"Hauslah bangsa itu akan air disana ; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata : Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"( Keluaran 17:3 )Dalam tema renungan hari ini, kita berbicara tentang "kekeringan Rohani". Kalau kita merenungkan nats diatas baik-baik, dapatlah kita ajukan sebuah pertanyaan: Mengapa Tuhan mengijinkan umatNya yang sedang berjalan dipadang gurun, berulang kali kekurangan air? Padahal banyak orang berpikir bahwa kalau Tuhan yang memimpin umat Israel melalui Musa, tentulah Dia tahu kebutuhan umatNya dan tidak sampai membuat umatNya menderita, dan tidak mendapatkan air minum.
Demikian halnya kita juga sering berpendapat seperti itu; kita anggap kalau kita sudah menjadi orang kristen, menjadi anak-anak Tuhan, maka tidaklah akan mungkin kekurangan atau menghadapi masalah maupun penderitaan.. Tetapi ternyata realitanya tidaklah seperti itu. Mengapa Tuhan membiarkan mereka kekurangan air? Agar mereka belajar untuk percaya dan bersandar kepada Tuhan!
Bangsa Israel sebenarnya telah merasakan bagaimana Tuhan memelihara mereka secara luar biasa, misalnya: Dibebaskan dari belenggu perbudakkan Mesir dengan perbuatanNya yang ajaib ; Diselamatkan dari kejaran tentara Mesir dan menenggelamkan tentara Mesir didalam laut Teberau ; Diberi makan manna=roti dari Tuhan dan diberi daging burung puyuh setiap hari dan sebagainya.
Tetapi sayang sekali mereka ini bebal, karena perhatian mereka hanya tertuju pada penderitaan yang mereka hadapi di padang gurun dan mereka tidak bisa menerima keadaan bahwa kalau digurun itu kondisinya jauh lebih buruk daripada di Mesir. Di Mesir mereka dapat menikmati minuman dan makanan secara berkelimpahan, tetapi mereka lupa bahwa di Mesir mereka tidak merdeka secara fisik dan mental, karena mereka hanyalah budak dari Firaun.
Dan mereka tidak menyadari bahwa sebagai budak, mereka tidaklah mempunyai hak apa-apa, yang mereka punyai hanyalah kewajiban saja dan Firaun boleh memperlakukan mereka dengan sekehendak hatinya. Karena himpitan ancaman dari Mesir dan lawan-lawan disekitarnya, penderitaan kekurangan air dan tidak ada makanan yang enak, hidup yang rutin dan membosankan di padang gurun yang terik dan gersang, mengakibatkan iman mereka menjadi lemah dan mereka mengalami kekeringan rohani. Hal inilah yang membuat mereka tidak mampu percaya dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.
Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan memperhatikan doa-doa mereka yang berseru minta tolong kepadaNya dan bahwa Tuhan memberikan pertolonganNya pada waktuNya untuk membebaskan mereka dari perbudakkan Firaun dan memberikan mereka suatu negeri yang belimpah susu dan madunya.(Keluaran 3:7-10) Seharusnya kalau mereka menyadari semuanya ini, maka hal itu akan dapat menyegarkan jiwa mereka, sehingga mereka tidak akan mudah goyah imannya dan tidak mudah mengomel atau mengeluh kepada Tuhan.
Dunia sekarang ini adalah dunia yang penuh dengan gejala kekeringan dan kedahagaan rohani secara luar biasa, hal ini dapat dilihat dengan timbulnya berbagai macam "agama, ajaran dan aliran kepercayaan", serta maraknya tempat hiburan, pengejaran terhadap status, kekayaan dan kemewahan dan lain lain.
Tetapi yang sangat disayangkan adalah apabila orang kristen terjebak kedalam situasi ini. Oleh karena itu, sebaliknya marilah kita segarkan kerohanian kita dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan merenungkan dan melakukan firmanNya dan berdoa kepadaNya.
Kalau ada diantara pembaca renungan ini mulai merasakan kekeringan rohani, akuilah hal itu kepada Tuhan dan puaskanlah dahaga saudara dengan datang dan percaya kepada Yesus! Maka saudara tidak akan lapar dan haus lagi.(Yohanes 6:35)Jadikanlah renungan ini sebagai sesuatu yang mengingatkan saudara untuk kembali pada situasi rohani yang menyala-nyala.
