
Alkitab mencatat hanya ada dua pribadi yang dapat mengubah kemustahilan menjadi sebuah kenyataan, yaitu: Bagi Tuhan tidak ada yang musatahil( Yeremia 32:17) dan bagi orang yang percaya kepada Tuhan, tidak ada yang mustahil. Kalau bagi Tuhan tidak ada yang mustahil itu jelas, karena kita percaya bahwa Dia adalah Allah yang maha kuasa, pencipta alam semesta, langit dan bumi beserta seluruh isinya dari yang tidak ada menjadi ada. Tapi yang perlu kita renungkan adalah "bagi orang yang percaya kepada Tuhan, tidak ada yang mustahil".
Mari kita perhatikan kata kunci pada nats diatas yaitu: Katamu: jika Engkau dapat ? Tidak ada yang musathil bagi orang yang percaya. Lalu percaya yang seperti apa yang dimaksud disini ? Percaya yang dimaksud disini adalah bukan hanya ucapan dibibir, melainkan percaya karena ada bukti. Bukti percayanya dapat kita lihat dimana ? "Ketika kita menghadapi masalah", bagaimana reaksi kita: Apakah kita bersyukur atau bersungut-sungut kepada Tuhan ? Apakah iman kita tetap teguh atau "luntur dan berpaling kepada allah lain atau andalan kita yang lain"?
Tuhan ingin membawa kita kedalam suatu keadaan yang namanya "kemustahilan", membawa kita kedalam keadaan dan situasi yang sepertinya tidak mungkin dapat kita selesaikan dengan kemampuan kita sebagai manusia. Tuhan akan membawa kita ke dalam keadaan yang sukar. Dan pada saat-saat itulah, Tuhan melihat bagaimana kualitas percaya kita kepadaNya. Lalu apa yang kita wujudkan dan buktikan bahwa kita percaya kepadaNya dengan benar ?
Pertama. Percayai bahwa kuasa Tuhan tidak pernah dapat dibatasi oleh siapapun, apapun dan situasi sesulit apapun. Seringkali hal yang membuat kita bimbang dan kehilangan kepercayaan adalah oleh karena keadaan yang sedang kita hadapi.Misalnya:
Ketika seseorang terkena sakit kanker ; dia sering meragukan, apakah bisa ya aku sembuh? Ketika semua pekerjaan dan usaha sudah mulai jatuh/merugi, seringkali kita meragukan, apakah masih bisa tertolong ? Ketika hubungan suami, istri, anak-anak sudah mulai tidak benar, seringkali kita tawar hati dan bertanya, apakah mungkin mereka berubah ?
Seandainya semua pertanyaan itu bersifat negatip, maka mulailah "hentikan" sekarang juga, dan berhentilah bimbang dan kurang percaya. Sebab Allah yang kita sembah, bukanlah Allah yang tidak mungkin. Tidak ada perkara yang sulit bagi Tuhan. Berdoalah dan serahkanlah semua kekuatiran kita kepada Tuhan, karena Ia yang memelihara kita.(1 Petrus 5:7) Jangan kita kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.(Matius 6:34)
Kedua. Percayalah bahwa Tuhan punya banyak cara memberkati kita. Jangan habiskan waktu kita untuk merenungkan dan bertanya-tanya: Darimana datangnya pertolonganku ? Jawaban bagi pertanyaan kita itu, ada didalam kitab Mazmur 121:1-2, "Darimanakah akan datang pertolonganku ? Pertolonganku datangnya dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi".
Yang perlu kita lakukan adalah tempatkanlah dan posisikanlah Tuhan sebagai Pemilik segala kehidupan kita. Ketika kita berkata bahwa Hidup ini milik Tuhan, dan menempatkan Tuhan sebagi pemilik hidup kita, maka untuk apa kita harus bingung. Maju saja terus dan hiduplah/bekerjalah/berusahalah/belajarlah seperti biasanya, selebihnya Tuhan yang berdaulat dan Ia akan menyelesaikannya bagi kita sesuai dengan kehendakNya dan rencanaNya.
