
Berbagai cara yang dilakukan manusia didunia ini untuk mencari keselamatan. Ada yang melakukan ritual keagamaan secara ketat, ada yang berlomba-lomba berbuat baik, dan lain lain.
Dalam Nats renungan kita hari ini, kalau kita membaca secara keseluruhan, maka sangatlah jelas bahwa orang Yahudi sangat membanggakan bahwa mereka memiliki hukum Taurat, sehingga menurut mereka dengan memiliki hukum Taurat itu, mereka lebih beradab dibanding bangsa-bangsa lain disekitarnya dan merasa punya posisi istimewa dihadapan Tuhan.
Tetapi sayang sekali mereka lupa bahwa dengan memiliki hukum Taurat, hal itu juga harus disertai dengan kesetiaan dan ketaatan untuk melakukannya; dan Alkitab mencatat bahwa mereka telah gagal melakukan hukum taurat itu secara sempurna, mereka gagal memberikan kesaksian hidup yang benar diantara orang-orang yang tidak memiliki hukum taurat, yang akibatnya mereka tidak berkenan dihadapan Tuhan, bahkan dikatakan dalam Nats diatas bahwa mereka menghina Allah.
Orang Yahudi juga membanggakan sunat, sebagai tanda perjanjian yag menunjukan bahwa mereka adalah umat pilihan Allah, lalu apa yang terjadi? Mereka gagal memelihara perjanjian itu dan tidak hidup sesuai dengan panggilannya sebagai umat Allah. Mereka memahami "istilah sunat secara dangkal".
Karena dalam kitab Ulangan 10:16 dan kitab Ulangan 30:6 dikatakan bahwa sunat yang benar adalah bukan sunat lahiriah, tetapi sunat didalam hati. Artinya apa yang ada dalam hati seseorang jauh lebih penting bagi Tuhan. Dalam kitab Matius 5:27-28 Tuhan jelaskan: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dalam pandangan Paulus seakan-akan ia berkata: Lebih baik orang tidak bersunat, tetapi melakukan kehendak Tuhan, daripada bersunat, tetapi tidak melakukan ketetapan/kehendak Tuhan.
Kalau begitu, apa yang membuat seseorang diselamatkan? Jawabannya bukanlah etika, bukanlah aturan atau perbuatan baik, atau apapun yang namanya usaha manusia. Segala perbuatan baik dan semua upaya manusia, tidaklah memberi jaminan bahwa kita beroleh keselamatan.
Keselamatan hanya dapat kita peroleh, jika kita telah sampai pada titik kesadaran bahwa tidak ada satu apapun yang dapat kita lakukan untuk memperoleh keselamatan, maka pada saat itu kita menyadari bahwa kita butuh Tuhan Yesus dan kita mempercayaiNya sebagai satu-satunya Juruselamat pribadi kita. Oleh karena itu bersyukurlah bagi Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan kita!
Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau telah menyelamatkan kami, dan kami rindu agar saudara-saudara kami yang lain juga diselamatkan oleh Kasih karunia Tuhan. Amin!
Tetapi sayang sekali mereka lupa bahwa dengan memiliki hukum Taurat, hal itu juga harus disertai dengan kesetiaan dan ketaatan untuk melakukannya; dan Alkitab mencatat bahwa mereka telah gagal melakukan hukum taurat itu secara sempurna, mereka gagal memberikan kesaksian hidup yang benar diantara orang-orang yang tidak memiliki hukum taurat, yang akibatnya mereka tidak berkenan dihadapan Tuhan, bahkan dikatakan dalam Nats diatas bahwa mereka menghina Allah.
Orang Yahudi juga membanggakan sunat, sebagai tanda perjanjian yag menunjukan bahwa mereka adalah umat pilihan Allah, lalu apa yang terjadi? Mereka gagal memelihara perjanjian itu dan tidak hidup sesuai dengan panggilannya sebagai umat Allah. Mereka memahami "istilah sunat secara dangkal".
Karena dalam kitab Ulangan 10:16 dan kitab Ulangan 30:6 dikatakan bahwa sunat yang benar adalah bukan sunat lahiriah, tetapi sunat didalam hati. Artinya apa yang ada dalam hati seseorang jauh lebih penting bagi Tuhan. Dalam kitab Matius 5:27-28 Tuhan jelaskan: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dalam pandangan Paulus seakan-akan ia berkata: Lebih baik orang tidak bersunat, tetapi melakukan kehendak Tuhan, daripada bersunat, tetapi tidak melakukan ketetapan/kehendak Tuhan.
Kalau begitu, apa yang membuat seseorang diselamatkan? Jawabannya bukanlah etika, bukanlah aturan atau perbuatan baik, atau apapun yang namanya usaha manusia. Segala perbuatan baik dan semua upaya manusia, tidaklah memberi jaminan bahwa kita beroleh keselamatan.
Keselamatan hanya dapat kita peroleh, jika kita telah sampai pada titik kesadaran bahwa tidak ada satu apapun yang dapat kita lakukan untuk memperoleh keselamatan, maka pada saat itu kita menyadari bahwa kita butuh Tuhan Yesus dan kita mempercayaiNya sebagai satu-satunya Juruselamat pribadi kita. Oleh karena itu bersyukurlah bagi Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan kita!
Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau telah menyelamatkan kami, dan kami rindu agar saudara-saudara kami yang lain juga diselamatkan oleh Kasih karunia Tuhan. Amin!