuhan, pertikaian, saling menyakiti dan penderitaan batin.
Apabila dipelajari dan diselidiki dengan teliti, mungkin akan dapat dikatakan bahwa "Tidak ada sakit hati yang lebih dalam, daripada sakit hati yang diakibatkan oleh pernikahan yang tidak bahagia". Dimana akibatnya ada banyak sekali kasusnya yang terjadi di Indonesia: Karena berbagai alasan, si suami membunuh istrinya atau sebaliknya, demikian juga anak membunuh orang tuanya dll. Inilah Realita dan inilah yang perlu disadari!
Renungan kita hari ini adalah Rumus yang dipakai Tuhan Yesus supaya keluarga kita dapat bahagia yaitu rumah tangga yang dibangun berdasarkan sifat-sifat batiniah antara suami dan istri. Pengertian tentang firman Tuhan dalam nas tersebut diatas, bukanlah berarti bahwa pasangan suami-istri tidak boleh berdandan, tidak boleh memakai perhiasan emas dan pakaian yang bagus-bagus. Tetapi yang terutama dan harus diperhatikan adalah Manusia batiniah yang tersembunyi, itulah yang sangat berharga dimata Allah.
Salah satu ciri manusia batiniah adalah memiliki roh lemah-lembut. Orang yang memiliki roh lemah-lembut: Biarpun barusan bangun dari tidur, belum sisiran, tetap saja manis dan anggun. Tetapi bagi orang yang tidak memiliki roh lemah-lembut, biarpun dia barusan pulang dari salon, dia tetap saja seram! Karena dari kata-katanya, sikapnya dan wajahnya akan tetap terpancar, apa yang ada didalam hatinya dan mencerminkan siapa dirinya. (Amsal 27:19 dan Matius 12:34)
Nah, manusia batiniah yang ditandai dengan roh lemah-lembut itulah yang membuat kita dapat bersabar dan dapat menerima segala kekurangan dari pasangan kita dan juga kesalahan orang lain. Itulah sebabnya daripada kita hanya memfokuskan diri pada berdandan atau berfokus pada kesalahan pasangan kita; seharusnya kita membuka hati bagi Tuhan untuk memohon pertolongan, agar kuasaNya melawan kejahatan dalam hati, pikiran kita. Dengan demikian kita pun akan dapat memahami siapa diri kita yang sebenarnya, bahwa ternyata kita juga bukanlah orang yang terlepas daripada kesalahan, kekurangan dan ketidak sempurnaan. Terlalu banyak kita melihat dan menghitung kesalahan dan kekurangan pasangan kita, tetapi tidak pernah mengambil waktu untuk merenungkan dan mengkoreksi: "apa yang perlu saya rubah dalam karakter/perangai saya ini"!
Dalam hidup ini, merubah diri kita sendiri saja tidak bisa, apalagi mengubah orang lain. Sebab hanya Tuhan sajalah yang sanggup merubahnya. Oleh karena itu jadikanlah Kristus Yesus, Tuhan sebagai pemimpin hidup perkawinan dan rumah tangga kita senantiasa.
Yang penting bagi kita, sebagai orang-orang pilihan Allah adalah: Mengenakan belas-kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran. Kita harus tetap bersabar seorang terhadap yang lain, mengampuni seorang akan yang lain dan mengenakan kasih Tuhan sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:12-14) Maka nanti kita akan melihat buah-buahNya yang manis yaitu betapa Tuhan memberkati kehidupan perkawinan dan rumah tangga kita dengan damaiNya, berkatNya dan kasihNya.
Doa kami:
Berkatilah keluarga kami ya Tuhan Yesus, supaya melalui keluarga kami ini, dapat selalu dipermuliakan namaMu. Amin
Apabila dipelajari dan diselidiki dengan teliti, mungkin akan dapat dikatakan bahwa "Tidak ada sakit hati yang lebih dalam, daripada sakit hati yang diakibatkan oleh pernikahan yang tidak bahagia". Dimana akibatnya ada banyak sekali kasusnya yang terjadi di Indonesia: Karena berbagai alasan, si suami membunuh istrinya atau sebaliknya, demikian juga anak membunuh orang tuanya dll. Inilah Realita dan inilah yang perlu disadari!
Renungan kita hari ini adalah Rumus yang dipakai Tuhan Yesus supaya keluarga kita dapat bahagia yaitu rumah tangga yang dibangun berdasarkan sifat-sifat batiniah antara suami dan istri. Pengertian tentang firman Tuhan dalam nas tersebut diatas, bukanlah berarti bahwa pasangan suami-istri tidak boleh berdandan, tidak boleh memakai perhiasan emas dan pakaian yang bagus-bagus. Tetapi yang terutama dan harus diperhatikan adalah Manusia batiniah yang tersembunyi, itulah yang sangat berharga dimata Allah.
Salah satu ciri manusia batiniah adalah memiliki roh lemah-lembut. Orang yang memiliki roh lemah-lembut: Biarpun barusan bangun dari tidur, belum sisiran, tetap saja manis dan anggun. Tetapi bagi orang yang tidak memiliki roh lemah-lembut, biarpun dia barusan pulang dari salon, dia tetap saja seram! Karena dari kata-katanya, sikapnya dan wajahnya akan tetap terpancar, apa yang ada didalam hatinya dan mencerminkan siapa dirinya. (Amsal 27:19 dan Matius 12:34)
Nah, manusia batiniah yang ditandai dengan roh lemah-lembut itulah yang membuat kita dapat bersabar dan dapat menerima segala kekurangan dari pasangan kita dan juga kesalahan orang lain. Itulah sebabnya daripada kita hanya memfokuskan diri pada berdandan atau berfokus pada kesalahan pasangan kita; seharusnya kita membuka hati bagi Tuhan untuk memohon pertolongan, agar kuasaNya melawan kejahatan dalam hati, pikiran kita. Dengan demikian kita pun akan dapat memahami siapa diri kita yang sebenarnya, bahwa ternyata kita juga bukanlah orang yang terlepas daripada kesalahan, kekurangan dan ketidak sempurnaan. Terlalu banyak kita melihat dan menghitung kesalahan dan kekurangan pasangan kita, tetapi tidak pernah mengambil waktu untuk merenungkan dan mengkoreksi: "apa yang perlu saya rubah dalam karakter/perangai saya ini"!
Dalam hidup ini, merubah diri kita sendiri saja tidak bisa, apalagi mengubah orang lain. Sebab hanya Tuhan sajalah yang sanggup merubahnya. Oleh karena itu jadikanlah Kristus Yesus, Tuhan sebagai pemimpin hidup perkawinan dan rumah tangga kita senantiasa.
Yang penting bagi kita, sebagai orang-orang pilihan Allah adalah: Mengenakan belas-kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran. Kita harus tetap bersabar seorang terhadap yang lain, mengampuni seorang akan yang lain dan mengenakan kasih Tuhan sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:12-14) Maka nanti kita akan melihat buah-buahNya yang manis yaitu betapa Tuhan memberkati kehidupan perkawinan dan rumah tangga kita dengan damaiNya, berkatNya dan kasihNya.
Doa kami:
Berkatilah keluarga kami ya Tuhan Yesus, supaya melalui keluarga kami ini, dapat selalu dipermuliakan namaMu. Amin