Doa kami :
Tuhan Allah Bapa dalam Yesus Kristus, seringkali kami mengalami kejenuhan dalam hidup ini dan kerohanian kami mundur oleh karena masalah dan penderitaan yang menghimpit iman kami. Untuk itu, bangkitkanlah semangat kerohanian kami ya Tuhan, sehingga kami memiliki kembali kerinduan mencari wajahMu setiap waktu. Amin
Demikian halnya kita juga sering berpendapat seperti itu; kita anggap kalau kita sudah menjadi orang kristen, menjadi anak-anak Tuhan, maka tidaklah akan mungkin kekurangan atau menghadapi masalah maupun penderitaan.. Tetapi ternyata realitanya tidaklah seperti itu. Mengapa Tuhan membiarkan mereka kekurangan air? Agar mereka belajar untuk percaya dan bersandar kepada Tuhan!
Bangsa Israel sebenarnya telah merasakan bagaimana Tuhan memelihara mereka secara luar biasa, misalnya: Dibebaskan dari belenggu perbudakkan Mesir dengan perbuatanNya yang ajaib ; Diselamatkan dari kejaran tentara Mesir dan menenggelamkan tentara Mesir didalam laut Teberau ; Diberi makan manna=roti dari Tuhan dan diberi daging burung puyuh setiap hari dan sebagainya.
Tetapi sayang sekali mereka ini bebal, karena perhatian mereka hanya tertuju pada penderitaan yang mereka hadapi di padang gurun dan mereka tidak bisa menerima keadaan bahwa kalau digurun itu kondisinya jauh lebih buruk daripada di Mesir. Di Mesir mereka dapat menikmati minuman dan makanan secara berkelimpahan, tetapi mereka lupa bahwa di Mesir mereka tidak merdeka secara fisik dan mental, karena mereka hanyalah budak dari Firaun.
Dan mereka tidak menyadari bahwa sebagai budak, mereka tidaklah mempunyai hak apa-apa, yang mereka punyai hanyalah kewajiban saja dan Firaun boleh memperlakukan mereka dengan sekehendak hatinya. Karena himpitan ancaman dari Mesir dan lawan-lawan disekitarnya, penderitaan kekurangan air dan tidak ada makanan yang enak, hidup yang rutin dan membosankan di padang gurun yang terik dan gersang, mengakibatkan iman mereka menjadi lemah dan mereka mengalami kekeringan rohani. Hal inilah yang membuat mereka tidak mampu percaya dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.
Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan memperhatikan doa-doa mereka yang berseru minta tolong kepadaNya dan bahwa Tuhan memberikan pertolonganNya pada waktuNya untuk membebaskan mereka dari perbudakkan Firaun dan memberikan mereka suatu negeri yang belimpah susu dan madunya.(Keluaran 3:7-10) Seharusnya kalau mereka menyadari semuanya ini, maka hal itu akan dapat menyegarkan jiwa mereka, sehingga mereka tidak akan mudah goyah imannya dan tidak mudah mengomel atau mengeluh kepada Tuhan.
Dunia sekarang ini adalah dunia yang penuh dengan gejala kekeringan dan kedahagaan rohani secara luar biasa, hal ini dapat dilihat dengan timbulnya berbagai macam "agama, ajaran dan aliran kepercayaan", serta maraknya tempat hiburan, pengejaran terhadap status, kekayaan dan kemewahan dan lain lain.
Tetapi yang sangat disayangkan adalah apabila orang kristen terjebak kedalam situasi ini. Oleh karena itu, sebaliknya marilah kita segarkan kerohanian kita dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan merenungkan dan melakukan firmanNya dan berdoa kepadaNya.
Kalau ada diantara pembaca renungan ini mulai merasakan kekeringan rohani, akuilah hal itu kepada Tuhan dan puaskanlah dahaga saudara dengan datang dan percaya kepada Yesus! Maka saudara tidak akan lapar dan haus lagi.(Yohanes 6:35)Jadikanlah renungan ini sebagai sesuatu yang mengingatkan saudara untuk kembali pada situasi rohani yang menyala-nyala.
Doa kami :
Tuhan Allah Bapa dalam Yesus Kristus, seringkali kami mengalami kejenuhan dalam hidup ini dan kerohanian kami mundur oleh karena masalah dan penderitaan yang menghimpit iman kami. Untuk itu, bangkitkanlah semangat kerohanian kami ya Tuhan, sehingga kami memiliki kembali kerinduan mencari wajahMu setiap waktu. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
