"Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu".(Mazmur 34:14)Pernah kita mendengar ada pepatah yang berbunyi:"Kata-kata yang terucap bagai telur yang pecah, tidak bisa dimasukkan lagi kedalam cangkangnya". Demikianlah tema renungan kita pada hari ini adalah "Jangan asal berkata".
Berkata-kata adalah salah satu bentuk komunikasi. Banyak masalah dalam komunikasi timbul karena banyak orang berdiam diri, tidak mau berkata-kata. Akan tetapi dilain pihak, Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan kata-kata yang kita ucapkan, sebab dalam banyak berkata-kata atau berbicara, tidak jarang banyak kesalahan atau kesalah-pahaman terjadi.
Seseorang bisa tersandung hanya dengan kata-kata. Tidak mengherankan kalau Yakobus meng-umpama-kan lidah itu seperti api; sesuatu yang kecil tetapi dapat membakar hutan yang besar. Bahkan Yakobus berkata: Dengan lidah kita memuji Tuhan Bapa kita, dan dengan lidah kita mengutuki manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.( Yakobus 3 : 5,9 )
Memperhatikan nats firman Tuhan tersebut diatas, penting sekali kita ber-hati-hati dengan kata-kata yang akan kita ucapkan. Pikirlah dulu baik-baik, janganlah tergesa-gesa atau asal berkata-kata saja. Sekali lagi, kata-kata adalah ibarat telur, kalau sudah dipecahkan, maka tidak bisa dimasukan kembali ke cangkangnya.
Dengarkan baik-baik! Ada 5 unsur dosa yang bisa terjadi, akibat perkataan yang keluar dari mulut seseorang: Gosip/ itnah, kata-kata yang menyakiti, kata-kata kutuk, hanyalah meninggalkan luka bagi orang lain dan kerugian bagi diri sendiri. Karena Alkitab katakan: Hidup dan mati kita dikuasai oleh lidah kita, kalau kita suka menggemakannya/mengatakannya, maka kita akan memakan buahnya.(Amsal 18:21)
Perkataan apakah yang sering kita lontarkan setiap hari? Hal yang positif atau negatif? Perkataan negatif akan membentuk hal yang negatif juga dalam kehidupan kita. Seringkali karena banyaknya persoalan/masalah, kuatir, takut, kecewa, marah, iri, benci dan sebagainya, kita tidak bisa menguasai diri dan akhirnya kita mengeluarkan kata-kata yang negatif atau bahkan kata-kata kutuk terhadap diri kita sendiri, terhadap anggota keluarga kita atau terhadap orang lain.
Maka akibat daripada segala kata-kata kutuk itu akan datang menimpa kita. Karena firman Tuhan dalam kitab Matius 12:37 sudah mengatakannya yaitu Menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum. Karena itu, marilah kita melalui renungan ini berkomitmen: bahwa kita hanya akan mengucapkan kata-kata yang baik-baik dan yang membangun saja.
Dengan melakukan hal itu, kita bukan hanya menjaga perasaan orang lain, tetapi juga menjaga diri sendiri dari hal-hal yang bisa merugikan. Kalau kita menyukai hidup dan mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik, maka seperti yang dikatakan Pemazmur diatas: Kita harus menjaga lidah kita terhadap yang jahat dan bibir kita terhadap ucapan-ucapan menipu ; serta menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, dan hidup berdamai dengan sesama.(Mazmur 34:13-15)
Kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah ditetapkan menjadi pribadi yang menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran: Kalau ingin agar Tuhan mendengar doa, pujian, dan penyembahan yang keluar dari mulut kita, maka kita harus menjaga mulut ini, yaitu hanya untuk memuliakan Tuhan saja, janganlah dipakai untuk mengutuki atau mengatakan kata-kata dusta, gosip, menyakiti, menghakimi atau memfitnah.
Sekarang, mintalah kuasa Roh kudus, supaya kita semakin bijaksana dalam memilih kata-kata yang akan kita ucapkan.
