
Seringkali dalam hidup ini, kita mengambil sikap yang tidak tegas yaitu berkompromi. Katanya sih untuk kebaikan bersama, dan mencegah keributan yang lebih besar. Tetapi dilain pihak dengan bersikap tidak tegas seperti itu, ada banyak masalah yang belum terselesaikan atau masih mengganjal dalam diri kita masing-masing yang terkait, yang kalau terus-menerus ditumpuk, akan mengakibatkan timbulnya ledakan masalah ketidak-puasan, baik dari diri kita atupun dari orang lain di kemudian hari.
Pertanyaannya sekarang, apakah sikap kompromi seperti itu, dibenarkan kalau kita menjadi orang kristen sejati? Ternyata kita temukan firman Tuhan dalam kitab Yakobus 4:4 tersebut diatas yang mengatakan bahwa kita tidak boleh bersikap seperti itu dalam hal-hal duniawi. Karena dengan demikian kita akan menjadikan diri kita musuh Allah, kalau kita berkompromi dan bersahabat dengan dunia.
Yang dimaksudkan Alkitab dengan hal-hal duniawi adalah keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.(1 Yohanes 2:16)
Keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, ia tidak takluk kepada hukum Allah(Roma 8:7) dan akan menghasilkan perbuatan daging misalnya: percabulan, iri hati, amarah, kemabukkan, pesta pora, penyembahan berhala, sihir dan lain lain. (Galatia 5:19-21) Kalau kita menuruti keinginan daging dan hidup dalam daging, maka kita tidak mungkin berkenan kepada Allah.(Roma 8:8)
Demikian juga halnya dengan keinginan mata dan keangkuhan hidup, firman Tuhan katakan dalam kitab Amsal 22:4 bahwa "Mata yang congkak dan hati yang sombong adalah dosa". Selain daripada itu kita juga tahu bahwa cepat atau lambat dunia ini akan berakhir dan binasa, karena hal itu sudah dikatakan dalam kitab 1 Yohanes 2:17:... dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Jadi dengan hal-hal duniawi, kita tidaklah dibenarkan untuk bersikap kompromi. Kalaupun berkompromi juga, maka kita telah menjadikan diri kita musuh Allah. Sikap kita harus "ya atau Tidak". Karena yang berkompromi nantinya akan terjerat oleh perangkap dan tipu daya si iblis yang sangat pandai menipu dan menyesatkan manusia .
Contohnya dalam Alkitab adalah ketika Musa tidak turun-turun dari gunung Sinai saat menerima dua loh hukum Allah yaitu loh batu yang ditulisi oleh jari Allah, bangsa Israel berkata: "Buatlah untuk kami, allah, yang akan berjalan didepan kami, sebab Musa orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.(Keluaran 32:1).
Kemudian mereka memaksa Harun untuk membuat allahnya sendiri, dan akhirnya Harun ber-kompromi dengan mereka, dan membuat allah berupa patung berhala anak lembu yang dibuat dari emas. Lalu mereka menyembah patung berhala anak lembu emas tersebut, sehingga mereka menyimpang dari jalan dan hukum yang diperintahkan Tuhan. Akibatnya mereka ditimpa murka Allah, dan 3000 orang Israel tewas.(Keluaran 31:18 dan Keluaran pasal 32)
Banyak kesaksian anak-anak Tuhan yang akhirnya jatuh menjadi korban, karena mau berkompromi atau menganggap enteng firman Tuhan. Sebagai contoh yang lainnya, firman Tuhan katakan dalam kitab Roma 13:8 dikatakan: Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga! ...
Suatu ketika ada seorang anak Tuhan, ia melihat teman-temannya sering jalan-jalan /melancong keluar negeri, sedangkann ia belum pernah keluar negeri dan ia juga pengen bersenang-senang dengan teman-temannya tersebut, tetapi masalahnya gajinya hanya cukup untuk bayar kos dan biaya hidup bulanan saja, tidak ada uang untuk bayar ongkos melancong keluar negeri. Jadi solusinya, anak Tuhan itu terpaksa berkompromi, ia menggunakan kartu kredit, lalu di luar negeri tanpa terasa ia juga berbelanja berbagai barang yang tidak perlu dengan menggunakan kartu kredit itu.
Akibatnya terjebaklah ia dalam hutang yang besar bunganya, ia tidak bisa membayar tagihan kartu kredit, sering dikejar-kejar oleh debt-collector dari bank dan menjadi stress berat, sering tidak masuk kantor dan dipecat dari pekerjaannya. Sekarang hidupnya sangatlah merana dan sengsara, karena harus melunasinya hutangnya.
