"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. Kamu yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang menjadi umatNya. Yang dahulu tidak dikasihani, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan". (1 Petrus 2:9-10)Ada seorang ibu yang bersaksi tentang kebaikan Tuhan, kemurahanNya, serta berbagai mujizatNya yang menyertai dia dan anak-anaknya yang masih kecil, semenjak suaminya telah meninggal dan telah menjadikan hidupnya begitu kesepian, gelap dan kelam, tanpa pengharapan dan masa depan.
Kita dapat membayangkan betapa beratnya hidup si ibu ketika itu, yang telah bertindak sebagai ibu dan sekaligus menjadi ayah untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya dan dirinya. Melalui kesaksiannya, dia mengakui bahwa semuanya itu bisa ia jalankan dan lakukan oleh karena kemurahan, belas kasihan dan kebaikan hati Tuhan semata-mata. Mengapa bisa demikian ?
Rahasianya adalah ibu ini teguh percaya bahwa Tuhan selalu besertanya dan ia selalu mengandalkan Tuhan. Sehingga ia tidak merasa kesepian lagi atau jadi kuatir dan putus pengharapan. Melainkan ibu ini dapat melihat sederetan berkat, pengharapan dan mujizat Allah yang terjadi dibalik pergumulan hidupnya.
Sekarang bagaimana halnya dengan kita para pembaca renungan ini ? Adakah kita mempunyai pengalaman bersama Yesus ? Ceritakanlah dan beritakanlah semua itu, supaya orang lain yang sedang dalam persoalan, bimbang, kuatir, putus pengharapan dapat dikuatkan imannya dan beroleh berkat dan pengharapan dari Tuhan. (1 Tawarikh 16:9)
Melalui nas renungan diatas, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu:
Bagi kita, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yaitu menjadi bangsa yang dipilih Tuhan, maka panggilan kita yang pertama didunia ini adalah untuk hidup berperilaku yang tidak mempermalukan atau menghujat Tuhan. Melainkan menjadi teladan yang baik bagi pasangan hidup kita, anak-menantu dan keluarga kita.
Betapa kita yang semula adalah orang yang fasik, jahat dan mempermalukan/merugikan keluarga dan masyarakat; berubah menjadi orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan, hidupnya baik, adil, benar dan berguna bagi keluarga, teman sekantor, teman usaha. saudara seiman, lingkungan dan masayarakat pada umumnya bagi kemuliaan nama Tuhan.
Selanjutnya, beribadahlah kepada Tuhan dengan setia. Mengapa ? Kita sebagai imamat yang rajani (royal priesthood), melalui ibadah bersama, kita akan beroleh kesempatan untuk bersaksi bagi Tuhan/memberitakan perbuatan Tuhan yang besar dalam hidup kita, memanjatkan doa bagi orang-orang sakit dan membutuhkan, bersyukur kepada Tuhan atas kepercayaan Tuhan kepada kita dengan menjadikan kita sebagai umat kepunyaanNya, menyanyikan pujian bagi kemuliaan Tuhan, memberitakan firman dan memberikan pertolongan berupa korban materi. Untuk itu kita perlu membaca Alkitab setiap hari secara teratur, merenungkan firman Tuhan yang kita baca dan melakukanNya.
Kemudian, ingatlah selalu akan kebaikan dan belas kasihan Tuhan. Kita sebagai orang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang menjadi umatNya. Yang dahulu tidak dikasihani Tuhan, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihanNya. Maka kita harus selalu mengingat akan kebaikan Tuhan itu, bersyukur kepadaNya, semakin mengasihi Tuhan, semakin taat dan setia melakukan kehendak Tuhan dan hidup sesuai firmanNya.
Yang terakhir, kita yang disebut oleh Tuhan sebagai bangsa yang kudus, maka kita harus benar-benar menjaga kekudusan hidup kita, sebab Tuhan adalah kudus. Dan orang yang dapat melihat Allah adalah orang yang suci hatinya. (Matius 5:8) Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai ibadah kita yang sejati. Yaitu dengan cara hidup yang kudus yaitu suci hati, suci pikiran, suci perkataan, suci perbuatan.
