Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 10.43 under
"Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon". (Matius 6:24)

Tema renungan kita hari ini adalah tentang "mendua hati" yaitu mengabdi kepada Allah dan mengabdi kepada Mamon yaitu dunia beserta semua kemegahannya.

Ada banyak anak-anak Tuhan yang seperti itu. Disuatu sisi mereka berharap dapat menikmati hidup di dunia seperti kehidupan anak-anak dunia yang penuh dengan kemegahan dan perbuatan daging, tetapi disisi lain mereka ingin hidup berpegang kepada Allah, ingin menjadi orang kristen yang baik, taat dan berkenan kepada Tuhan. Bisakah?

Ternyata jawabannya seperti tertulis dalam nats diatas yaitu "Tidak bisa". Mamon dapat kita artikan lebih luas selain uang yaitu dunia beserta semua yang ada didalamnya: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. (1 Yohanes :13-17)

Jikalau kita mengabdi kepada Mamon yaitu hidup mengasihi dunia, maka tidaklah mungkin berkenan kepada Tuhan. Sebab kita yang hidup mengasihi dunia yaitu hidup menurut keinginan daging kita, maka kita akan lebih memikirkan/mementingkan hal-hal yang dari daging kita yaitu antara lain, percabulan, hawa nafsu, kepentingan diri sendiri, kedengkian, kemabukkan pesta pora dll. (Galatia 5:19 dan Roma 8:5)

Tuhan tidak berkenan memiliki murid yang mendua hati, kalau seseorang ingin menjadi murid Tuhan yang berkenan kepadaNya, bukan seperti Yudas Iskariot murid Tuhan yang menghianatiNya; maka dia harus menolak dan membuang semua kecintaan utk hidup mengasihi dunia yaitu menuruti keinginan dagingnya, keinginan matanya dan keangkuhan hidupnya.

Orang itu harus berkomitmen untuk bersahabat dengan Allah saja, yaitu hidup menuruti keinginan Tuhan, rencanaNya, firmanNya dan tunduk kepada pimpinan Roh Kudus yang hidup dan tinggal bersama dia.

Bagaimana halnya dengan keadaan kita sekarang ? Apakah kita sudah berani mengambil sikap yang tegas untuk memilih ? Mau hidup seperti kehidupan anak-anak dunia yaitu hidup menurut daging atau hidup menurut Roh Kudus dan Firman Tuhan ? Ataukah kita masih tetap mau hidup mendua hati yaitu mengabdi kepada Allah dan Mamon?

Kalau kita masih tetap mendua hati, maka firman Tuhan katakan bahwa kita adalah orang yang ragu-ragu/bimbang dan tidak dapat mengambil keputusan. Kita ini diibaratkan sama seperti gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Kalau kita mendua hati, maka hidup kita tidak akan tenang dan janganlah kita berharap bahwa nanti kita akan menerima sesuatu dari Tuhan. (Yakobus 1:6-8)

Untuk itu kita perlu sungguh-sungguh periksa diri, karena seringkali tanpa sadar mungkin saja perbuatan-perbuatan kita selama ini masih mendua hati. Misalnya kita sibuk melayani Tuhan dengan urusan pembangunan gedung gereja, organisasi gereja, kegiatan sosial dll, tetapi dilaksanakan menurut rencana dan keinginan kita sendiri dan memakai karkater kita sendiri, yang tidak sabaran, mau menang sendiri. Dan bukan dilaksanakan menurut rencana dan keinginan Tuhan dan tidak mengenakan karakterNya yaitu antara lain rendah hati, lemah lembut, panjang sabar, rela berkorban, dll.

Janganlah kita menjadi seperti Marta yang sibuk melayani Tuhan dan murid-muridNya sesuai dengan apa yang dianggapnya perlu dan memakai karakternya sendiri yang suka menyuruh-nyuruh orang yaitu meminta Maria membantunya, menyediakan tempat, makanan dan minuman dll, tapi dia tidak mendengarkan perkataan Tuhan. Akibatnya Tuhan menegor Marta kataNya: Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik yaitu duduk dekat kaki Tuhan dan mendengarkan perkataanNya. (Lukas 10:38-42)

Apabila kita ingin menjadi pengikut/abdi Tuhan yang berkenan kepadaNya, maka tentukanlah segera sikap kita, jangan mendua hati lagi. Kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Bukan berarti bahwa jikalau kita menjadi pengikut/abdi Tuhan yang berkenan kepadaNya, maka kita akan menjadi orang miskin dan sederhana. Beberapa contohnya adalah Kaleb dan Raja Daud. Mereka hidup dengan sepenuh hati percaya dan mengikut Tuhan dan mereka berkenan kepadaNya, mereka menerima penggenapan janji Tuhan, menjadi orang yang kaya raya dan sangat berkuasa dizamannya. (Ulangan 1:36 dan 2 Samuel 22:20)

Doa kami :

Tuhan Yesus, tolonglah kami supaya kami dapat memilih, dan dengan tegas mau mengabdi kepadaMu saja. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin