
Renungan kita hari ini berbicara tentang Penguasaan diri. Pada hari-hari terakhir seperti zaman kita hidup sekarang ini, firman Tuhan dalam kitab 2 Timotius 3:1-7 mengatakan bahwa "manusia akan mencintai dirinya sendiri, tidak mau berdamai, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak berpikir panjang, lebih menuruti hawa-nafsu daripada menuruti Allah".
Penguasaan diri semakin sulit ditemukan, tidak terkecuali terdapat banyak orang kristen didalamnya. Kita dapat melihat dalam realita hidup sehari-hari, sedikit tersinggung saja orang sudah marah, disenggol sedikit sudah emosi, terlambat sedikit dari waktu yang sudah ditentukan amarahnya sudah menyala, juga makanan kadang-kadang menjadi hal-hal yang diributkan.
Mengapa terjadi hal itu? Sebab kebanyakan orang dewasa ini ingin mengembangkan motto hidup: "Nikmati apa yang tersedia, dan turuti apa yang kau inginkan". Sehingga kita jadi diperhamba oleh sesuatu yang kita inginkan, misalnya makanan yang enak-enak dan sebagainya. Padahal firman Tuhan katakan bahwa "makanan untuk perut dan perut untuk makanan; tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah".(1 Korintus 6:12-13)
Bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan, dengarkanlah baik-baik! Tuhan Yesus berkata dalam Matius 16: 24 "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku. Dalam pandangan rasul Paulus penguasaan diri adalah salah satu segi dari wujud hadirNya dan kerjaNya Roh Allah dalam hidup orang pengikut Yesus.
Petrus menjelaskan bahwa Penguasaan diri adalah salah satu tahap dari pematangan iman dan proses pengenalan kita akan Yesus Kristus.(2 Petrus 1 : 5-8) Dalam bagian ini dijelaskan bahwa orang percaya harus mampu mengendalikan diri terhadap semua pengaruh buruk dari dunia ini, yang akan membuat kita berbeda dengan orang lain yang masih hidup dalam dosa.
Melalui renungan kita hari ini, ada 2 hal yang disoroti oleh rasul Paulus, yang seringkali membuat seseorang jadi lepas kendali yaitu: "Mengenai makanan" dan "mengenai sex". Mungkin juga dapat ditambahkan disini sesuai dengan perkembangan zaman yaitu: Keinginan belanja dan kebutuhan akan hiburan.
Makanan dan sex adalah kebutuhan tubuh dan kedua-duanya punya dorongan yang kuat untuk segera dipenuhi. Celakanya di Korintus saat itu, orang-orang disana beranggapan bahwa seperti halnya rasa lapar yang mendorong orang untuk mencari makan; demikian juga mengenai sex. Orang-orang di Korintus memang pergi ke kuil berhala-berhala Yunani yang menyediakan pelacur bakti atau semburit bakti yaitu pelacur wanita atau pria yang mangkal di kuil-kuil berhala disana.
Paulus menolak pemahaman seperti itu. Menurut Paulus, masalah perut dan sex harus tunduk pada Kristus yang menciptakan hasrat badani. Bagaimana supaya kita belajar menguasai diri? Ingat bahwa meskipun semuanya halal, tetapi tidak semuanya berguna. Meskipun halal, tetapi jangan sampai hasrat kedagingan memperbudak kita. Mengapa?
Karena kita ini adalah milik Yesus Kristus dan sudah menjadi satu roh dengan Tuhan, maka tubuh kita ini bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan dan Tuhan untuk tubuh kita.(1 Korintus 6:13)
Untuk itu, bilamana selama ini kita seringkali lepas kendali, maka kita perlu memohon pengampunan Tuhan, kita perlu memohon Roh Kudus supaya bekerja dengan kuat dalam hidup kita, sehingga kita dapat menguasai diri. Sebab kalau tidak demikian, maka kasihan Tuhan Yesus yang telah mati-matian menderita dan berkorban nyawa untuk menebus dosa-dosa kita.
