
Sehubungan ayat firman Tuhan dalam nas diatas, ada suatu contoh yang sangat baik yang dijelaskan oleh seorang pastor, ahli filsafat, namanya Romo Charles Patrick Burrows OMI atau disebut Romo Carolus dari Cilacap yang ditulis dalam koran Kompas tgl 15 juli 2012 sbb: "Setiap orang membutuhkan pengakuan. Kalau kita mengakuinya, maka kebutuhan batinnya akan terisi dengan merasa pantas dicintai, merasa berharga, merasa berbuat yang pantas dihargai. Demikian juga semakin kita melindungi kebebasan orang lain, maka semakin kita akan merasakan kebebasan kita terjamin dan melibatkan orang lain. Jadi dengan demikian aspek kemanusiaan kita terisi ".
Kalau kita sebagai pengikut Kristus, ingin dihargai/diakui, maka firman Tuhan katakan hargailah sesama kita terlebih dahulu, terutama hargai-lah/akuilah mereka yang tertolak hidupnya, misalnya oleh karena orangtuanya pernah tidak menghendaki kelahirannya ketika dia masih berada dalam kandungan dan berusaha mengaborsinya, namun gagal. Maka sangatlah mungkin terjadi bahwa orang itu dimasa pertumbuhannya sampai dewasa, dia akan merasa dan menjadi orang yang tertolak hidupnya, merasa keberadaannya tidak diakui/dihargai.
Oleh sebab itu, sebagai orangtua kristen, janganlah kita pernah sekali-kali mau mencoba menggugurkan/aborsi kandungan kita, sebab hal itu akan mengganggu pertumbuhan jiwa anak kita itu dikemudian hari. Melainkan peliharalah anak-anak kita, sejak mereka dalam kandungan, dilahirkan sampai menjadi dewasa, dengan penuh kasih sayang dan perhatian, sehingga kitapun nantinya akan dihormati dan dihargai oleh mereka.
Demikian juga halnya, apabila kita menginginkan kebebasan, maka janganlah kita menindas, melainkan bantulah orang-orang yang tertindas dan membutuhkankan kebebasan terlebih dahulu. Kebebasan dari dosa, kebebasan dari kemiskinan, dari penderitaan dan lain lain. Termasuk apabila kita sebagai pengusaha/bos perusahaan, janganlah kita menindas para pegawai kita atau bawahan kita dan bertindak sewenang-wenang, mengancam pecat sana dan ancam pecat sini, berkata-kata yang kasar dan tidak sopan terhadap mereka, atau tidak menaikkan gaji bulanan mereka tanpa alasan yang benar.
Melainkan sebagai pengikut Yesus Kristus, hendaklah kita perlakukan para bawahan kita dan pegawai kita dengan sopan, adil dan jujur, sebab jikalau tidak demikian, maka nanti Tuhan sebagai Tuan mereka yang mendengar segala keluh-kesah dari para pegawai dan bawahan kita itu, Ia akan meminta pertanggung-jawabannya dari kita. (Efesus 6: 9 dan Kolose 4:1) Mungkin saja, misalnya Tuhan akan biarkan kita dirongrong oleh para pegawai dan bawahan kita dengan cara sering mogok kerja, atau kerja malas-malasan/serampangan/tidak bertanggungjawab, sering terjadi pencurian barang di gudang dan lain-lain, sehingga akhirnya kita sendiri jugalah yang akan menderita.
Hal itu sebenarnya telah sangat banyak diteladankan bagi kita oleh Yesus sendiri selama hidupNya dibumi. Ia rendah hati, lemah lembut, hidupNya benar, adil dan kudus. Ia bergaul dengan siapa saja, termasuk dengan orang berdosa, para pemungut cukai, orang-orang yang sederhana tidak berpendidikan seperti nelayan, orang pengangguran, dan bahkan mengangkat mereka sebagai muridNya, tidak keberatan ketika diurapi minyak oleh pelacur, menyembuhkan orang sakit, membebaskan orang-orang yang menderita terbelenggu oleh roh jahat dan lain-lain.
Yesus, Anak tunggal Allah, yang maha kaya dan tidak terbatas segalanya ; Ia rela mengorbankan diriNya menjadi manusia, bahkan menjadi manusia yang miskin, terbatas dan sederhana yaitu menjadi anak seorang tukang kayu, agar bagi kita yang percaya kepadaNya, diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yang kaya raya.
Bahkan Ia juga sudah rela menanggung penderitaan kita semua manusia ciptaaNya, dengan rela hidup sangat menderita, dihina, ditindas oleh orang-orang (para ahli Taurat dan pemimpinnya, orang farisi, orang saduki) yang iri kepadaNya, bahkan sampai rela mati terkutuk diatas kayu salib, untuk menanggung dosa, kutuk, penderitaan dan sakit-penyakit kita semua manusia ciptaanNya. Sehingga bagi kita yang percaya kepadaNya, akan diampuni dosanya dan beroleh hidup yang kekal, serta dibebaskan dari segala kutuk hukum Taurat, dan oleh bilur-bilurNya, semua sakit-penyakit jasmani dan rohani kita menjadi sembuh.
Dan Tuhan Allah Bapa di sorga menggenapi firmanNya dalam nas tersebut diatas dengan sangat memuliakan dan meninggikan Yesus, dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia disebelah kananNya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, pemerintah (misalnya Romawi pada saat itu, atau Amerika, Uni Soviet pada zaman sekarang dan lain-lain) dan tiap-tiap nama yang dapat disebut (misalnya Raja Herodes, Yulius Caesar pada saat itu, atau Bill Gates, Ratu Elizabeth pada zaman sekarang dan lain-lain), bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan Allah dibawah kaki Kristus Yesus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai Kepala, Tuhan dan Kristus dari segala yang ada. (Efesus 1:19-22 dan Kisah Para Rasul 2:36).
