Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 09.40 under
"Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, jangan kamu memegahkan diri dan jangan berdusta melawan kebenaran! Itu bukan hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat". (Yakobus 3:14-16)

Kalau kita mengajukan sebuah pertanyaan: Mengapa terjadi kekacauan sosial yang begitu parah dimuka bumi ini? Pasti salah satu penyebabnya adalah karena dominannya sikap iri hati dan mementingkan diri sendiri. Iri hati dan mementingkan diri sendiri, inilah yang mecabik-cabik sebuah komunitas, sehingga manusia saling memangsa tanpa belas kasihan. Hukum rimba yang akan berlaku, siapa yang kuat, maka dialah yang menang! Misalnya: Ada saja sebagian orang, hanya karena melihat orang lain atau saudara atau teman yang lebih berhasil daripada dirinya, maka ia menjadi panas hati dan tidak mau kalah bersaing dengannya dan kalau mungkin ia juga berniat untuk menghancurkannya.

Contoh lainnya: Karena orang lain atau teman/rekan kita mendapat kedudukan yang lebih baik, maka kita menjadi iri hati, maka hasutan/fitnah mulai disebarkan, gosip mulai digulirkan, dan kritik-kritik negatif mulai dilontarkan terhadap orang yang lebih berhasil daripada kita itu. Selain daripada itu, kita juga berusaha dengan segala cara halal atau tidak halal, mencari jalan bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi orang yang lebih berhasil daripada orang tersebut.

Demikian juga halnya dengan mementingkan diri sendiri. Kita akan selalu berpikir "yang penting saya mesti kebagian dulu, orang lain belakangan saja". Misalnya : Kalau ada tempat duduk yang kosong di kereta api / di bus yang sedang penuh, maka kita pastikan harus dapat tempat duduk itu, kalau perlu dengan berdesak-desakan, berebutan dan serobotan, dan mengabaikan nenek-nenek atau orang cacat yang memerlukan tempat duduk itu, kita cuek saja dan tidak mau memberikan tempat duduk itu kepada si nenek atau si penyandang cacat itu.

Yang terutama kan kepentingan kita dulu terpenuhi, kepentingan orang lain, kita tidak perdulikan. Memang manusia tidak suka/tidak senang kalau orang lain lebih berhasil daripadanya. Apalagi kalau orang yang lebih berhasil itu adalah bekas bawahannya atau orang yang jelas-jelas lebih bodoh/lebih lamban daripada dirinya. Manusia juga tidak suka kalau kepentingannya kurang diperhatikan dibandingkan dengan yang lain atau di nomor duakan.

Maka benarlah kata Yakobus dalam Nats diatas yaitu Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat ! Karena yang berlaku disitu adalah kepentingan duniawi, hawa nafsu dari manusia, dan dari setan-setan. Jika iri hati dan mementingkan diri sendiri, sudah menguasai seseorang, maka orang yang pernah menolongnya pun atau pernah berbuat kebajikan terhadapnya pun, tidak akan luput dari sasaran penghancuran. Kalau misalnya ada orang yang suka menolong orang miskin, maka kita sering mencap orang itu sok rohani/sok suci. Bahkan kalau ada orang yang suka menolong orang lain dari kekurangan mereka, maka ada saja orang yang berkata: Jangan-jangan ada maksudnya yang tersembunyi ?!

Karena itu, marilah kita segera merubah cara berpikir kita, untuk menjadi orang percaya yang menjadi garam dan terang dimuka bumi ini. Tanyakanlah pada diri kita sendiri, Untuk apa iri hati dan mementingkan diri sendiri? Dari logika manapun, iri hati dan mementingkan diri sendiri itu sama sekali tidak ada manfaatnya/tidak ada gunanya, selain daripada merusak diri sendiri dan menyakiti hati orang lain. Renungkan baik-baik! Karena iri hati "Kain" membunuh adiknya Habel. (Kejadian pasal 4:1-16). Karena iri hati para pemuka agama Yahudi menuntut Kematian Yesus. Karena iri hati manusia kehilangan ketenangan dan kesenangannya.

