Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 10.17 under
"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tidak usah menajiskan dirinya".(Daniel l:8).

Terima kasih kepada ibu Dewi Marpaung yang telah memberikan bahan renungan ini, semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua. Kisah Daniel mencakup dua kerajaan dunia, yaitu sejak zaman raja Babel yaitu Nebukadnezar, yang membawa tahanan dari Yerusalem ke pengasingan di tahun 605 S.M, sampai masa raja Koresy, raja orang Persia di tahun 538 S.M.

Kehidupan Daniel menunjukkan bahwa kesetiaan kepada Allah dapat membawa keberhasilan, sekali-pun dengan keadaan yang kelihatannya mustahil dan paling berlawanan kondisinya. Sebagai seorang tahanan di negeri asing, Daniel bertekad pada masa akhir remajanya untuk tetap setia kepada Allah. Ketika diantarkan ke dalam ruangan makan raja Babel yang mewah, ia menolak untuk menyembah berhala-berhala raja, meminum anggur raja, atau makan sajian lezat yang haram (Menurut kitab Imamat pasal 11, misalnya hewan laut yang tidak bersisik dan bersirip atau hewan darat yang memakan rumput, tetapi tidak beruku belah dan lain lain).

Namun ia melakukannya dengan sangat sopan, sehingga dapat memenangkan hati orang-orang pegawai istana Babel. Integritas kerohanian Daniel berlanjut sepanjang hidupnya. Di masa tuanya Daniel menghadapi, barangkali, ujian terberatnya. Rekan-rekan pejabat yang iri kepadanya, mereka bersekongkol untuk menjatuhkan dia. Dengan licik mereka mempengaruhi raja Darius untuk mengeluarkan suatu perintah yang melarang semua orang menyembah dewa lain, selain diri raja sendiri, selama 30 hari.

Tentu saja Daniel tidak bisa menuruti perintah itu, karena Daniel sangat patuh kepada Tuhan. Daniel tidak mendasarkan keputusannya kepada akibat-akibat tindakannya. Tetapi ia melakukannya atas dasar kesetiaannya kepada firman Allah. Kalau saja sebelumnya ia mempertimbangkan akibat-akibatnya yaitu dilemparkan kedalam lubang singa, maka pastilah ia sudah menyerah. Karena dengan "memikirkan akan dicabik-cabik oleh singa-singa lapar yang buas saja, itu sudah mengerikan dan tidaklah menyenangkan".

Apabila keputusan kita digerakkan oleh akibatnya, maka kemungkinan besar kita akan menyerah sebelum mengambil suatu keputusan. Salah satu pendekatan paling berhasil dalam sejarah sepak bola profesional adalah Vince Lombardi, dari Green Bay Packers. Seorang wartawan bertanya, "Mengapa tim Anda secara khusus berbeda? Mengapa Anda menyerahkan segala sesuatunya di lapangan?" Para pemain menjawab, "Kami tidak bermain untuk orang banyak di tribun atau jutaan orang di televisi. Kami tidak khawatir atas apa yang diberitakan media. Kami bermain untuk satu hal yaitu "mata pelatih=perkenan/penilaian pelatih atas diri masing-masing pemain".

Ketika mereka mengulas filmnya di pagi hari setelah pertandingan, mereka ingin mengetahui apakah mereka sudah memuaskan pelatih Lombardi atau tidak. Karena kalau pelatihnya tidak puas atau tidak berkenan atas kwalitas permainan salah satu pemainnya, maka pemain tersebut bisa tidak terpakai lagi dan akan tersisihkan dari timnya untuk seterusnya.

Daniel tidak bermain untuk orang banyak. Ia hidup untuk menyenangkan Allah Bapa sorgawinya. Ia bermain untuk "mata Bapa=perkenan Bapa." Ketika film akhirnya diperlihatkan, maka "menjalani hidup untuk menyenangkan Allah sangatlah diperhitungkan".

Pahlawan atau Saksi iman yang besar semuanya hidup untuk satu maksud, misalnya Abraham, Yakub, Musa, Daniel, Petrus, Paulus dan lain lain, mereka memandang kehidupan ini dari perspektip yang berbeda. Mereka tidak hidup untuk menyenangkan diri mereka sendiri atau orang banyak. Tetapi maksud utama daripada kehidupan mereka adalah menyenangkan Allah dan supaya akhirnya beroleh hidup kekal bersama Allah di sorga.

Dapat kita baca dalam kisah para saksi iman dalam kitab Ibrani pasal 11, bahwa meskipun mereka disiksa, diejek, dipenjarakan, digergaji, dibunuh dengan pedang dan meskipun mereka tidak menerima apa yang dijanjikan Allah di dunia ini, padahal iman mereka telah memberikan kepada mereka sesuatu kesaksian yang lebih baik, mereka tidaklah menjadi gentar atau kecewa. Mereka tetap setia bertahan dalam iman percaya kepada Tuhan sampai akhirnya. Dunia ini tidak layak bagi mereka, sebab semuanya itu tidaklah kekal sifatnya, hanya sementara saja.(Ibrani 11:36-39)

Dalam membuat keputusan yang mendasar ini, Daniel menjalani kehidupan yang terarah. Resep Allah untuk beroleh damai sejahtera sejati dan keberhasilan yang langgeng, masih tetap sama hingga hari ini. Kalau maksud utama dari kehidupan kita adalah menyenangkan hati Allah Bapa dalam Kristus Yesus, maka tidaklah akan menjadi hal yang terlalu sulit bagi kita dapat untuk memikul salib kita setiap hari dan terus mengiring Tuhan Yesus sampai kesudahannya.(Matius 10:38)

Oleh sebab itu, marilah kita tetap teguh percaya kepada Tuhan dan terus bertahan dalam menghadapi setiap pencobaan, masalah, penindasan dan penderitaan dalam hidup ini sampai akhirnya, maka firman Tuhan akan digenapi yaitu kita menjadi orang yang berbahagia, selamat dan beroleh mahkota kehidupan yang dari Allah. (Matius 24:13; Yakobus 1:12)

Doa kami :
Tuhan Yesus, berilah kami kekuatan dan teguhkanlah iman percaya kami, supaya kami tetap dapat bertahan dalam menghadapi semua masalah dan badai kehidupan ini dan menjadi orang yang tahan uji. Dengan demikian kami akan berbahagia dan beroleh keselamatan yang daripadaMu. Amin
1 comments so far:
    Anonim 14 Juli 2011 pukul 09.40 , mengatakan...

    Memang hidup harus focus pada Allah yang mengutus kita hidup didunia untuk sementara.Kalau focus pada diri sendiri atau manusia idola kita akan berakhir tragis.

     
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin