
Istilah kata "bijak" pada prinsipnya adalah positif. Namun tidak semua hasil kebijaksanaan menjadi positif ; justru dalam prakteknya sering kebijakan-kebijakan manusia cenderung negatif.
Misalnya: Kebijakan Firaun dan rakyatnya dalam Keluaran 1:10. Ketika melihat bangsa Israel betambah banyak, Firaun mengajak rakyatnya untuk bertindak bijaksana. Ternyata kebijaksaan yang mereka lakukan adalah menindas bangsa Israel dengan bekerja paksa dengan maksud supaya bangsa Israel jangan bertambah banyak dan kalau terjadi peperangan supaya bangsa Israel jangan memerangi Mesir, lalu mereka bebas pergi dari Mesir.
Lalu bagaimana halnya dengan kita ? Sering kali seseorang tidak sadar bahwa tindakan yang dianggap bijaksana itu hanya ditinjau dari segi keuntungan bagi yang melakukannya saja, tetapi sangat merugikan bagi yang menerimanya. Mengapa orang bijaksana melaksanakan tindakan yang tidak benar? Alasannya adalah karena tidak melandasi kebijaksanaannya dengan Firman Tuhan.
Pemazmur berkata: PerintahMu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal-budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatanMu ku-renungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titahMu.( Maz 119:98-100 )
Kita harus mengakui bahwa kita jadi lebih bijaksana dalam segala sesuatu, apabila kita melandasinya dengan Firman Tuhan. Yusuf juga lebih mendengarkan perintah Tuhan dari pada suara hatinya sendiri, maka jangan heran kalau hidupnya menjadi berkat bagi orang lain, termasuk Firaun.(Kejadian pasal 41)
Demikian juga Daniel yang menjadi berkat bagi raja Babel, dan yang paling sempurna tentunya adalah teladan Tuhan Yesus. Sudah tidak diragukan lagi bahwa dengan hikmatNya Yesus dapat melakukan segala sesuatu yang menjadi berkat bagi banyak orang.
Apa pesan Firman Tuhan bagi kita ? Hendaknya janganlah sekali-kali mengabaikan kebenaran Firman Tuhan, karena tanpa Firman Tuhan, hikmat dan pengetahuan yang kita miliki tidak ada apa-apanya, baik bagi Tuhan maupun bagi sesama kita, bahkan akan menjadi sesuatu yang merugikan pihak lain.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami mengerti dan memegang FirmanMu setiap hari, supaya kami menjadi semakin bijaksana. Amin
Misalnya: Kebijakan Firaun dan rakyatnya dalam Keluaran 1:10. Ketika melihat bangsa Israel betambah banyak, Firaun mengajak rakyatnya untuk bertindak bijaksana. Ternyata kebijaksaan yang mereka lakukan adalah menindas bangsa Israel dengan bekerja paksa dengan maksud supaya bangsa Israel jangan bertambah banyak dan kalau terjadi peperangan supaya bangsa Israel jangan memerangi Mesir, lalu mereka bebas pergi dari Mesir.
Lalu bagaimana halnya dengan kita ? Sering kali seseorang tidak sadar bahwa tindakan yang dianggap bijaksana itu hanya ditinjau dari segi keuntungan bagi yang melakukannya saja, tetapi sangat merugikan bagi yang menerimanya. Mengapa orang bijaksana melaksanakan tindakan yang tidak benar? Alasannya adalah karena tidak melandasi kebijaksanaannya dengan Firman Tuhan.
Pemazmur berkata: PerintahMu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal-budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatanMu ku-renungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titahMu.( Maz 119:98-100 )
Kita harus mengakui bahwa kita jadi lebih bijaksana dalam segala sesuatu, apabila kita melandasinya dengan Firman Tuhan. Yusuf juga lebih mendengarkan perintah Tuhan dari pada suara hatinya sendiri, maka jangan heran kalau hidupnya menjadi berkat bagi orang lain, termasuk Firaun.(Kejadian pasal 41)
Demikian juga Daniel yang menjadi berkat bagi raja Babel, dan yang paling sempurna tentunya adalah teladan Tuhan Yesus. Sudah tidak diragukan lagi bahwa dengan hikmatNya Yesus dapat melakukan segala sesuatu yang menjadi berkat bagi banyak orang.
Apa pesan Firman Tuhan bagi kita ? Hendaknya janganlah sekali-kali mengabaikan kebenaran Firman Tuhan, karena tanpa Firman Tuhan, hikmat dan pengetahuan yang kita miliki tidak ada apa-apanya, baik bagi Tuhan maupun bagi sesama kita, bahkan akan menjadi sesuatu yang merugikan pihak lain.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami mengerti dan memegang FirmanMu setiap hari, supaya kami menjadi semakin bijaksana. Amin