Ketiga. Percayalah bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Pengkhotbah 3:11)
Doa kami:
Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah iman percaya kami, supaya kami dapat melakukan perkara yang besar bersamaMu. Amin
Mari kita perhatikan kata kunci pada nats diatas yaitu: Katamu: jika Engkau dapat ? Tidak ada yang musathil bagi orang yang percaya. Lalu percaya yang seperti apa yang dimaksud disini ? Percaya yang dimaksud disini adalah bukan hanya ucapan dibibir, melainkan percaya karena ada bukti. Bukti percayanya dapat kita lihat dimana ? "Ketika kita menghadapi masalah", bagaimana reaksi kita: Apakah kita bersyukur atau bersungut-sungut kepada Tuhan ? Apakah iman kita tetap teguh atau "luntur dan berpaling kepada allah lain atau andalan kita yang lain"?
Tuhan ingin membawa kita kedalam suatu keadaan yang namanya "kemustahilan", membawa kita kedalam keadaan dan situasi yang sepertinya tidak mungkin dapat kita selesaikan dengan kemampuan kita sebagai manusia. Tuhan akan membawa kita ke dalam keadaan yang sukar. Dan pada saat-saat itulah, Tuhan melihat bagaimana kualitas percaya kita kepadaNya. Lalu apa yang kita wujudkan dan buktikan bahwa kita percaya kepadaNya dengan benar ?
Pertama. Percayai bahwa kuasa Tuhan tidak pernah dapat dibatasi oleh siapapun, apapun dan situasi sesulit apapun. Seringkali hal yang membuat kita bimbang dan kehilangan kepercayaan adalah oleh karena keadaan yang sedang kita hadapi.Misalnya:
Ketika seseorang terkena sakit kanker ; dia sering meragukan, apakah bisa ya aku sembuh? Ketika semua pekerjaan dan usaha sudah mulai jatuh/merugi, seringkali kita meragukan, apakah masih bisa tertolong ? Ketika hubungan suami, istri, anak-anak sudah mulai tidak benar, seringkali kita tawar hati dan bertanya, apakah mungkin mereka berubah ?
Seandainya semua pertanyaan itu bersifat negatip, maka mulailah "hentikan" sekarang juga, dan berhentilah bimbang dan kurang percaya. Sebab Allah yang kita sembah, bukanlah Allah yang tidak mungkin. Tidak ada perkara yang sulit bagi Tuhan. Berdoalah dan serahkanlah semua kekuatiran kita kepada Tuhan, karena Ia yang memelihara kita.(1 Petrus 5:7) Jangan kita kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.(Matius 6:34)
Kedua. Percayalah bahwa Tuhan punya banyak cara memberkati kita. Jangan habiskan waktu kita untuk merenungkan dan bertanya-tanya: Darimana datangnya pertolonganku ? Jawaban bagi pertanyaan kita itu, ada didalam kitab Mazmur 121:1-2, "Darimanakah akan datang pertolonganku ? Pertolonganku datangnya dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi".
Yang perlu kita lakukan adalah tempatkanlah dan posisikanlah Tuhan sebagai Pemilik segala kehidupan kita. Ketika kita berkata bahwa Hidup ini milik Tuhan, dan menempatkan Tuhan sebagi pemilik hidup kita, maka untuk apa kita harus bingung. Maju saja terus dan hiduplah/bekerjalah/berusahalah/belajarlah seperti biasanya, selebihnya Tuhan yang berdaulat dan Ia akan menyelesaikannya bagi kita sesuai dengan kehendakNya dan rencanaNya.
Ketiga. Percayalah bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Pengkhotbah 3:11)
Doa kami:
Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah iman percaya kami, supaya kami dapat melakukan perkara yang besar bersamaMu. Amin