
Daud sedang berada dalam keadaan yang sangat susah, kuatir dan bingung, karena semua pengikutnya dan rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Mereka semua sedang bersedih dan kuatir, tawar hati, sebab para istri mereka, anaknya laki-laki dan perempuan, semua ternak, harta bendanya ditawan dan dirampas oleh orang-orang Amalek musuh mereka dan rumah serta kota mereka dibakar.
Mereka tidak bisa berpikir jernih lagi, kacau, kuatir, putus pengharapan, lupa Tuhan dan menyalahkan Daud. Tetapi dalam keadaan sulit seperti itu, sikap Daud berbeda, dengan semua pengikut dan rakyatnya; Daud ingat dan tetap percaya kepada Tuhan, bahkan dia malah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan". (1 Samuel 30:6)
Demikian juga apabila kita sedang berada dalam keadaan yang susah, sulit, sisa uang tinggal sedikit hanya pas-pasan untuk makan minum sehari-hari, toko sepi/tidak laku, keadaanya tidak menjanjikan; maka kita pun akan mudah merasa bingung, kuatir, tawar hati, stress. Apakah mesti jual rugi semua barang dagangannya, ataukah tanya ahli ramal/dukun yang bisa beri advis jalan apa yang harus kita tempuh?
Dalam keadaan yang demikian, janganlah kita lupa kepada Tuhan, melainkan sebaiknya kita ikuti contoh yang dilakukan Daud yaitu ingat dan tetap percaya kepada Tuhan dan bahkan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Karena jikalau kita lupa kepada Tuhan dan tidak percaya lagi kepada Tuhan, maka sebenarnya kita sedang pergi menjauh dari Tuhan dan Tuhan tidaklah bersama kita lagi dalam menghadapi keadaan kita yang susah dan sulit itu. (Yesaya 50:2)
Bagaimanakah caranya menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan ? Daud melakukannya dengan bertanya dan minta hikmat kepada Tuhan melalui imam Abyatar bin Ahimelekh, tentang tindakan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
Sedangkan bagi kita caranya adalah dengan berdoa dan minta hikmat kepada Tuhan melalui firmanNya. Salah satu petunjukNya dapat kita temui dalam kitab Yoshua 1:8-9 yaitu: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat Tuhan ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya,sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi".
Ketika itu Yoshua juga sedang berada dalam keadaan yang susah dan sulit, karena dia diperintahkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel untuk merebut tanah Kanaan, yang didiami oleh orang-orang Kanaan, Amori, Enak, Het, Yebus, Amalek yang kuat, tinggi, besar dan diam di kota-kota berkubu dan sangat besar. Tapi Tuhan katakan kepada Yoshua: Aku, Tuhan, Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi. Jangan takut dan tawar hati, tapi kuatkan dan teguhkanlah hatimu ! Bertindaklah hati-hati sesuai dengan firmanKu. Lakukanlah itu, maka perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung !
Demikian juga halnya dengan kita, jadilah pelaku firman Tuhan yang taat dan setia, tidak menyimpang kekanan atau kekiri dan jangan takut, gentar atau tawar hati. Tetaplah teguh percaya, bahwa Tuhan Allah bersama kita. Hadapilah semua masalah dan kesulitan itu, maka kita pasti akan berhasil melewatinya dengan baik.