Kita kadang-kadang menganggap enteng firman Tuhan dan suka berdalih. Sedikit-dikit bolehlah, apalagi untuk kebaikan misalnya. Tetapi lama-lama hal itu bisa menjadi menjadi kebiasaan, dan akibatnya terjeratlah kita dalam lilitan hutang seumur hidup kita. Karena itu, marilah kita mulai sedikit-sedikit menghilangkan sifat kompromi itu dan hiduplah sesuai firman Tuhan saja.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami supaya kami bisa hidup tanpa berkompromi dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan dalam hidup ini, supaya kami tidak terjerat dalam berbagai kesulitan dan penderitaan.Amin
Pertanyaannya sekarang, apakah sikap kompromi seperti itu, dibenarkan kalau kita menjadi orang kristen sejati? Ternyata kita temukan firman Tuhan dalam kitab Yakobus 4:4 tersebut diatas yang mengatakan bahwa kita tidak boleh bersikap seperti itu dalam hal-hal duniawi. Karena dengan demikian kita akan menjadikan diri kita musuh Allah, kalau kita berkompromi dan bersahabat dengan dunia.
Yang dimaksudkan Alkitab dengan hal-hal duniawi adalah keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.(1 Yohanes 2:16)
Keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, ia tidak takluk kepada hukum Allah(Roma 8:7) dan akan menghasilkan perbuatan daging misalnya: percabulan, iri hati, amarah, kemabukkan, pesta pora, penyembahan berhala, sihir dan lain lain. (Galatia 5:19-21) Kalau kita menuruti keinginan daging dan hidup dalam daging, maka kita tidak mungkin berkenan kepada Allah.(Roma 8:8)
Demikian juga halnya dengan keinginan mata dan keangkuhan hidup, firman Tuhan katakan dalam kitab Amsal 22:4 bahwa "Mata yang congkak dan hati yang sombong adalah dosa". Selain daripada itu kita juga tahu bahwa cepat atau lambat dunia ini akan berakhir dan binasa, karena hal itu sudah dikatakan dalam kitab 1 Yohanes 2:17:... dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Jadi dengan hal-hal duniawi, kita tidaklah dibenarkan untuk bersikap kompromi. Kalaupun berkompromi juga, maka kita telah menjadikan diri kita musuh Allah. Sikap kita harus "ya atau Tidak". Karena yang berkompromi nantinya akan terjerat oleh perangkap dan tipu daya si iblis yang sangat pandai menipu dan menyesatkan manusia .
Contohnya dalam Alkitab adalah ketika Musa tidak turun-turun dari gunung Sinai saat menerima dua loh hukum Allah yaitu loh batu yang ditulisi oleh jari Allah, bangsa Israel berkata: "Buatlah untuk kami, allah, yang akan berjalan didepan kami, sebab Musa orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.(Keluaran 32:1).
Kemudian mereka memaksa Harun untuk membuat allahnya sendiri, dan akhirnya Harun ber-kompromi dengan mereka, dan membuat allah berupa patung berhala anak lembu yang dibuat dari emas. Lalu mereka menyembah patung berhala anak lembu emas tersebut, sehingga mereka menyimpang dari jalan dan hukum yang diperintahkan Tuhan. Akibatnya mereka ditimpa murka Allah, dan 3000 orang Israel tewas.(Keluaran 31:18 dan Keluaran pasal 32)
Banyak kesaksian anak-anak Tuhan yang akhirnya jatuh menjadi korban, karena mau berkompromi atau menganggap enteng firman Tuhan. Sebagai contoh yang lainnya, firman Tuhan katakan dalam kitab Roma 13:8 dikatakan: Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga! ...
Suatu ketika ada seorang anak Tuhan, ia melihat teman-temannya sering jalan-jalan /melancong keluar negeri, sedangkann ia belum pernah keluar negeri dan ia juga pengen bersenang-senang dengan teman-temannya tersebut, tetapi masalahnya gajinya hanya cukup untuk bayar kos dan biaya hidup bulanan saja, tidak ada uang untuk bayar ongkos melancong keluar negeri. Jadi solusinya, anak Tuhan itu terpaksa berkompromi, ia menggunakan kartu kredit, lalu di luar negeri tanpa terasa ia juga berbelanja berbagai barang yang tidak perlu dengan menggunakan kartu kredit itu.
Akibatnya terjebaklah ia dalam hutang yang besar bunganya, ia tidak bisa membayar tagihan kartu kredit, sering dikejar-kejar oleh debt-collector dari bank dan menjadi stress berat, sering tidak masuk kantor dan dipecat dari pekerjaannya. Sekarang hidupnya sangatlah merana dan sengsara, karena harus melunasinya hutangnya.
Kita kadang-kadang menganggap enteng firman Tuhan dan suka berdalih. Sedikit-dikit bolehlah, apalagi untuk kebaikan misalnya. Tetapi lama-lama hal itu bisa menjadi menjadi kebiasaan, dan akibatnya terjeratlah kita dalam lilitan hutang seumur hidup kita. Karena itu, marilah kita mulai sedikit-sedikit menghilangkan sifat kompromi itu dan hiduplah sesuai firman Tuhan saja.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami supaya kami bisa hidup tanpa berkompromi dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan dalam hidup ini, supaya kami tidak terjerat dalam berbagai kesulitan dan penderitaan.Amin