
Suatu saat Elia sebagai nabi Allah mengalami pergumulan berat dalam menghadapi teror dari Izebel, setelah ia membunuh 400 nabi Baal dengan pedang. Izebel hendak membunuhnya, sehingga Elia ketakutan dan depresi berat, sampai-sampai dia berkata : "Cukuplah itu ! Sekarang ya Tuhan ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku".
Setelah berkata demikian dia tidur dibawah pohon arar (semacam pohon kecil/semak-semak hijau yang berbuah kecil-kecil berwarna biru yang biasanya dipakai untuk pengobatan).
Ditengah situasi itu Tuhan tahu keadaannya, dia diberi oleh malaikat 2 x makan roti bakar dan minum air putih. Setelah itu Tuhan menyuruh dia pergi berjalan 40 hari 40 malam menuju ke Gunung Horeb yaitu gunungnya Tuhan.
Sesampainya disana, dia langsung masuk bermalam didalam sebuah gua, lalu tiba-tiba datang firman Tuhan kepadanya: Apa kerjamu disini, hai Elia.?
Ada sesuatu yang menarik disini. Tuhan yang menyuruh Elia pergi, maka pasti Tuhan tahu seperti apa keadaannya dan apa yang sedang dilakukannya.. Tetapi disini Tuhan bertanya: Apa kerjamu disini, hai Elia ? Mungkin jikalau kita yang ditanya seperti itu, maka jawaban kita akan berbeda dengan jawaban Elia. Mungkin kita akan berkata: "Sudah tahu, masih nanya-nanya, lagi bercanda ya ?!".
Tetapi sebenarnya ini adalah merupakan suatu pengharapan yang disediakan Tuhan bagi kita. Memang Tuhan tahu keadaan kita ! Tetapi meskipun Tuhan tahu keadaan kita, Tuhan tetap mau menyapa, menghibur disaat hati kita sedang galau atau gundah-gulana
Tuhan Yesus tahu akan segala keadaan kita, salah satu contohnya dapat kita baca dalam kitab Wahyu 2:2, dimana Ia berkata kepada jemaat di Efesus:
a. Aku tahu segala pekerjaanmu. Artinya, apa pun yang kita kerjakan, Tuhan tahu. Tuhan tahu segala kekurangan, masalah dan perbuatan kita yang mungkin orang lain tidak tahu.
b. Aku tahu jerih payahmu. Artinya, Tuhan tahu apa yang kita berikan sebagai korban: belum makan ketika kita datang ke persekutuan doa, sedang hujan deras ketika kita datang ke ibadah di gereja. Tuhan tahu keadaan kita yang kurang sehat, tetapi kita tetap mau pergi melayani dan menjenguk orang yang kesulitan dan memerlukan pertolongan. Tuhan tahu ketika kita bersusah payah membantu orang lain yang kekurangan, padahal keadaaan keuangan kita juga sedang pas-pasan. Tuhan tahu detakan hati kita ketika melihat orang yang berkekurangan.
c. Aku tahu ketekunanmu. Tuhan tahu ketekunan kita beribadah dan ketergantungan kita pada firmannya. Tuhan tahu ketika kita dikucilkan oleh orang-orang disekitar kita, karena menjadi pengikutNya. Tuhan tahu bahwa kita tekun berdoa, membaca Alkitab setiap pagi dan berusaha hidup sesuai firmanNya setiap hari.
Jawaban Elia menjawab pertanyaan Tuhan itu menjadi renungan bagi kita: Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN. Apakah kita berani berkata seperti itu ?
Semangat dan giat bekerja sebaik-baiknya dalam pekerjaan sehari-hari, maupun dalam pekerjaan Tuhan yang bersifat kekekalan..? Jawablah sendiri!
Doa kami:
Bapa dalam nama Yesus Kristus, ampunilah kami, jika kami seringkali melalaikan tanggung jawab yang Engkau percayakan kepada kami. Amin
Setelah berkata demikian dia tidur dibawah pohon arar (semacam pohon kecil/semak-semak hijau yang berbuah kecil-kecil berwarna biru yang biasanya dipakai untuk pengobatan).
Ditengah situasi itu Tuhan tahu keadaannya, dia diberi oleh malaikat 2 x makan roti bakar dan minum air putih. Setelah itu Tuhan menyuruh dia pergi berjalan 40 hari 40 malam menuju ke Gunung Horeb yaitu gunungnya Tuhan.
Sesampainya disana, dia langsung masuk bermalam didalam sebuah gua, lalu tiba-tiba datang firman Tuhan kepadanya: Apa kerjamu disini, hai Elia.?
Ada sesuatu yang menarik disini. Tuhan yang menyuruh Elia pergi, maka pasti Tuhan tahu seperti apa keadaannya dan apa yang sedang dilakukannya.. Tetapi disini Tuhan bertanya: Apa kerjamu disini, hai Elia ? Mungkin jikalau kita yang ditanya seperti itu, maka jawaban kita akan berbeda dengan jawaban Elia. Mungkin kita akan berkata: "Sudah tahu, masih nanya-nanya, lagi bercanda ya ?!".
Tetapi sebenarnya ini adalah merupakan suatu pengharapan yang disediakan Tuhan bagi kita. Memang Tuhan tahu keadaan kita ! Tetapi meskipun Tuhan tahu keadaan kita, Tuhan tetap mau menyapa, menghibur disaat hati kita sedang galau atau gundah-gulana
Tuhan Yesus tahu akan segala keadaan kita, salah satu contohnya dapat kita baca dalam kitab Wahyu 2:2, dimana Ia berkata kepada jemaat di Efesus:
a. Aku tahu segala pekerjaanmu. Artinya, apa pun yang kita kerjakan, Tuhan tahu. Tuhan tahu segala kekurangan, masalah dan perbuatan kita yang mungkin orang lain tidak tahu.
b. Aku tahu jerih payahmu. Artinya, Tuhan tahu apa yang kita berikan sebagai korban: belum makan ketika kita datang ke persekutuan doa, sedang hujan deras ketika kita datang ke ibadah di gereja. Tuhan tahu keadaan kita yang kurang sehat, tetapi kita tetap mau pergi melayani dan menjenguk orang yang kesulitan dan memerlukan pertolongan. Tuhan tahu ketika kita bersusah payah membantu orang lain yang kekurangan, padahal keadaaan keuangan kita juga sedang pas-pasan. Tuhan tahu detakan hati kita ketika melihat orang yang berkekurangan.
c. Aku tahu ketekunanmu. Tuhan tahu ketekunan kita beribadah dan ketergantungan kita pada firmannya. Tuhan tahu ketika kita dikucilkan oleh orang-orang disekitar kita, karena menjadi pengikutNya. Tuhan tahu bahwa kita tekun berdoa, membaca Alkitab setiap pagi dan berusaha hidup sesuai firmanNya setiap hari.
Jawaban Elia menjawab pertanyaan Tuhan itu menjadi renungan bagi kita: Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN. Apakah kita berani berkata seperti itu ?
Semangat dan giat bekerja sebaik-baiknya dalam pekerjaan sehari-hari, maupun dalam pekerjaan Tuhan yang bersifat kekekalan..? Jawablah sendiri!
Doa kami:
Bapa dalam nama Yesus Kristus, ampunilah kami, jika kami seringkali melalaikan tanggung jawab yang Engkau percayakan kepada kami. Amin