
Bukankah setiap kita menginginkan keberhasilan/kemenangan dan suka-cita ? Tetapi terkadang kita tidak menyadari bahwa keberhasilan yang kita rindukan itu, tidak melulu dapat dicapai oleh kemampuan diri. Sebab memang realita menunjukan bahwa ada banyak orang yang memiliki kemampuan, tetapi ternyata tidak pernah sukses dalam hidupnya.
Kalau pun ada banyak orang yang sukses karena kemampuannya, namun setelah sampai pada puncaknya, ia justru dibebani oleh sukses itu yaitu "Bagaimana caranya ia dapat terus mempertahankan kesuksesannya/kemenangannya itu !"
Hal ini sering terjadi pada berbagai orang yang menjadi juara dunia, misalnya dalam bidang olahraga. Mereka kesulitan dalam bertanding, karena menghadapi beban stress yang lebih berat dalam bertanding mempertahankan posisi Juara Dunia. Sebab yang ada dibenaknya adalah saya tidak boleh kalah dalam pertandingan ini, dan saya harus menang dan mempertahankan gelar juara dunia ini. Dan akibatnya malahan seringkali sebaliknya, dia kalah dan kehilangan gelar Juara nya. Oleh karena itu bagi saudara yang sudah sukses seperti itu, janganlah puas dengan keadaan yang ada, tetapi carilah kesuksesan yang bersifat lebih hakiki.
Apa kesuksesan/kemenangan hakiki dimaksud ?
Kita harus memiliki iman kepada Tuhan. Jikalau kita mencermati ayat firman Tuhan diatas, maka pemahaman kita diarahkan pada Kehidupan Daud, seorang raja yang menang dan berhasil. Tetapi ketika dia berada dipuncak kejayaan itu, timbullah kesadaran dalam hatinya bahwa bukanlah karena kemampuannya, dia memperoleh hal demikian, tetapi karena dia percaya pada Tuhan sumber segala berkat, kemenangan dan sukses. (Amsal 21:31 dan 1 Korintus 15:57)
Artinya Daud sadar bahwa kemampuannya dapat berarti, karena percayanya kepada kuasa Tuhan. Dengan demikian kita dapat bergembira merayakannya dengan bersyukur atas anugerah Tuhan, bukan merayakannya dengan kesombongan, pesta pora dan mabuk-mabukan yang penuh hawa nafsu duniawi.
Maka saran bagi kita adalah: Dasarilah usaha dan kerja keras kita dengan iman kepada Tuhan, sehingga sebesar apapun nanti kesuksesan/kemenangan yang kita raih, akan dapat kita nikmati dengan sukacita dan kebahagiaan. Sebaliknya kalaupun gagal atau kalah, maka kita tidak akan sampai jatuh dalam kesedihan/stress yang berkelanjutan, melainkan kita dapat tetap mengucap syukur kpada Tuhan dan dengan sportif kita dapat memberi ucapan selamat kepada sang pemenang/juara dan bergembira bersamanya.
Kemudian kita harus menyadari bahwa Kesusesan/kemenangan itu adalah sebuah anugerah Tuhan. Memang Daud memiliki senjata, memiliki pasukan serta mahir dalam berperang, tetapi dia menyadari bahwa kemenangan-kemenangan yang dia peroleh itu adalah hanya oleh karena anugerah Tuhan. (Mazmur 21:2-3)
Betul bahwa dalam mencapai kesuksesan/kemenangan, dibutuhkan suatu kerja keras, pengalaman dan pengetahuan, tetapi kalau bukan Tuhan yang menganugerahkan kesuksesan/kemenangan itu, maka itu tidak mungkin kita dapat nikmati.
Ada banyak contoh disekitar kita yang bekerja keras pergi bekerja/berusaha pagi hari ketika hari masih gelap dan pulang kerumah ke rumah pada malam hari ketika hari sudah gelap. Tetapi anehnya keadaan hidupnya tetap saja begitu-begitu terus.
Maksudnya disini, bukanlah untuk melemahkan atau menyalahkan cara kerja yang seperti itu, tetapi penekanannya adalah libatkanlah Tuhan. Sebab ada firman Tuhan yang berkata: Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperolehnya dengan susah payah. Sebab Tuhan memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur. (Mazmur 127:2)
Bagaimana cara melibatkan Tuhan? Berdoalah sebelum kita bekerja, dan setelah berdoa, bekerjalah dengan giat. Dalam bekerja, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya seperti kita lakukan untuk Tuhan dan pikirkanlah hal-hal yang memuliakan Tuhan. Supaya melalui pekerjaan itu, nama Tuhan ditinggikan. (Yohanes 6:27) Kesadaran inilah yang dimiliki oleh Daud dan itulah yang Tuhan inginkan daripada kita. Kita ditetapkan untuk sukses/menang didalam Tuhan, untuk itu percayalah, andalkanlah Tuhan dan bersyukurlah kepadaNya.
