"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum. Ampunilah dan kamu akan diampuni". (Lukas 6:37)Sesugguhnya dalam perjalanan kehidupan ini ada banyak hal yang dapat membuat kita mengeluh, sedih dan bahkan putus asa. Penyebabnya ada banyak hal.
Misalnya: Seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga miskin disebuah daerah terpencil, kehidupan yang sejak kecil diawali dengan kerja keras, kehidupan dalam berbagai kekurangan, kehadiran kita yang tidak didambakan oleh keluarga, sehingga kita diperlakukan kasar, tidak adil, ditolak dengan kata-kata kasar, bahkan dihujani dengan kata-kata kutuk. Hal-hal seperti inilah yang membuat kita bertumbuh dengan perasaan sedih dan kebencian.
Seandainya kita catat dan daftarkan semua hal yang membuat kita sakit hati, duka cita, maka ceritanya sangat panjang. Namun, saat ini fokus kita adalah bagaimana caranya kita dapat melupakan kenangan pahit yang pernah kita alami dimasa lalu dan tidak mengingat-ingatnya lagi. Itulah yang lebih utama daripada kita mengeluarkan sejumlah catatan yang membuat kita sakit hati. Janganlah kita menjadi seperti Esau yang sakit hati dan mendendam kepada adiknya Yakub, sehingga ia merencanakan akan membunuh adiknya, nanti setelah ayahnya Ishak mati. (Kejadian 27:41)
Tetapi bagaimanakah cara kita melupakannya ?
Pertama. Janganlah habiskan waktu kita untuk bertanya: Mengapa, tetapi bertanyalah Apa! Apa yang harus aku lakukan sekarang. Lebih tepat jika kita memusatkan perhatian, waktu, kekuatan, dan apa saja untuk dapat menyelesaikan masalah dan bukan untuk mempermasalahkannya.
Meskipun dalam konteks yang lain, tapi kata-kata rasul Paulus ini mungkin tepat ungkapannya untuk kita sekarang yang dalam konteks mengampuni yaitu ...... Tetapi inilah yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam kristus Yesus".(Filipi 3:13-14)
Janganlah kita mau ingat-ingat lagi apa yang sudah terjadi yaitu hal-hal yang menyakiti atau menyedihkan hati, tetapi lebih baik kita lupakan apa yang buruk yang sudah terjadi dimasa lalu, dan arahkanlah pikiran kita dan lakukanlah sesuatu sekarang ini untuk dapat mencapai hadiah/kesuksesan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam konteksnya rasul Paulus diatas, hadiah atau kesuksesan yang ingin dicapainya adalah panggilan sorgawi dari Tuhan yaitu kebangkitan dari antara orang mati dan hidup kekal bersama Tuhan di sorga. Apa yang kita lakukan sekarang adalah jauh lebih penting dari pada merenungkan hal-hal buruk yang terjadi dimasa lalu dan terus bertanya Mengapa !
Kedua. Janganlah bertanya Mengapa, tetapi bertanyalah Bagaimana. Jika kita bertanya Bagaimana caranya mengampuni, berarti ada niat baik untuk kita lakukan. Dengan cara seperti itu kita akan lebih gampang untuk mengampuni orang lain. Jika kita tidak mau mengampuni orang lain, maka kita tidak akan mendapat pengampunan dari Tuhan. Dan jika pengampunan dari Tuhan tidak kita dapatkan, maka tidaklah mungkin terjadi sesuatu mujizat dari Tuhan dalam hidup kita .
Mengampuni orang lain berarti juga membuang balok dari mata kita (Lukas 6:42) dan membuka mata rohani kita untuk mengenal diri kita sendiri. Dengan demikian kita dapat menyadari kesalahan kita sendiri yang mungkin jauh lebih besar daripada kesalahan orang yang menyakiti hati kita atau berbuat buruk kepada kita. Sehingga kita menjadi lebih bijaksana dalam menghakimi orang yang jahat dan bersalah kepada kita dan tidak menjatuhkan hukuman berupa vonis: "Bersalah untuk selama-lamanya dan tidak dapat diampuni di dunia ini maupun di akhirat nanti". (Lukas 6:37)
Ingatlah bahwa sakit hati dimasa lampau dapat menghambat berkat-berkat Tuhan kepada kita.