Karena mementingkan diri sendiri, Akhan mengambil secara diam-diam dan menyimpan barang-barang mewah yang disukainya, padahal sudah dilarang Tuhan untuk mengambilnya. Sehingga akibatnya bangsa Israel kalah perang dari orang-orang Ai dan banyak orang Israel yang mati terbunuh musuhnya. Dan akhirnya Akhan dihukum mati, dilontari dengan batu oleh orang Israel.(Yosua 7:1 -26) Begitu juga dengan para pengikut Kristus, sejak awalnya mereka sudah menjadi sasaran iri hati dan mementingkan diri sendiri, daripada para pemuka agama lainnya yang iri hati dan mementingkan diri mereka sendiri, karena ada lebih banyak yang menjadi pengikut Kristus daripada yang menjadi pengikut mereka, sehingga sepanjang sejarah hidupnya orang Kristen selalu ditindas.

Ingat saudara, menjadi orang Kristen tidaklah gampang, kita bisa menjadi sasaran iri hati dan mementingkan diri sendiri. Sekalipun yang kita lakukan adalah hal-hal yang baik. Dan satu lagi yang perlu kita camkan, Sekalipun kita sudah setia mengikut Yesus, itu belumlah menjadi jaminan bahwa kita akan bebas dari roh-roh iri hati dan roh mementingkan diri sendiri. Contohnya: Masih banyak terdapat dalam para pelayan gereja yang tergoda dalam mementingkan diri sendiri dan iri hati kepada sesamanya, yang dimulai dengan gossip dan fitnah dan saling menjelekkan / saling menjatuhkan dan tidak memperdulikan satu dengan yang lainnya.

Dengan menyadari bahaya daripada iri hati dan mementingkan diri sendiri tersebut, sudah saatnyalah kita semua waspada dan berhati-hati. Sebab kalau bukan kita yang menjadi pelakunya, maka kita yang akan menjadi sasarannya. Untuk itu kita perlu bersikap rendah hati dan jujur dan lebih mendahulukan kepentingan orang lain sesuai dengan firman Tuhan. Percayalah dan bersandarlah kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang lebih mengetahui daripada kita. Ia akan memberikan yang terbaik dan tercocok bagi kita. Sebab apa yang kelihatannya baik/menyenangkan untuk orang lain, belumlah tentu baik untuk kita.

Kita harus berani mengakui keunggulan orang lain dan menyadari kelemahan sendiri. Jika orang lain berhasil dalam karir dan usahanya, kita tidak perlu iri hati, tetapi sebaiknya kita perlu belajar darinya agar keberhasilannya menjadi keberhasilan kita. Kalau orang lain lebih membutuhkan, maka berilah kesempatan kepada orang itu terlebih dahulu. Biarlah kita dapat kesempatan yang belakangan/yang berikutnya. Dengan demikian kita akan memperoleh hikmat Tuhan.

Ada satu kisah nyata, pada sekitar tahun 2001, waktu itu kawan saya (seorang anak Tuhan) dan para calon pemnumpang lain, saling berdesakkan dan saling menyerobot, untuk berebut tiket pesawat suatu perusahaan penerbangan ke Singapura. Tetapi akhirnya kawan saya itu tidak kebagian tiket, karena ia mengalah dan tidak mau berdesak-desakan atau main serobotan dengan calon penumpang lain / orang-orang lain yang lebih mementingkan dirinya sendiri. Dan akhirnya dia tidak jadi berangkat dengan pesawat itu, melainkan dengan pesawat yang berikutnya. Tetapi ternyata sayangnya pesawat terbang yang itu, naas dan jatuh di Palembang dan semua penumpang berikut awak kapalnya tewas. Dan kawan saya itu selamat, karena dia mengalah terhadap kepentingan para calon penumpang lain yang main rebutan dan serobotan tiket itu.

Doa kami :
Tuhah Yesus jauhkanlah daripada kami roh iri hati dan mementingkan diri sendiri, sikap yang tidak mau kalah dan egois, serta dendam dan menghancurkan orang lain. Sebaliknya tolonglah kami supaya kami dapat hidup memancarkan kasihMu bagi banyak orang...Amin!



0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin