
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan". (Matius 11:29)
Akhir-akhir ini ada banyak orang yang tidak tenang dalam hidupnya. Mereka sibuk sana-sibuk sini, tanpa mereka menyadari bahwa hasil yang diperolehnya, tidaklah sebanding dengan kesibukkan mereka itu dan jiwa mereka pun tidak mendapatkan ketenangan.
Ada banyak orang yang gagal dan tidak tenang, bukan karena tidak punya fasilitas, bukan karena tidak banyak duit atau tidak punya rumah baru/tidak punya istri cantik/tidak punya suami ganteng dll, tetapi oleh karena mereka tidak mau belajar kepada Tuhan dan tidak dapat melihat setiap masalah/persoalan/kesulitan yang mereka hadapi dari sisi/cara pandang Tuhan.
Orang kristen yang lebih dewasa rohaninya dapat melihat sebuah masalah, sebagai suatu sisi lain dari kehidupan yang diberkati Tuhan.
Kuk adalah sepasang kayu yang melengkung, yang dipasang pada tengkuk dua ekor kerbau atau sapi untuk menarik suatu beban atau ketika membajak. Sedangkan kata-kata "Kuk yang dipasang Tuhan" dalam nas diatas, aplikasinya dalam hidup kita adalah bahwa kuk itu adalah gambaran penyerahan diri dan ketaatan kepada perintahNya dan hidup sesuai firmanNya didalam mengiring Tuhan.
Sangat jelas dalam konteks nas diatas Tuhan Yesus memanggil kita untuk memikul kuk yang dipasangNya bagi kita. Tuhan ingin agar kita sungguh-sungguh mentaati perintahNya dan firmanNya, serta melakukan kehendakNya; lebih daripada apa yang kita sendiri inginkan atau yang kita ingin lakukan.
Hal ini adalah sebagai tindakan/bukti konkrit kita untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan, Allah dan Raja yaitu Penguasa dalam hidup kita. Namun menarik untuk kita renungkan bahwa sebelum kita memikul kuk yang dipasangNya adalah terlebih dahulu kita perlu datang dan percaya kepadaNya.
Dalam kitab Matius 11:28 dikatakan: "Marilah kepadaKu ... ". Ini adalah undangan Tuhan Yesus yang ditawarkan bagi semua orang, yang bersifat pribadi, yang perlu dihargai dan diresponi dengan baik.
Tuhan sedang mencari orang yang berani mengambil keputusan untuk menanggapi panggilanNya/undanganNya yang mulia ini. Sebab apabila kita datang dan percaya kepadaNya, ada banyak hal yang akan kita terima. Antara lain, kita akan mendapatkan kelegaan dari segala beban persoalan yang menekan hidup kita, dan kita dapat belajar dari Tuhan agar menjadi lemah lembut dan rendah hati, sehingga jiwa kita mendapat ketenangan.
Bukankah hal-hal seperti ini yang kita kehendaki selama hidup ini ? Jika ya, tunggu apa lagi ? Datanglah kepada Tuhan sekarang!
Undangan Tuhan Yesus yang masih tetap berlaku setiap saat sampai sekarang ini adalah menjadi suatu harapan bagi kita yang letih lesu dan berbeban berat.
Tuhan sungguh-sungguh mermahami bahwa dalam dunia ini kita menderita banyak penganiayaan, menghadapi banyak sekali pergumulan dan membutuhkan pertolonganNya.
Namun persoalannya adalah Apakah kita mau datang dan percaya kepada Tuhan ? dan menyerahkan semuanya itu kepadaNya ? atau apakah kita mau pegang dan tangani sendiri saja ? Padahal sudah Tuhan katakan kepada kita yang mau datang dan percaya kepadaNya: Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. (Yohanes 16:33)
Dan bagi kita yang datang kepadaNya dan berkomitmen untuk memikul KukNya. Maka pada saat itu Yesus katakan: Mari, belajarlah kepadaKu untuk lemah lembut dan rendah hati. Pikulah kuk yang kupasang, sebab kuk yang Ku pasang itu enak dan bebanKu pun ringan.
Memikul kuk atau menyerahkan diri, tanpa belajar kepada Tuhan akan membuat kita menjadi tegang, tertekan dan kembali kepada kondisi yang semula yaitu letih lesu dan berbeban berat.
Jadi orang yang memikul kukNya dengan benar dan belajar daripadaNya, maka ia pasti akan mendapatkan ketenangan jiwa/batin dalam hidupnya.
Doa kami:
Tuhan Yesus ajarlah kami anak-anakMu, agar selalu rendah hati dan lemah lembut sepertiMu dan terus memikul kuk yang Kau pasang bagi kami yang ringan dan enak, sehingga kami beroleh kelegaan. Amin