Untuk itu, pesan firman Tuhan hari ini bagi kita: Ampunilah kesalahan orang lain dan janganlah ingat-ingat lagi akan perbuatan mereka yang buruk, jahat dan menyakiti kita dimasa yang lampau. Seperti juga Tuhan tidak mengingat-ingat dosa dan kesalahan kita lagi, melainkan Ia sudah membuangnya sejauh timur dari barat. Ia mengampuni dosa kita dan Ia tidak menghukum kita setimpal dengan kesalahan kita. (Mazmur 103:3,10)
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk mengampuni orang lain seperti Engkau mengampuni kami. Amin
Misalnya: Seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga miskin disebuah daerah terpencil, kehidupan yang sejak kecil diawali dengan kerja keras, kehidupan dalam berbagai kekurangan, kehadiran kita yang tidak didambakan oleh keluarga, sehingga kita diperlakukan kasar, tidak adil, ditolak dengan kata-kata kasar, bahkan dihujani dengan kata-kata kutuk. Hal-hal seperti inilah yang membuat kita bertumbuh dengan perasaan sedih dan kebencian.
Seandainya kita catat dan daftarkan semua hal yang membuat kita sakit hati, duka cita, maka ceritanya sangat panjang. Namun, saat ini fokus kita adalah bagaimana caranya kita dapat melupakan kenangan pahit yang pernah kita alami dimasa lalu dan tidak mengingat-ingatnya lagi. Itulah yang lebih utama daripada kita mengeluarkan sejumlah catatan yang membuat kita sakit hati. Janganlah kita menjadi seperti Esau yang sakit hati dan mendendam kepada adiknya Yakub, sehingga ia merencanakan akan membunuh adiknya, nanti setelah ayahnya Ishak mati. (Kejadian 27:41)
Tetapi bagaimanakah cara kita melupakannya ?
Pertama. Janganlah habiskan waktu kita untuk bertanya: Mengapa, tetapi bertanyalah Apa! Apa yang harus aku lakukan sekarang. Lebih tepat jika kita memusatkan perhatian, waktu, kekuatan, dan apa saja untuk dapat menyelesaikan masalah dan bukan untuk mempermasalahkannya.
Meskipun dalam konteks yang lain, tapi kata-kata rasul Paulus ini mungkin tepat ungkapannya untuk kita sekarang yang dalam konteks mengampuni yaitu ...... Tetapi inilah yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam kristus Yesus".(Filipi 3:13-14)
Janganlah kita mau ingat-ingat lagi apa yang sudah terjadi yaitu hal-hal yang menyakiti atau menyedihkan hati, tetapi lebih baik kita lupakan apa yang buruk yang sudah terjadi dimasa lalu, dan arahkanlah pikiran kita dan lakukanlah sesuatu sekarang ini untuk dapat mencapai hadiah/kesuksesan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam konteksnya rasul Paulus diatas, hadiah atau kesuksesan yang ingin dicapainya adalah panggilan sorgawi dari Tuhan yaitu kebangkitan dari antara orang mati dan hidup kekal bersama Tuhan di sorga. Apa yang kita lakukan sekarang adalah jauh lebih penting dari pada merenungkan hal-hal buruk yang terjadi dimasa lalu dan terus bertanya Mengapa !
Kedua. Janganlah bertanya Mengapa, tetapi bertanyalah Bagaimana. Jika kita bertanya Bagaimana caranya mengampuni, berarti ada niat baik untuk kita lakukan. Dengan cara seperti itu kita akan lebih gampang untuk mengampuni orang lain. Jika kita tidak mau mengampuni orang lain, maka kita tidak akan mendapat pengampunan dari Tuhan. Dan jika pengampunan dari Tuhan tidak kita dapatkan, maka tidaklah mungkin terjadi sesuatu mujizat dari Tuhan dalam hidup kita .
Mengampuni orang lain berarti juga membuang balok dari mata kita (Lukas 6:42) dan membuka mata rohani kita untuk mengenal diri kita sendiri. Dengan demikian kita dapat menyadari kesalahan kita sendiri yang mungkin jauh lebih besar daripada kesalahan orang yang menyakiti hati kita atau berbuat buruk kepada kita. Sehingga kita menjadi lebih bijaksana dalam menghakimi orang yang jahat dan bersalah kepada kita dan tidak menjatuhkan hukuman berupa vonis: "Bersalah untuk selama-lamanya dan tidak dapat diampuni di dunia ini maupun di akhirat nanti". (Lukas 6:37)
Ingatlah bahwa sakit hati dimasa lampau dapat menghambat berkat-berkat Tuhan kepada kita.
Untuk itu, pesan firman Tuhan hari ini bagi kita: Ampunilah kesalahan orang lain dan janganlah ingat-ingat lagi akan perbuatan mereka yang buruk, jahat dan menyakiti kita dimasa yang lampau. Seperti juga Tuhan tidak mengingat-ingat dosa dan kesalahan kita lagi, melainkan Ia sudah membuangnya sejauh timur dari barat. Ia mengampuni dosa kita dan Ia tidak menghukum kita setimpal dengan kesalahan kita. (Mazmur 103:3,10)
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk mengampuni orang lain seperti Engkau mengampuni kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
