
Berkat firman Tuhan yang kita baca dalam nas diatas yang meneguhkan kita semua adalah "Tuhan selalu memelihara kita".
Salah satu berita yang banyak ditulis dalam Alkitab adalah tentang pemeliharaan Tuhan terhadap umatNya. Salah satunya ada dalam kitab Mazmur pasal 23, Pemazmur Daud menggambarkan tentang pemeliharan Allah ini dengan mengatakan: "Tuhan adalah gembalaku, tidak akan kekurangan aku.....dan seterusnya".
Bagi kita yang percaya kepadaNya, Tuhan Yesus pun mengatakan: Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Dia meminta kepada Bapa di sorga dan Bapa memberikan kepada kita seorang Penolong yaitu Roh Kudus/Roh kebenaran, yang menyertai kita selama-lamanya. Dan kita akan mengenal Roh Kudus, sebab Ia menyertai kita dan diam didalam kita. (Yohanes 14:15-18)
Disaat-saat sekarang ini, apakah Allah memelihara kita ?
Tuhan selalu memperhatikan kita melalui kebutuhan. Tuhan selalu peduli dan memelihara kita, anak-anaknya, ketika mereka dalam keadaan kekurangan kebutuhan jasmani. Tuhan selalu memperhatikan kita, atau ketika kita dalam situasi kegelisahan dan berduka cita dan lain-lain.
Misalnya: Ketika salah seorang yang kita cintai meninggalkan kita, maka Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan. Untuk itu, janganlah pernah meragukan pertolongan Tuhan, apabila kita sedang berada dalam salah satu keadaan tersebut diatas. Tuhan kita adalah Allah yang perduli dan memelihara kita.
Tuhan juga memelihara kita pada saat ada badai kehidupan yang melanda hidup kita. Tuhan tahu kalau ada hal-hal yang mengancam iman kita. Tuhan tahu kalau ada hal-hal yang menggoyahkan kerohanian kita. Tetapi persoalanya adalah pada reaksi kita, ketika menghadapi badai kehidupan itu.
Ada banyak reaksi anak-anak Tuhan dalam menghadapi masalah, kesulitan, pencobaan dan badai kehidupan: Ada yang marah, ada yang stress, ada yang binggung, ada menyalahkan orang lain, dan bahkan ada yang menyalahkan Tuhan. Tetapi dalam nats diatas dikatakan: Rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat dan serahkan segala kekuatiranmu kepadaNya.
Kesalahan kita adalah kita sendiri yang seringkali memperlambat penyelesaian masalah kita, sebab kita ingin jawaban yang instan dari Tuhan, atau sebab kita terbiasa mengandalkan kekuatan kita sendiri/kekuatan orang lain dan bukan menyerahkannya pada Tuhan.
Misalnya: Ketika jawabannya belum juga kita dapat dari Tuhan, lalu kita segera mencari solusinya dengan bertanya kepada peramal atau dukun atau orang pinter dan lain-lain. Padahal waktunya kita dan waktunya Tuhan tidaklah sama. Karena perspektif Tuhan berbeda dengan perspektif kita. Menurut kita sekaranglah waktunya, jika tidak, maka akan terlambat.
Tetapi kita lupa bahwa ada banyak hal yang tidak kita ketahui di dunia ini, karena kekuatan/kuasa kita, waktu kita terbatas, kemampuan indra, pikiran, pengetahuan, jasmani kita semuanya serba terbatas. Sebaliknya Tuhan Allah kita adalah Allah yang tidak terbatas segalanya, tidak ada yang mustahil bagiNya. Contohnya : Waktu/mataharipun bisa diundurkannya sepuluh tapak, yaitu sebagai tanda ajaib yang diberikan Tuhan kepada raja Hizkia, sebagai janji kesembuhan Tuhan bagi penyakit Hizkia yang fatal dan mematikan. (2 Raja-Raja 20:9-11)
Tuhan mengetahui mana dan apa yang terbaik bagi kita, termasuk waktu yang terbaik bagi kita. Yang penting adalah kita mau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan merendahkan diri kita kepada Tuhan dengan mengakui kekuatan dan kehebatan kuasaNya, semuanya selalu tepat waktu dan tepat solusinya. Jadi janganlah takut dalam menghadapi semua masalah/badai kehidupan kita.
Tabahlah menghadapinya, lakukanlah yang terbaik seperti untuk Tuhan, selebihnya percayalah kepadaNya. Hidup kita ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat besarnya badai kehidupan/masalah. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan juga bagi kita yang percaya kepadaNya. (Markus 9:23) Maka pasti Tuhan akan memelihara kita dan semuanya akan menjadi beres dan indah pada waktunya.
