"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita ! Sesungguhnya iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan". (Wahyu 2:10)Salah satu karakter yang berkenan kepada Tuhan dan yang disukai oleh semua orang adalah "Setia". Orang yang non kristen pun, mencari orang yang setia untuk menjadi pasangan hidupnya, pegawainya atau pembantunya. Melalui firman Tuhan hari ini dengan sangat jelas, Tuhan katakan bahwa Ia akan memberikan kepada mereka hadiah berupa Mahkota Kehidupan.
Dan tentunya kita semua ingin mendapatkan hadiah tersebut, tetapi ada syaratnya yaitu kita harus "Setia yaitu dapat dipercaya, tidak berkhianat, berpegang teguh dalam perjanjian".
Namun, fakta menunjukan bahwa akhir-akhir ini, orang yang setia, sangat sulit ditemukan. Tidak heran kalau dalam kitab Amsal 20:6 dikatakan: "Banyak orang menyebut dirinya baik hati, tetapi orang yang setia siapa yang menemukannya ? Contohnya adalah bangsa Israel, umat pilihan Tuhan senidiri.
Semula mereka percaya dan setia kepada Tuhan, namun seiring dengan berjalannya waktu dan setelah melewati berbagai masalah/pencobaan, maka iman mereka berubah tidak setia ; mereka tidak percaya lagi kepada Tuhan dan menyembah perhala dan patung-patung; mereka berlaku tidak adil dan tidak benar, suka menindas dan merampas harta benda orang lain; mengabaikan hak-hak orang-orang yang lemah/tidak berdaya; bersekongkol dengan pencuri/koruptor dan mereka menerima uang sogok/uang suap; kalau membantu orang, maka hatinya tidak tulus/murni, selalu ada maksud jahat/mementingkan diri sendiri yang tersembunyi. (Yesaya 1:21-23)
Suatu saat ada orang yang datang kepada ibu Theresa dan berkata: selama ini ibu Theresa hanya melayani di india di kotanya saja, padahal diluar sana, di desa-desanya masih ada banyak orang yang menderita kelaparan dan sakit. Apakah ibu Theresa tidak takut menjadi gagal ? Ibu Theresa menjawab: Aku dipanggil bukan menjadi orang yang berhasil, namun menjadi orang yang setia kepada Tuhan.
Sekarang bagaimana halnya dengan kesetiaan kita kepada Tuhan, kepada pekerjaan/usaha kita, kepada pasangan hidup kita, kepada pelayanan kita, kepada janji-janji yang pernah keluar dari mulut kita ?
Menurut catatan Alkitab dalam kehidupan ini ada beberapa ujian untuk dapat menilai kesetiaan kita yaitu:
Pertama. Ujian masalah. Ada contoh yang menarik dalam kitab Habakuk 3:17-18, dimana dalam kisah ini dijelaskan bahwa Habakuk menghadapi banyak masalah dan kondisi yang kurang menyenangkan, tetapi Habakuk dapat tetap bersuka-cita didalam Tuhan. Oleh karena itu, meskipun dalam hidup ini ada begitu banyak masalah yang kita alami dan lewati, tetapi ingat bahwa justru oleh sebab itu semua, maka kesetiaan kita teruji.
Kedua. Ujian godaan dunia yaitu ujian keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. (1 Yohanes 2:15-17)
Kita dapat melihat keadaan akhir-akhir ini, ada begitu banyak hal-hal dan godaan yang dapat membuat kita meninggalkan iman kita. Tetapi dengan sangat tegas Tuhan menentang hal ini sebab dalam kitab Yakobus 4;4 dikatakan bahwa Hai kamu orang-orang yang tidak setia ! .....Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini yaitu melakukan hal yang tidak disukai Tuhan, maka ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Perihal ketidaksetiaan ini bukan hanya terjadi dalam pekerjaan/usaha, kehidupan rumah tangga, pergaulan sehari-hari saja, melainkan juga terjadi pada hamba-hamba Tuhan, dimana mereka yang mengabdikan hidupnya bagi Tuhan, ternyata mereka juga meninggalkan pelayanannya. (2 Timotius 4:10)
Ketiga. Ujian waktu. Dalam kitab 2 Timotius 4:6-8, rasul Paulus menjelaskan bahwa bagi kita yang merindukan kedatangan Tuhan, maka "kesetiaan kita itu haruslah sampai kepada akhir hidup kita".