Doa kami:
Tuhan Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus, jadikan kami pribadi-pribadi yang sukses/menang, supaya kami dapat bersukacita dan bersykur kepadaMu dan dapat membuat orang lain juga turut bersukacita. Amin
Kalau pun ada banyak orang yang sukses karena kemampuannya, namun setelah sampai pada puncaknya, ia justru dibebani oleh sukses itu yaitu "Bagaimana caranya ia dapat terus mempertahankan kesuksesannya/kemenangannya itu !"
Hal ini sering terjadi pada berbagai orang yang menjadi juara dunia, misalnya dalam bidang olahraga. Mereka kesulitan dalam bertanding, karena menghadapi beban stress yang lebih berat dalam bertanding mempertahankan posisi Juara Dunia. Sebab yang ada dibenaknya adalah saya tidak boleh kalah dalam pertandingan ini, dan saya harus menang dan mempertahankan gelar juara dunia ini. Dan akibatnya malahan seringkali sebaliknya, dia kalah dan kehilangan gelar Juara nya. Oleh karena itu bagi saudara yang sudah sukses seperti itu, janganlah puas dengan keadaan yang ada, tetapi carilah kesuksesan yang bersifat lebih hakiki.
Apa kesuksesan/kemenangan hakiki dimaksud ?
Kita harus memiliki iman kepada Tuhan. Jikalau kita mencermati ayat firman Tuhan diatas, maka pemahaman kita diarahkan pada Kehidupan Daud, seorang raja yang menang dan berhasil. Tetapi ketika dia berada dipuncak kejayaan itu, timbullah kesadaran dalam hatinya bahwa bukanlah karena kemampuannya, dia memperoleh hal demikian, tetapi karena dia percaya pada Tuhan sumber segala berkat, kemenangan dan sukses. (Amsal 21:31 dan 1 Korintus 15:57)
Artinya Daud sadar bahwa kemampuannya dapat berarti, karena percayanya kepada kuasa Tuhan. Dengan demikian kita dapat bergembira merayakannya dengan bersyukur atas anugerah Tuhan, bukan merayakannya dengan kesombongan, pesta pora dan mabuk-mabukan yang penuh hawa nafsu duniawi.
Maka saran bagi kita adalah: Dasarilah usaha dan kerja keras kita dengan iman kepada Tuhan, sehingga sebesar apapun nanti kesuksesan/kemenangan yang kita raih, akan dapat kita nikmati dengan sukacita dan kebahagiaan. Sebaliknya kalaupun gagal atau kalah, maka kita tidak akan sampai jatuh dalam kesedihan/stress yang berkelanjutan, melainkan kita dapat tetap mengucap syukur kpada Tuhan dan dengan sportif kita dapat memberi ucapan selamat kepada sang pemenang/juara dan bergembira bersamanya.
Kemudian kita harus menyadari bahwa Kesusesan/kemenangan itu adalah sebuah anugerah Tuhan. Memang Daud memiliki senjata, memiliki pasukan serta mahir dalam berperang, tetapi dia menyadari bahwa kemenangan-kemenangan yang dia peroleh itu adalah hanya oleh karena anugerah Tuhan. (Mazmur 21:2-3)
Betul bahwa dalam mencapai kesuksesan/kemenangan, dibutuhkan suatu kerja keras, pengalaman dan pengetahuan, tetapi kalau bukan Tuhan yang menganugerahkan kesuksesan/kemenangan itu, maka itu tidak mungkin kita dapat nikmati.
Ada banyak contoh disekitar kita yang bekerja keras pergi bekerja/berusaha pagi hari ketika hari masih gelap dan pulang kerumah ke rumah pada malam hari ketika hari sudah gelap. Tetapi anehnya keadaan hidupnya tetap saja begitu-begitu terus.
Maksudnya disini, bukanlah untuk melemahkan atau menyalahkan cara kerja yang seperti itu, tetapi penekanannya adalah libatkanlah Tuhan. Sebab ada firman Tuhan yang berkata: Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperolehnya dengan susah payah. Sebab Tuhan memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur. (Mazmur 127:2)
Bagaimana cara melibatkan Tuhan? Berdoalah sebelum kita bekerja, dan setelah berdoa, bekerjalah dengan giat. Dalam bekerja, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya seperti kita lakukan untuk Tuhan dan pikirkanlah hal-hal yang memuliakan Tuhan. Supaya melalui pekerjaan itu, nama Tuhan ditinggikan. (Yohanes 6:27) Kesadaran inilah yang dimiliki oleh Daud dan itulah yang Tuhan inginkan daripada kita. Kita ditetapkan untuk sukses/menang didalam Tuhan, untuk itu percayalah, andalkanlah Tuhan dan bersyukurlah kepadaNya.
Doa kami:
Tuhan Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus, jadikan kami pribadi-pribadi yang sukses/menang, supaya kami dapat bersukacita dan bersykur kepadaMu dan dapat membuat orang lain juga turut bersukacita. Amin