
Dengan melihat realita yang ada, sekarang ini banyak diantara orang kristen yang menyatakan dirinya sebagai anak-anak Tuhan, namun tidak bersedia menderita, tidak bersedia membayar harga atau berkorban untuk menjadi seorang pengikut Tuhan. Padahal Alkitab jelas mengatakan bahwa Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.(2 Timotius 3:12)
Kelihatannya kecenderungan manusia hanya ingin diberkati saja ; padahal tidak ada berkat tanpa penderitaan, tidak ada kesembuhan tanpa penyakit, tidak ada mujizat tanpa musibah. Seharusnya sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan yang rohaninya sudah dewasa, kita harus memahami bahwa ke-kristen-an itu tidak terlepas daripada penderitaan dan aniaya.
Disatu pihak, memang penderitaan dan penindasan itu adalah suatu keadaan yang sangat menyedihkan, tidak ada seorangpun yang suka akan hal itu. Tetapi dilain pihak, penderitaan itu adalah sesuatu hal yang diperlukan untuk membangun kedewasaan rohani kita. Dalam memahami penderitaan yang terjadi, biasanya kita akan melihat ada dua macam reaksi yaitu:
Pertama, melalui penderitaan, seseorang menjadi mundur rohaninya, tawar hati dan putus asa.
Kedua, melalui penderitaan, seseorang menjadi maju kerohaniannya dan bangkit dari kehidupannya yang lama dan memandang kehidupan baru kearah Kristus.
Nah, untuk mengalami berkat dibalik penderitaan, maka melalui renungan kita hari ini kita menemukan dua hal:
Pertama. Pernyataan kekuatan kasih Allah, sebab Dari dalam gelap terbitlah terang (2 Korintus 4:6). Artinya dibalik setiap kesulitan, penyakit, penderitaan yang kita alami, akan dinyatakan kuasa dan kemuliaan Allah, sehingga iman kita bisa semakin kuat.
Contohnya adalah Ketika Lazarus, orang yang dikasihi Yesus itu, menderita sakit yang berat dan akhirnya mati, tetapi kemudian dibangkitkan Allah. Tuhan Yesus katakan kepada murid-muridNya bahwa penyakitnya Lazarus tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.(Yohanes 11:1-44)
Kedua, Kekuatan kuasa Tuhan melimpah-limpah(2 Korintus 4:7). Artinya kita dapat menikmati kehidupan yang penuh berkat melimpah, dibalik penderitaan yang terjadi, asalkan kita dapat memandangnya dari sudut pandangnya Tuhan dan tabah menghadapinya bersama Tuhan.
Kita tidak dapat menikmati berkat Tuhan, tanpa bersedia menderita bagi Tuhan. Tetapi firman Tuhan katakan dalam kitab 1 Korintus 15:58: Dalam semua penderitaan itu, janganlah kita goyah, karena kita tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah dan penderitaan kita tidaklah sia-sia.(1 Korintus 15:58) Sebab berkat/kekayaan yang kita peroleh adalah dari Tuhan dan bukan dari hasil keringat kita sendiri.(Amsal 10:22)
Mungkin saat ini kita berkata: Apakah mungkin saya dapat menikmati berkat Tuhan? sementara dosa saya banyak, rumah tangga saya berantakan, saya tidak berdaya, saya orang yang lemah ?
Sikap Tuhan sangat jelas: Ia sangat peduli dan berada dipihak orang yang lemah dan tertindas. Masalahnya adalah Apakah kita mau bertobat, berbalik kepadaNya, percaya kepada Tuhan Yesus dan tetap teguh menjadi pengikutNya? Apakah kita siap untuk maju menghadapinya dan berjalan bersama Yesus?
Doa kami:
Tuhan Yesus, sekarang dengan kekuatanMu, kami bangkit untuk menghadapi semua penderitaan, sakit penyakit dan persoalan dalam hidup kami. Kami akan terus berharap kepadaMu, dan kami siap meraih berkat yang daripadaMu ya Tuhan. Amin
Kelihatannya kecenderungan manusia hanya ingin diberkati saja ; padahal tidak ada berkat tanpa penderitaan, tidak ada kesembuhan tanpa penyakit, tidak ada mujizat tanpa musibah. Seharusnya sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan yang rohaninya sudah dewasa, kita harus memahami bahwa ke-kristen-an itu tidak terlepas daripada penderitaan dan aniaya.
Disatu pihak, memang penderitaan dan penindasan itu adalah suatu keadaan yang sangat menyedihkan, tidak ada seorangpun yang suka akan hal itu. Tetapi dilain pihak, penderitaan itu adalah sesuatu hal yang diperlukan untuk membangun kedewasaan rohani kita. Dalam memahami penderitaan yang terjadi, biasanya kita akan melihat ada dua macam reaksi yaitu:
Pertama, melalui penderitaan, seseorang menjadi mundur rohaninya, tawar hati dan putus asa.
Kedua, melalui penderitaan, seseorang menjadi maju kerohaniannya dan bangkit dari kehidupannya yang lama dan memandang kehidupan baru kearah Kristus.
Nah, untuk mengalami berkat dibalik penderitaan, maka melalui renungan kita hari ini kita menemukan dua hal:
Pertama. Pernyataan kekuatan kasih Allah, sebab Dari dalam gelap terbitlah terang (2 Korintus 4:6). Artinya dibalik setiap kesulitan, penyakit, penderitaan yang kita alami, akan dinyatakan kuasa dan kemuliaan Allah, sehingga iman kita bisa semakin kuat.
Contohnya adalah Ketika Lazarus, orang yang dikasihi Yesus itu, menderita sakit yang berat dan akhirnya mati, tetapi kemudian dibangkitkan Allah. Tuhan Yesus katakan kepada murid-muridNya bahwa penyakitnya Lazarus tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.(Yohanes 11:1-44)
Kedua, Kekuatan kuasa Tuhan melimpah-limpah(2 Korintus 4:7). Artinya kita dapat menikmati kehidupan yang penuh berkat melimpah, dibalik penderitaan yang terjadi, asalkan kita dapat memandangnya dari sudut pandangnya Tuhan dan tabah menghadapinya bersama Tuhan.
Kita tidak dapat menikmati berkat Tuhan, tanpa bersedia menderita bagi Tuhan. Tetapi firman Tuhan katakan dalam kitab 1 Korintus 15:58: Dalam semua penderitaan itu, janganlah kita goyah, karena kita tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah dan penderitaan kita tidaklah sia-sia.(1 Korintus 15:58) Sebab berkat/kekayaan yang kita peroleh adalah dari Tuhan dan bukan dari hasil keringat kita sendiri.(Amsal 10:22)
Mungkin saat ini kita berkata: Apakah mungkin saya dapat menikmati berkat Tuhan? sementara dosa saya banyak, rumah tangga saya berantakan, saya tidak berdaya, saya orang yang lemah ?
Sikap Tuhan sangat jelas: Ia sangat peduli dan berada dipihak orang yang lemah dan tertindas. Masalahnya adalah Apakah kita mau bertobat, berbalik kepadaNya, percaya kepada Tuhan Yesus dan tetap teguh menjadi pengikutNya? Apakah kita siap untuk maju menghadapinya dan berjalan bersama Yesus?
Doa kami:
Tuhan Yesus, sekarang dengan kekuatanMu, kami bangkit untuk menghadapi semua penderitaan, sakit penyakit dan persoalan dalam hidup kami. Kami akan terus berharap kepadaMu, dan kami siap meraih berkat yang daripadaMu ya Tuhan. Amin