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk menjadi pelaku firmanMu, mengikuti teladanMu yaitu perbuat kepada sesama akan apa yang kami kehendaki, supaya orang lain juga perbuat demikian kepada kami. Amin
Kalau kita sebagai pengikut Kristus, ingin dihargai/diakui, maka firman Tuhan katakan hargailah sesama kita terlebih dahulu, terutama hargai-lah/akuilah mereka yang tertolak hidupnya, misalnya oleh karena orangtuanya pernah tidak menghendaki kelahirannya ketika dia masih berada dalam kandungan dan berusaha mengaborsinya, namun gagal. Maka sangatlah mungkin terjadi bahwa orang itu dimasa pertumbuhannya sampai dewasa, dia akan merasa dan menjadi orang yang tertolak hidupnya, merasa keberadaannya tidak diakui/dihargai.
Oleh sebab itu, sebagai orangtua kristen, janganlah kita pernah sekali-kali mau mencoba menggugurkan/aborsi kandungan kita, sebab hal itu akan mengganggu pertumbuhan jiwa anak kita itu dikemudian hari. Melainkan peliharalah anak-anak kita, sejak mereka dalam kandungan, dilahirkan sampai menjadi dewasa, dengan penuh kasih sayang dan perhatian, sehingga kitapun nantinya akan dihormati dan dihargai oleh mereka.
Demikian juga halnya, apabila kita menginginkan kebebasan, maka janganlah kita menindas, melainkan bantulah orang-orang yang tertindas dan membutuhkankan kebebasan terlebih dahulu. Kebebasan dari dosa, kebebasan dari kemiskinan, dari penderitaan dan lain lain. Termasuk apabila kita sebagai pengusaha/bos perusahaan, janganlah kita menindas para pegawai kita atau bawahan kita dan bertindak sewenang-wenang, mengancam pecat sana dan ancam pecat sini, berkata-kata yang kasar dan tidak sopan terhadap mereka, atau tidak menaikkan gaji bulanan mereka tanpa alasan yang benar.
Melainkan sebagai pengikut Yesus Kristus, hendaklah kita perlakukan para bawahan kita dan pegawai kita dengan sopan, adil dan jujur, sebab jikalau tidak demikian, maka nanti Tuhan sebagai Tuan mereka yang mendengar segala keluh-kesah dari para pegawai dan bawahan kita itu, Ia akan meminta pertanggung-jawabannya dari kita. (Efesus 6: 9 dan Kolose 4:1) Mungkin saja, misalnya Tuhan akan biarkan kita dirongrong oleh para pegawai dan bawahan kita dengan cara sering mogok kerja, atau kerja malas-malasan/serampangan/tidak bertanggungjawab, sering terjadi pencurian barang di gudang dan lain-lain, sehingga akhirnya kita sendiri jugalah yang akan menderita.
Hal itu sebenarnya telah sangat banyak diteladankan bagi kita oleh Yesus sendiri selama hidupNya dibumi. Ia rendah hati, lemah lembut, hidupNya benar, adil dan kudus. Ia bergaul dengan siapa saja, termasuk dengan orang berdosa, para pemungut cukai, orang-orang yang sederhana tidak berpendidikan seperti nelayan, orang pengangguran, dan bahkan mengangkat mereka sebagai muridNya, tidak keberatan ketika diurapi minyak oleh pelacur, menyembuhkan orang sakit, membebaskan orang-orang yang menderita terbelenggu oleh roh jahat dan lain-lain.
Yesus, Anak tunggal Allah, yang maha kaya dan tidak terbatas segalanya ; Ia rela mengorbankan diriNya menjadi manusia, bahkan menjadi manusia yang miskin, terbatas dan sederhana yaitu menjadi anak seorang tukang kayu, agar bagi kita yang percaya kepadaNya, diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yang kaya raya.
Bahkan Ia juga sudah rela menanggung penderitaan kita semua manusia ciptaaNya, dengan rela hidup sangat menderita, dihina, ditindas oleh orang-orang (para ahli Taurat dan pemimpinnya, orang farisi, orang saduki) yang iri kepadaNya, bahkan sampai rela mati terkutuk diatas kayu salib, untuk menanggung dosa, kutuk, penderitaan dan sakit-penyakit kita semua manusia ciptaanNya. Sehingga bagi kita yang percaya kepadaNya, akan diampuni dosanya dan beroleh hidup yang kekal, serta dibebaskan dari segala kutuk hukum Taurat, dan oleh bilur-bilurNya, semua sakit-penyakit jasmani dan rohani kita menjadi sembuh.
Dan Tuhan Allah Bapa di sorga menggenapi firmanNya dalam nas tersebut diatas dengan sangat memuliakan dan meninggikan Yesus, dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia disebelah kananNya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, pemerintah (misalnya Romawi pada saat itu, atau Amerika, Uni Soviet pada zaman sekarang dan lain-lain) dan tiap-tiap nama yang dapat disebut (misalnya Raja Herodes, Yulius Caesar pada saat itu, atau Bill Gates, Ratu Elizabeth pada zaman sekarang dan lain-lain), bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan Allah dibawah kaki Kristus Yesus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai Kepala, Tuhan dan Kristus dari segala yang ada. (Efesus 1:19-22 dan Kisah Para Rasul 2:36).
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk menjadi pelaku firmanMu, mengikuti teladanMu yaitu perbuat kepada sesama akan apa yang kami kehendaki, supaya orang lain juga perbuat demikian kepada kami. Amin