
Melalui nats diatas, salah satu kebanggaan kita hidup didalam Tuhan adalah karena kita menjadi umat yang "tampil beda". Orang yang percaya kepada Yesus, sesungguhnya adalah orang-orang yang tampil beda dengan orang-orang lain, bangsa-bangsa lain baik dari segi penampilan, karakter, pikiran, dan kehendak. Kalau kita renungkan, maka nats ini secara keseluruhan akan memampukan kita menjawab sebuah pertanyaan : "Apa yang menyebabkan kita beda dengan orang-orang lain atau bangsa-bangsa lain?".
Pertama. Karena Tuhan berjalan bersama kita. Kalau Tuhan berjalan bersama dengan kita maka sekalipun ada badai ( laut ) didepan, pasti akan bisa kita lewati. Dalam konteks perjalanan bangsa Israel dipadang gurun, dari segi teknologi apapun, tidaklah dapat dibuktikan bahwa dalam batu terdapat air. Demikian juga dengan peristiwa terbelahnya laut Teberau dalam waktu semalam, hanya dengan cara Musa mengacungkan tongkatnya saja, maka bertiuplah angin timur yang keras, sehingga ditengah-tengah laut Teberau ada jalan yang kering untuk seluruh bangsa Israel dapat menyeberang, sedang dikiri-kanan mereka, air itu tegak seperti tembok. (Keluaran 14:16,21-22)
Tetapi hal itu dimungkinkan karena Tuhan berjalan bersama umatNya. Untuk itu, marilah tetap berjalan bersama dengan Tuhan, maka pasti badai kehidupan pun akan kecil pengaruhnya didalam hidup kita.
Kedua. Apa yang membedakan kita dengan orang lain/bangsa lain..? Karena "Kasih karunia" ! Apa "Kasih Karunia" itu.. ? Dalam kamus bahasa Indonesia tidak ada kata "kasih karunia". Yang ada adalah "kasih" dan "karunia". Inilah hebatnya, Alkitab kita dapat menggabungkan dua kata yang artinya sangat luar biasa. Kasih karunia kita kenal dengan "Anugerah" yaitu pemberian dengan Cuma-Cuma yaitu Keselamatan kita. Sesuatu yang sebenarnya tidak pantas kita terima, tetapi diberikan oleh Tuhan secara Cuma-Cuma, itulah anugerah, itulah "Kasih Karunia".
Tetapi anugerah itu bukan saja hanya berbicara tentang keselamatan, tetapi anugerah juga menyangkut hal-hal baik yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Mari saudara, Hiduplah dalam anugerah Tuhan, hargailah anugerah Tuhan itu. Janganlah seperti bangsa Israel yang banyak mengalami "kasih karunia", tetapi mereka tidak pernah "hidup dalam kasih karunia". Mereka selalu tidak puas dan selalu ngomel kepada Tuhan dan tidak taat kepada perintah Tuhan, malahan mereka mengabaikan Tuhan dan menyembah berhala. Ingat, orang yang "hidup dalam kasih karunia", taat kepada perintah Tuhan dan selalu bersyukur kepadaNya.
Ketiga. Apa lagi yang membedakan kita dengan orang lain/bangsa lain? Karena Allah mengenal kita. Sehebat-hebatnya kita mengenal seseorang dan orang lain mengenal kita, misalnya pengenalan kita akan istri/suami kita, pasti masih ada hal-hal yang kita tidak tahu. Tapi kalau Tuhan yang mengenal kita, maka bukan saja Ia mengenal kedalaman hati kita, tapi masa depan kita pun Dia mengenalnya.
Bagaimana cara Tuhan mengenal kita ? Kalau kita mengenal Yesus, maka kita juga akan mengenal Allah Bapa (Yohanes 8:19). Rasul Paulus berkata: yang kukehendaki adalah mengenal Dia. Ketika kita memegang perintah Tuhan Yesus dan melakukannya, itu artinya kita mengenal Tuhan dan mengasihi Tuhan, dan Ia juga akan mengenal kita, bahkan Ia akan menyatakan diriNya kepada kita. (1 Yohanes 2:3 dan Yohanes 14:21 dan 1 Korintus 8:3)
Doa kami : Terima kasih Tuhan, karena Engkau senantiasa berjalan bersama kami dan mengenal kami. Dan mampukanlah kami agar selalu bersyukur kepadaMu dan menghargai kasih karuniaMu dalam hidup ini. Amin