Doa kami :
Ya Tuhan Yesus, kami mohon kuasaMu agar kami dapat menguasai diri terhadap godaan dan segala yang jahat. Amin
Penguasaan diri semakin sulit ditemukan, tidak terkecuali terdapat banyak orang kristen didalamnya. Kita dapat melihat dalam realita hidup sehari-hari, sedikit tersinggung saja orang sudah marah, disenggol sedikit sudah emosi, terlambat sedikit dari waktu yang sudah ditentukan amarahnya sudah menyala, juga makanan kadang-kadang menjadi hal-hal yang diributkan.
Mengapa terjadi hal itu? Sebab kebanyakan orang dewasa ini ingin mengembangkan motto hidup: "Nikmati apa yang tersedia, dan turuti apa yang kau inginkan". Sehingga kita jadi diperhamba oleh sesuatu yang kita inginkan, misalnya makanan yang enak-enak dan sebagainya. Padahal firman Tuhan katakan bahwa "makanan untuk perut dan perut untuk makanan; tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah".(1 Korintus 6:12-13)
Bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan, dengarkanlah baik-baik! Tuhan Yesus berkata dalam Matius 16: 24 "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku. Dalam pandangan rasul Paulus penguasaan diri adalah salah satu segi dari wujud hadirNya dan kerjaNya Roh Allah dalam hidup orang pengikut Yesus.
Petrus menjelaskan bahwa Penguasaan diri adalah salah satu tahap dari pematangan iman dan proses pengenalan kita akan Yesus Kristus.(2 Petrus 1 : 5-8) Dalam bagian ini dijelaskan bahwa orang percaya harus mampu mengendalikan diri terhadap semua pengaruh buruk dari dunia ini, yang akan membuat kita berbeda dengan orang lain yang masih hidup dalam dosa.
Melalui renungan kita hari ini, ada 2 hal yang disoroti oleh rasul Paulus, yang seringkali membuat seseorang jadi lepas kendali yaitu: "Mengenai makanan" dan "mengenai sex". Mungkin juga dapat ditambahkan disini sesuai dengan perkembangan zaman yaitu: Keinginan belanja dan kebutuhan akan hiburan.
Makanan dan sex adalah kebutuhan tubuh dan kedua-duanya punya dorongan yang kuat untuk segera dipenuhi. Celakanya di Korintus saat itu, orang-orang disana beranggapan bahwa seperti halnya rasa lapar yang mendorong orang untuk mencari makan; demikian juga mengenai sex. Orang-orang di Korintus memang pergi ke kuil berhala-berhala Yunani yang menyediakan pelacur bakti atau semburit bakti yaitu pelacur wanita atau pria yang mangkal di kuil-kuil berhala disana.
Paulus menolak pemahaman seperti itu. Menurut Paulus, masalah perut dan sex harus tunduk pada Kristus yang menciptakan hasrat badani. Bagaimana supaya kita belajar menguasai diri? Ingat bahwa meskipun semuanya halal, tetapi tidak semuanya berguna. Meskipun halal, tetapi jangan sampai hasrat kedagingan memperbudak kita. Mengapa?
Karena kita ini adalah milik Yesus Kristus dan sudah menjadi satu roh dengan Tuhan, maka tubuh kita ini bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan dan Tuhan untuk tubuh kita.(1 Korintus 6:13)
Untuk itu, bilamana selama ini kita seringkali lepas kendali, maka kita perlu memohon pengampunan Tuhan, kita perlu memohon Roh Kudus supaya bekerja dengan kuat dalam hidup kita, sehingga kita dapat menguasai diri. Sebab kalau tidak demikian, maka kasihan Tuhan Yesus yang telah mati-matian menderita dan berkorban nyawa untuk menebus dosa-dosa kita.
Doa kami :
Ya Tuhan Yesus, kami mohon kuasaMu agar kami dapat menguasai diri terhadap godaan dan segala yang jahat. Amin