Doa kami:
Tuhan Yesus kami berterima kasih atas perhatian dan pemeliharaanMu disepanjang kehidupan ini.
Salah satu berita yang banyak ditulis dalam Alkitab adalah tentang pemeliharaan Tuhan terhadap umatNya. Salah satunya ada dalam kitab Mazmur pasal 23, Pemazmur Daud menggambarkan tentang pemeliharan Allah ini dengan mengatakan: "Tuhan adalah gembalaku, tidak akan kekurangan aku.....dan seterusnya".
Bagi kita yang percaya kepadaNya, Tuhan Yesus pun mengatakan: Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Dia meminta kepada Bapa di sorga dan Bapa memberikan kepada kita seorang Penolong yaitu Roh Kudus/Roh kebenaran, yang menyertai kita selama-lamanya. Dan kita akan mengenal Roh Kudus, sebab Ia menyertai kita dan diam didalam kita. (Yohanes 14:15-18)
Disaat-saat sekarang ini, apakah Allah memelihara kita ?
Tuhan selalu memperhatikan kita melalui kebutuhan. Tuhan selalu peduli dan memelihara kita, anak-anaknya, ketika mereka dalam keadaan kekurangan kebutuhan jasmani. Tuhan selalu memperhatikan kita, atau ketika kita dalam situasi kegelisahan dan berduka cita dan lain-lain.
Misalnya: Ketika salah seorang yang kita cintai meninggalkan kita, maka Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan. Untuk itu, janganlah pernah meragukan pertolongan Tuhan, apabila kita sedang berada dalam salah satu keadaan tersebut diatas. Tuhan kita adalah Allah yang perduli dan memelihara kita.
Tuhan juga memelihara kita pada saat ada badai kehidupan yang melanda hidup kita. Tuhan tahu kalau ada hal-hal yang mengancam iman kita. Tuhan tahu kalau ada hal-hal yang menggoyahkan kerohanian kita. Tetapi persoalanya adalah pada reaksi kita, ketika menghadapi badai kehidupan itu.
Ada banyak reaksi anak-anak Tuhan dalam menghadapi masalah, kesulitan, pencobaan dan badai kehidupan: Ada yang marah, ada yang stress, ada yang binggung, ada menyalahkan orang lain, dan bahkan ada yang menyalahkan Tuhan. Tetapi dalam nats diatas dikatakan: Rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat dan serahkan segala kekuatiranmu kepadaNya.
Kesalahan kita adalah kita sendiri yang seringkali memperlambat penyelesaian masalah kita, sebab kita ingin jawaban yang instan dari Tuhan, atau sebab kita terbiasa mengandalkan kekuatan kita sendiri/kekuatan orang lain dan bukan menyerahkannya pada Tuhan.
Misalnya: Ketika jawabannya belum juga kita dapat dari Tuhan, lalu kita segera mencari solusinya dengan bertanya kepada peramal atau dukun atau orang pinter dan lain-lain. Padahal waktunya kita dan waktunya Tuhan tidaklah sama. Karena perspektif Tuhan berbeda dengan perspektif kita. Menurut kita sekaranglah waktunya, jika tidak, maka akan terlambat.
Tetapi kita lupa bahwa ada banyak hal yang tidak kita ketahui di dunia ini, karena kekuatan/kuasa kita, waktu kita terbatas, kemampuan indra, pikiran, pengetahuan, jasmani kita semuanya serba terbatas. Sebaliknya Tuhan Allah kita adalah Allah yang tidak terbatas segalanya, tidak ada yang mustahil bagiNya. Contohnya : Waktu/mataharipun bisa diundurkannya sepuluh tapak, yaitu sebagai tanda ajaib yang diberikan Tuhan kepada raja Hizkia, sebagai janji kesembuhan Tuhan bagi penyakit Hizkia yang fatal dan mematikan. (2 Raja-Raja 20:9-11)
Tuhan mengetahui mana dan apa yang terbaik bagi kita, termasuk waktu yang terbaik bagi kita. Yang penting adalah kita mau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan merendahkan diri kita kepada Tuhan dengan mengakui kekuatan dan kehebatan kuasaNya, semuanya selalu tepat waktu dan tepat solusinya. Jadi janganlah takut dalam menghadapi semua masalah/badai kehidupan kita.
Tabahlah menghadapinya, lakukanlah yang terbaik seperti untuk Tuhan, selebihnya percayalah kepadaNya. Hidup kita ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat besarnya badai kehidupan/masalah. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan juga bagi kita yang percaya kepadaNya. (Markus 9:23) Maka pasti Tuhan akan memelihara kita dan semuanya akan menjadi beres dan indah pada waktunya.
Doa kami:
Tuhan Yesus kami berterima kasih atas perhatian dan pemeliharaanMu disepanjang kehidupan ini.