Jadi pesan firman Tuhan bagi kita hari ini adalah "Tetaplah setia kepada Tuhan sampai akhir hidup kita" !
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau setia mengiring Engkau sampai akhir hidup kami, oleh sebab itu tolonglah kami ya Tuhan. Amin
Dan tentunya kita semua ingin mendapatkan hadiah tersebut, tetapi ada syaratnya yaitu kita harus "Setia yaitu dapat dipercaya, tidak berkhianat, berpegang teguh dalam perjanjian".
Namun, fakta menunjukan bahwa akhir-akhir ini, orang yang setia, sangat sulit ditemukan. Tidak heran kalau dalam kitab Amsal 20:6 dikatakan: "Banyak orang menyebut dirinya baik hati, tetapi orang yang setia siapa yang menemukannya ? Contohnya adalah bangsa Israel, umat pilihan Tuhan senidiri.
Semula mereka percaya dan setia kepada Tuhan, namun seiring dengan berjalannya waktu dan setelah melewati berbagai masalah/pencobaan, maka iman mereka berubah tidak setia ; mereka tidak percaya lagi kepada Tuhan dan menyembah perhala dan patung-patung; mereka berlaku tidak adil dan tidak benar, suka menindas dan merampas harta benda orang lain; mengabaikan hak-hak orang-orang yang lemah/tidak berdaya; bersekongkol dengan pencuri/koruptor dan mereka menerima uang sogok/uang suap; kalau membantu orang, maka hatinya tidak tulus/murni, selalu ada maksud jahat/mementingkan diri sendiri yang tersembunyi. (Yesaya 1:21-23)
Suatu saat ada orang yang datang kepada ibu Theresa dan berkata: selama ini ibu Theresa hanya melayani di india di kotanya saja, padahal diluar sana, di desa-desanya masih ada banyak orang yang menderita kelaparan dan sakit. Apakah ibu Theresa tidak takut menjadi gagal ? Ibu Theresa menjawab: Aku dipanggil bukan menjadi orang yang berhasil, namun menjadi orang yang setia kepada Tuhan.
Sekarang bagaimana halnya dengan kesetiaan kita kepada Tuhan, kepada pekerjaan/usaha kita, kepada pasangan hidup kita, kepada pelayanan kita, kepada janji-janji yang pernah keluar dari mulut kita ?
Menurut catatan Alkitab dalam kehidupan ini ada beberapa ujian untuk dapat menilai kesetiaan kita yaitu:
Pertama. Ujian masalah. Ada contoh yang menarik dalam kitab Habakuk 3:17-18, dimana dalam kisah ini dijelaskan bahwa Habakuk menghadapi banyak masalah dan kondisi yang kurang menyenangkan, tetapi Habakuk dapat tetap bersuka-cita didalam Tuhan. Oleh karena itu, meskipun dalam hidup ini ada begitu banyak masalah yang kita alami dan lewati, tetapi ingat bahwa justru oleh sebab itu semua, maka kesetiaan kita teruji.
Kedua. Ujian godaan dunia yaitu ujian keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. (1 Yohanes 2:15-17)
Kita dapat melihat keadaan akhir-akhir ini, ada begitu banyak hal-hal dan godaan yang dapat membuat kita meninggalkan iman kita. Tetapi dengan sangat tegas Tuhan menentang hal ini sebab dalam kitab Yakobus 4;4 dikatakan bahwa Hai kamu orang-orang yang tidak setia ! .....Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini yaitu melakukan hal yang tidak disukai Tuhan, maka ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Perihal ketidaksetiaan ini bukan hanya terjadi dalam pekerjaan/usaha, kehidupan rumah tangga, pergaulan sehari-hari saja, melainkan juga terjadi pada hamba-hamba Tuhan, dimana mereka yang mengabdikan hidupnya bagi Tuhan, ternyata mereka juga meninggalkan pelayanannya. (2 Timotius 4:10)
Ketiga. Ujian waktu. Dalam kitab 2 Timotius 4:6-8, rasul Paulus menjelaskan bahwa bagi kita yang merindukan kedatangan Tuhan, maka "kesetiaan kita itu haruslah sampai kepada akhir hidup kita".
Jadi pesan firman Tuhan bagi kita hari ini adalah "Tetaplah setia kepada Tuhan sampai akhir hidup kita" !
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau setia mengiring Engkau sampai akhir hidup kami, oleh sebab itu tolonglah kami ya Tuhan. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