Kalau masih ada sisa ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan dan kekuatiran dalam diri kita, maka serahkanlah semua kekuatiran kita itu kepada Tuhan, sebab Dia lah yang memelihara kita. Lawanlah si iblis dengan iman yang teguh. (1 Petrus 4:7-10)
Kemudian ucapkan demikian: Dalam nama Yesus Kristus, aku usir hai setan, iblis yang membuat aku takut, gentar, kuatir dan bimbang. Enyahlah dari pikiranku, perasaanku dan dari hidupku sekarang ini juga ! Aku percaya Tuhan Yesus bersamaku, Ia akan memeliharaku dan memberiku kekuatan dan jalan keluarnya, sehingga aku dapat menanggungnya dan berhasil melewati semua masalah dan kesulitan ini dengan baik.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami, agar dapat menguatkan hati kami didalam Engkau ya Tuhan dalam menghadapi keadaan dan situasi hidup yang bertambah sulit ini. Amin
Mereka tidak bisa berpikir jernih lagi, kacau, kuatir, putus pengharapan, lupa Tuhan dan menyalahkan Daud. Tetapi dalam keadaan sulit seperti itu, sikap Daud berbeda, dengan semua pengikut dan rakyatnya; Daud ingat dan tetap percaya kepada Tuhan, bahkan dia malah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan". (1 Samuel 30:6)
Demikian juga apabila kita sedang berada dalam keadaan yang susah, sulit, sisa uang tinggal sedikit hanya pas-pasan untuk makan minum sehari-hari, toko sepi/tidak laku, keadaanya tidak menjanjikan; maka kita pun akan mudah merasa bingung, kuatir, tawar hati, stress. Apakah mesti jual rugi semua barang dagangannya, ataukah tanya ahli ramal/dukun yang bisa beri advis jalan apa yang harus kita tempuh?
Dalam keadaan yang demikian, janganlah kita lupa kepada Tuhan, melainkan sebaiknya kita ikuti contoh yang dilakukan Daud yaitu ingat dan tetap percaya kepada Tuhan dan bahkan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Karena jikalau kita lupa kepada Tuhan dan tidak percaya lagi kepada Tuhan, maka sebenarnya kita sedang pergi menjauh dari Tuhan dan Tuhan tidaklah bersama kita lagi dalam menghadapi keadaan kita yang susah dan sulit itu. (Yesaya 50:2)
Bagaimanakah caranya menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan ? Daud melakukannya dengan bertanya dan minta hikmat kepada Tuhan melalui imam Abyatar bin Ahimelekh, tentang tindakan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
Sedangkan bagi kita caranya adalah dengan berdoa dan minta hikmat kepada Tuhan melalui firmanNya. Salah satu petunjukNya dapat kita temui dalam kitab Yoshua 1:8-9 yaitu: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat Tuhan ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya,sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi".
Ketika itu Yoshua juga sedang berada dalam keadaan yang susah dan sulit, karena dia diperintahkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel untuk merebut tanah Kanaan, yang didiami oleh orang-orang Kanaan, Amori, Enak, Het, Yebus, Amalek yang kuat, tinggi, besar dan diam di kota-kota berkubu dan sangat besar. Tapi Tuhan katakan kepada Yoshua: Aku, Tuhan, Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi. Jangan takut dan tawar hati, tapi kuatkan dan teguhkanlah hatimu ! Bertindaklah hati-hati sesuai dengan firmanKu. Lakukanlah itu, maka perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung !
Demikian juga halnya dengan kita, jadilah pelaku firman Tuhan yang taat dan setia, tidak menyimpang kekanan atau kekiri dan jangan takut, gentar atau tawar hati. Tetaplah teguh percaya, bahwa Tuhan Allah bersama kita. Hadapilah semua masalah dan kesulitan itu, maka kita pasti akan berhasil melewatinya dengan baik.
Kalau masih ada sisa ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan dan kekuatiran dalam diri kita, maka serahkanlah semua kekuatiran kita itu kepada Tuhan, sebab Dia lah yang memelihara kita. Lawanlah si iblis dengan iman yang teguh. (1 Petrus 4:7-10)
Kemudian ucapkan demikian: Dalam nama Yesus Kristus, aku usir hai setan, iblis yang membuat aku takut, gentar, kuatir dan bimbang. Enyahlah dari pikiranku, perasaanku dan dari hidupku sekarang ini juga ! Aku percaya Tuhan Yesus bersamaku, Ia akan memeliharaku dan memberiku kekuatan dan jalan keluarnya, sehingga aku dapat menanggungnya dan berhasil melewati semua masalah dan kesulitan ini dengan baik.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami, agar dapat menguatkan hati kami didalam Engkau ya Tuhan dalam menghadapi keadaan dan situasi hidup yang bertambah sulit ini. Amin