Doa kami :
Bapa dalam nama Yesus, penuhilah kami dengan kasihMu dan rahmatMu, sehingga kami sebagai bangsa pilihanMu, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaanMu, bisa memberitakan perbuatanMu yang besar dalam hidup kami kepada sesama. Amin
Kita dapat membayangkan betapa beratnya hidup si ibu ketika itu, yang telah bertindak sebagai ibu dan sekaligus menjadi ayah untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya dan dirinya. Melalui kesaksiannya, dia mengakui bahwa semuanya itu bisa ia jalankan dan lakukan oleh karena kemurahan, belas kasihan dan kebaikan hati Tuhan semata-mata. Mengapa bisa demikian ?
Rahasianya adalah ibu ini teguh percaya bahwa Tuhan selalu besertanya dan ia selalu mengandalkan Tuhan. Sehingga ia tidak merasa kesepian lagi atau jadi kuatir dan putus pengharapan. Melainkan ibu ini dapat melihat sederetan berkat, pengharapan dan mujizat Allah yang terjadi dibalik pergumulan hidupnya.
Sekarang bagaimana halnya dengan kita para pembaca renungan ini ? Adakah kita mempunyai pengalaman bersama Yesus ? Ceritakanlah dan beritakanlah semua itu, supaya orang lain yang sedang dalam persoalan, bimbang, kuatir, putus pengharapan dapat dikuatkan imannya dan beroleh berkat dan pengharapan dari Tuhan. (1 Tawarikh 16:9)
Melalui nas renungan diatas, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu:
Bagi kita, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yaitu menjadi bangsa yang dipilih Tuhan, maka panggilan kita yang pertama didunia ini adalah untuk hidup berperilaku yang tidak mempermalukan atau menghujat Tuhan. Melainkan menjadi teladan yang baik bagi pasangan hidup kita, anak-menantu dan keluarga kita.
Betapa kita yang semula adalah orang yang fasik, jahat dan mempermalukan/merugikan keluarga dan masyarakat; berubah menjadi orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan, hidupnya baik, adil, benar dan berguna bagi keluarga, teman sekantor, teman usaha. saudara seiman, lingkungan dan masayarakat pada umumnya bagi kemuliaan nama Tuhan.
Selanjutnya, beribadahlah kepada Tuhan dengan setia. Mengapa ? Kita sebagai imamat yang rajani (royal priesthood), melalui ibadah bersama, kita akan beroleh kesempatan untuk bersaksi bagi Tuhan/memberitakan perbuatan Tuhan yang besar dalam hidup kita, memanjatkan doa bagi orang-orang sakit dan membutuhkan, bersyukur kepada Tuhan atas kepercayaan Tuhan kepada kita dengan menjadikan kita sebagai umat kepunyaanNya, menyanyikan pujian bagi kemuliaan Tuhan, memberitakan firman dan memberikan pertolongan berupa korban materi. Untuk itu kita perlu membaca Alkitab setiap hari secara teratur, merenungkan firman Tuhan yang kita baca dan melakukanNya.
Kemudian, ingatlah selalu akan kebaikan dan belas kasihan Tuhan. Kita sebagai orang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang menjadi umatNya. Yang dahulu tidak dikasihani Tuhan, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihanNya. Maka kita harus selalu mengingat akan kebaikan Tuhan itu, bersyukur kepadaNya, semakin mengasihi Tuhan, semakin taat dan setia melakukan kehendak Tuhan dan hidup sesuai firmanNya.
Yang terakhir, kita yang disebut oleh Tuhan sebagai bangsa yang kudus, maka kita harus benar-benar menjaga kekudusan hidup kita, sebab Tuhan adalah kudus. Dan orang yang dapat melihat Allah adalah orang yang suci hatinya. (Matius 5:8) Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai ibadah kita yang sejati. Yaitu dengan cara hidup yang kudus yaitu suci hati, suci pikiran, suci perkataan, suci perbuatan.
Doa kami :
Bapa dalam nama Yesus, penuhilah kami dengan kasihMu dan rahmatMu, sehingga kami sebagai bangsa pilihanMu, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaanMu, bisa memberitakan perbuatanMu yang besar dalam hidup kami kepada sesama. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
