
Kesetiaan adalah "sebuah kata" yang sangat penting dalam hubungannya dengan mengikut dan melayani Tuhan. Tidak jarang orang mengikut Tuhan, menjadi Hamba Tuhan yang ketika awalnya semangatnya luar biasa, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kemudian mereka ditenggelamkan oleh ketidaksetiaan.
Alasannya bervariasi: Ada yang berubah setia oleh karena masalah, penderitaan dan tekanan hidup yang tiada berhenti. Ada yang disebabkan oleh karena benturan-benturan dengan orang lain. Ada juga yang disebabkan oleh tawaran dunia yang sepertinya menawarkan hal-hal yang lebih menguntungkan, dan lain lain.
Namun, melalui renungan kita hari ini, Tuhan meminta kepada setiap kita: Hendaklah kita tetap setia, karena Allah yang kita sembah adalah setia. Mengapa Allah menyuruh kita setia, meskipun kita sedang dalam penderitaan, kesulitan dan ancaman kehidupan ?
Karena dibalik kesulitan itu, rencana Tuhan yang indah sedang menunggu kita. Dibalik masalah yang kita alami itu, ada berkat dan anugerah Tuhan sedang menanti. Dan bukan hanya itu, didalam nats tersebut diatas dikatakan bahwa jika kita setia, maka Tuhan akan mengaruniakan kepada kita mahkota kehidupan yaitu kehidupan kekal di sorga bersama Tuhan. Bukankah hal ini yang kita cari yang lebih berharga dimata Tuhan ?
Suatu saat dalam suatu percakapan dengan seorang bapak yang lanjut usianya, di-ajukan sebuah pertanyaan kepadanya: Pak, menurut bapak, apa sih inti yang dicari-cari manusia di dunia ini, terlepas daripada latar belakang etnis, golongan, agama, suku dan budaya mereka?
Dan jawabannya adalah: Menurut saya yang dicari dan yang dikehendaki oleh setiap manusia di dunia ini yaitu Semasih muda, sehat dan kuat adalah kaya, dimasa tua adalah senang, dan disaat mati kelak masuk sorga. Lalu ada pertanyaan berikutnya kepada bapak itu: Apa rahasianya untuk mencapai hal itu ?
Katanya: Hanya satu kata yaitu "Setia". Karena kurang mengerti akan apa yang dimaksudkan oleh bapak itu tentang kata "setia". Lalu ia menjabarkannya demikian : Semasih muda, tekunilah dan haruslah setia pada pekerjaan/usaha. Demikian juga dimasa tua, haruslah tetap setia pada kebiasaan baik dan tetaplah setia mengikut Tuhan.
Ada banyak contoh dalam Alkitab mengenai orang-orang yang setia terhadap Allah, sehingga masa dan akhir kehidupannya dinikmati dengan baik. Abraham setia pada janji Tuhan, maka Tuhan memberikan kepadanya apa yang dianjikanNya itu. Ayub tetap setia pada Tuhan, meskipun dia mengalami penderitaan yang sangat hebat, tetapi di akhir hidupnya, dia mengalami pemulihan. Setialah sampai akhir, sebab ada berkat dan anugerah Tuhan yang sedang menanti kita !
Doa kami:
Bapa kami yang di sorga dalam nama Yesus Kristus, ampunilah hambaMu ini, kalau kami kurang setia dalam hal mengikut dan melayani Engkau. Amin
Alasannya bervariasi: Ada yang berubah setia oleh karena masalah, penderitaan dan tekanan hidup yang tiada berhenti. Ada yang disebabkan oleh karena benturan-benturan dengan orang lain. Ada juga yang disebabkan oleh tawaran dunia yang sepertinya menawarkan hal-hal yang lebih menguntungkan, dan lain lain.
Namun, melalui renungan kita hari ini, Tuhan meminta kepada setiap kita: Hendaklah kita tetap setia, karena Allah yang kita sembah adalah setia. Mengapa Allah menyuruh kita setia, meskipun kita sedang dalam penderitaan, kesulitan dan ancaman kehidupan ?
Karena dibalik kesulitan itu, rencana Tuhan yang indah sedang menunggu kita. Dibalik masalah yang kita alami itu, ada berkat dan anugerah Tuhan sedang menanti. Dan bukan hanya itu, didalam nats tersebut diatas dikatakan bahwa jika kita setia, maka Tuhan akan mengaruniakan kepada kita mahkota kehidupan yaitu kehidupan kekal di sorga bersama Tuhan. Bukankah hal ini yang kita cari yang lebih berharga dimata Tuhan ?
Suatu saat dalam suatu percakapan dengan seorang bapak yang lanjut usianya, di-ajukan sebuah pertanyaan kepadanya: Pak, menurut bapak, apa sih inti yang dicari-cari manusia di dunia ini, terlepas daripada latar belakang etnis, golongan, agama, suku dan budaya mereka?
Dan jawabannya adalah: Menurut saya yang dicari dan yang dikehendaki oleh setiap manusia di dunia ini yaitu Semasih muda, sehat dan kuat adalah kaya, dimasa tua adalah senang, dan disaat mati kelak masuk sorga. Lalu ada pertanyaan berikutnya kepada bapak itu: Apa rahasianya untuk mencapai hal itu ?
Katanya: Hanya satu kata yaitu "Setia". Karena kurang mengerti akan apa yang dimaksudkan oleh bapak itu tentang kata "setia". Lalu ia menjabarkannya demikian : Semasih muda, tekunilah dan haruslah setia pada pekerjaan/usaha. Demikian juga dimasa tua, haruslah tetap setia pada kebiasaan baik dan tetaplah setia mengikut Tuhan.
Ada banyak contoh dalam Alkitab mengenai orang-orang yang setia terhadap Allah, sehingga masa dan akhir kehidupannya dinikmati dengan baik. Abraham setia pada janji Tuhan, maka Tuhan memberikan kepadanya apa yang dianjikanNya itu. Ayub tetap setia pada Tuhan, meskipun dia mengalami penderitaan yang sangat hebat, tetapi di akhir hidupnya, dia mengalami pemulihan. Setialah sampai akhir, sebab ada berkat dan anugerah Tuhan yang sedang menanti kita !
Doa kami:
Bapa kami yang di sorga dalam nama Yesus Kristus, ampunilah hambaMu ini, kalau kami kurang setia dalam hal mengikut dan melayani Engkau. Amin