Doa kami :
Tuhan Yesus, kuduskanlah mulut kami dengan kuasa FirmanMu, supaya setiap kata-kata yang keluar dari mulut kami menjadi kata-kata yang memujiMu, memuliakanMu dan memberkati/menyenangkan orang-orang disekitar kami. Amin!
Berkata-kata adalah salah satu bentuk komunikasi. Banyak masalah dalam komunikasi timbul karena banyak orang berdiam diri, tidak mau berkata-kata. Akan tetapi dilain pihak, Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan kata-kata yang kita ucapkan, sebab dalam banyak berkata-kata atau berbicara, tidak jarang banyak kesalahan atau kesalah-pahaman terjadi.
Seseorang bisa tersandung hanya dengan kata-kata. Tidak mengherankan kalau Yakobus meng-umpama-kan lidah itu seperti api; sesuatu yang kecil tetapi dapat membakar hutan yang besar. Bahkan Yakobus berkata: Dengan lidah kita memuji Tuhan Bapa kita, dan dengan lidah kita mengutuki manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.( Yakobus 3 : 5,9 )
Memperhatikan nats firman Tuhan tersebut diatas, penting sekali kita ber-hati-hati dengan kata-kata yang akan kita ucapkan. Pikirlah dulu baik-baik, janganlah tergesa-gesa atau asal berkata-kata saja. Sekali lagi, kata-kata adalah ibarat telur, kalau sudah dipecahkan, maka tidak bisa dimasukan kembali ke cangkangnya.
Dengarkan baik-baik! Ada 5 unsur dosa yang bisa terjadi, akibat perkataan yang keluar dari mulut seseorang: Gosip/ itnah, kata-kata yang menyakiti, kata-kata kutuk, hanyalah meninggalkan luka bagi orang lain dan kerugian bagi diri sendiri. Karena Alkitab katakan: Hidup dan mati kita dikuasai oleh lidah kita, kalau kita suka menggemakannya/mengatakannya, maka kita akan memakan buahnya.(Amsal 18:21)
Perkataan apakah yang sering kita lontarkan setiap hari? Hal yang positif atau negatif? Perkataan negatif akan membentuk hal yang negatif juga dalam kehidupan kita. Seringkali karena banyaknya persoalan/masalah, kuatir, takut, kecewa, marah, iri, benci dan sebagainya, kita tidak bisa menguasai diri dan akhirnya kita mengeluarkan kata-kata yang negatif atau bahkan kata-kata kutuk terhadap diri kita sendiri, terhadap anggota keluarga kita atau terhadap orang lain.
Maka akibat daripada segala kata-kata kutuk itu akan datang menimpa kita. Karena firman Tuhan dalam kitab Matius 12:37 sudah mengatakannya yaitu Menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum. Karena itu, marilah kita melalui renungan ini berkomitmen: bahwa kita hanya akan mengucapkan kata-kata yang baik-baik dan yang membangun saja.
Dengan melakukan hal itu, kita bukan hanya menjaga perasaan orang lain, tetapi juga menjaga diri sendiri dari hal-hal yang bisa merugikan. Kalau kita menyukai hidup dan mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik, maka seperti yang dikatakan Pemazmur diatas: Kita harus menjaga lidah kita terhadap yang jahat dan bibir kita terhadap ucapan-ucapan menipu ; serta menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, dan hidup berdamai dengan sesama.(Mazmur 34:13-15)
Kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah ditetapkan menjadi pribadi yang menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran: Kalau ingin agar Tuhan mendengar doa, pujian, dan penyembahan yang keluar dari mulut kita, maka kita harus menjaga mulut ini, yaitu hanya untuk memuliakan Tuhan saja, janganlah dipakai untuk mengutuki atau mengatakan kata-kata dusta, gosip, menyakiti, menghakimi atau memfitnah.
Sekarang, mintalah kuasa Roh kudus, supaya kita semakin bijaksana dalam memilih kata-kata yang akan kita ucapkan.
Doa kami :
Tuhan Yesus, kuduskanlah mulut kami dengan kuasa FirmanMu, supaya setiap kata-kata yang keluar dari mulut kami menjadi kata-kata yang memujiMu, memuliakanMu dan memberkati/menyenangkan orang-orang disekitar kami. Amin!
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
