
"Berilah keadilan kepadaku, ya Tuhan, sebab aku telah hidup dalam ketulusan, kepada TUHAN aku percaya dan tidak ragu-ragu".(Mazmur 26:1)
Salah satu sifat yang berkenan kepada Tuhan dan yang disenangi oleh semua orang adalah "ketulusan hati". Dalam pengertian sederhana, Ketulusan dapat diartikan "sungguh-sungguh bersih hati", jujur, tidak munafik/tidak berpura-pura. Beberapa kali Pemazmur meminta belas kasihan Tuhan, pembebasan dan keadilan Tuhan dengan menunjukan alasan yang membuat dia pantas menerimanya yaitu karena dia berhati tulus.(Mazmur 26:1 dan 26:11)
Beranikah kita berkata seperti Daud "Tuhan, aku berhati tulus?" Ketulusan adalah adalah sikap yang diharapkan oleh Tuhan dari saudara dan saya. itulah sebabnya banyak ditekankan di Alkitab tentang ketulusan hati. Seringkali kita mengharapkan orang lain berhati tulus, pasangan yang tulus, jujur dan lain lain, tetapi seringkali kita lupa kepada diri kita sendiri: Apakah kita sendiri tulus hati dan jujur terhadap pasangan kita atau orang lain?
Orang yang tidak tulus, ia berpura-pura baik didepan orang, tetapi dibelakangnya menjelek-jelekkan, membenci dan berniat jahat. Orang yang tulus, ia bersikap apa adanya, ia tidak memakai topeng kemunafikkan, apa yang ada dalam hatinya itulah yang nampak diluar. Setiap tindakannya didasarkan pada kejujuran hati, dan tidak ada maksud-maksud tersembunyi didalamnya.
Maukah saudara menjadi orang yang berhati tulus? Caranya sederhana:
Pertama. Ketika anda berada didepan orang, bersikaplah seperti ketika anda seorang diri. Janganlah berusaha menjadi seperti apa yang diharapkan orang lain dari saudara.
Kedua. Disaat anda melakukan kebaikkan terhadap orang lain, janganlah mengharapkan apa-apa dari mereka. Jangan omongin sesudahnya, lakukanlah itu dengan rela seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.(Efesus 6:5-7)
Ketiga. Sadari bahwa ketulusan datangnya dari hati. Untuk itu apapun yang anda lakukan/katakan hendaknya sesuai dengan apa yang ada dalam hatimu.
Keempat. Perlu anda sadari bahwa ketulusan ada kalanya akan ditanggapi orang dengan negatif dan dicurigai, tetapi hadapilah itu dengan sikap tenang dan bijak, dan biarlah waktu yang membuktikannya.
Kelima. Jangan suka membandingkan diri secara tidak sehat dengan orang lain, baik dari segi bakat, kepintaran, maupun materi yang mereka miliki. Misalnya: melihat seorang pemimpin Pujian, Pengkhotbah kurang bagus...Maka janganlah kita merendahkan/menyalahkan mereka dengan berkata dalam hati: "Coba kalau saya...". Seharusnya sebagai orang yang tulus hati, kita mendoakan mereka supaya lain kali mereka bisa melakukannya lebih baik.
Pesan Firman Tuhan bagi kita hari ini "Kembangkanlah sikap ketulusan hati", sebab itulah yang dikehendaki oleh Tuhan dan yang disenangi oleh banyak orang.
Memang ada kalanya tidak semua orang menyukai ketulusan, terutama mereka yang tidak tulus, namun yang perlu kita lakukan adalah teruslah berdoa bagi mereka dan teruslah kita berjalan sesuai dengan jalan-jalan Tuhan! Maka Tuhan pasti akan bebaskan kita, memberi keadilan kepada kita dan berbelas-kasihan kepada kita .
Doa kami :
Tuhan Yesus yang baik, basuhlah hati kami dengan darahMu supaya kami memiliki hati yang bersih dan sanggup hidup dalam ketulusan setiap hari. Amin
Beranikah kita berkata seperti Daud "Tuhan, aku berhati tulus?" Ketulusan adalah adalah sikap yang diharapkan oleh Tuhan dari saudara dan saya. itulah sebabnya banyak ditekankan di Alkitab tentang ketulusan hati. Seringkali kita mengharapkan orang lain berhati tulus, pasangan yang tulus, jujur dan lain lain, tetapi seringkali kita lupa kepada diri kita sendiri: Apakah kita sendiri tulus hati dan jujur terhadap pasangan kita atau orang lain?
Orang yang tidak tulus, ia berpura-pura baik didepan orang, tetapi dibelakangnya menjelek-jelekkan, membenci dan berniat jahat. Orang yang tulus, ia bersikap apa adanya, ia tidak memakai topeng kemunafikkan, apa yang ada dalam hatinya itulah yang nampak diluar. Setiap tindakannya didasarkan pada kejujuran hati, dan tidak ada maksud-maksud tersembunyi didalamnya.
Maukah saudara menjadi orang yang berhati tulus? Caranya sederhana:
Pertama. Ketika anda berada didepan orang, bersikaplah seperti ketika anda seorang diri. Janganlah berusaha menjadi seperti apa yang diharapkan orang lain dari saudara.
Kedua. Disaat anda melakukan kebaikkan terhadap orang lain, janganlah mengharapkan apa-apa dari mereka. Jangan omongin sesudahnya, lakukanlah itu dengan rela seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.(Efesus 6:5-7)
Ketiga. Sadari bahwa ketulusan datangnya dari hati. Untuk itu apapun yang anda lakukan/katakan hendaknya sesuai dengan apa yang ada dalam hatimu.
Keempat. Perlu anda sadari bahwa ketulusan ada kalanya akan ditanggapi orang dengan negatif dan dicurigai, tetapi hadapilah itu dengan sikap tenang dan bijak, dan biarlah waktu yang membuktikannya.
Kelima. Jangan suka membandingkan diri secara tidak sehat dengan orang lain, baik dari segi bakat, kepintaran, maupun materi yang mereka miliki. Misalnya: melihat seorang pemimpin Pujian, Pengkhotbah kurang bagus...Maka janganlah kita merendahkan/menyalahkan mereka dengan berkata dalam hati: "Coba kalau saya...". Seharusnya sebagai orang yang tulus hati, kita mendoakan mereka supaya lain kali mereka bisa melakukannya lebih baik.
Pesan Firman Tuhan bagi kita hari ini "Kembangkanlah sikap ketulusan hati", sebab itulah yang dikehendaki oleh Tuhan dan yang disenangi oleh banyak orang.
Memang ada kalanya tidak semua orang menyukai ketulusan, terutama mereka yang tidak tulus, namun yang perlu kita lakukan adalah teruslah berdoa bagi mereka dan teruslah kita berjalan sesuai dengan jalan-jalan Tuhan! Maka Tuhan pasti akan bebaskan kita, memberi keadilan kepada kita dan berbelas-kasihan kepada kita .
Doa kami :
Tuhan Yesus yang baik, basuhlah hati kami dengan darahMu supaya kami memiliki hati yang bersih dan sanggup hidup dalam ketulusan setiap hari. Amin