
Perikop diatas menulis tentang kisah 10 orang kusta yang disembuhkan Yesus, tetapi hanya satu orang (yaitu orang Samaria) yang kembali kepadaNya untuk memuliakanNya, menyembahNya dan bersyukur kepadaNya. Setiap orang didunia ini memiliki iman/kepercayaannya masing-masing, baik itu beriman kepada berhala, atau kepada kuasa kegelapan, atau kepada material, kepada manusia/dukun/peramal , atau kepada dirinya/pikirannya sendiri (atheis), atau kepada faham tertentu, dan ada juga yang beriman kepada Tuhan Yesus.
Pertanyaan kita adalah iman kita ini mengarah kepada apa/siapa ?
Kalau kita belajar dari perikop diatas, Orang kusta yang sudah disembuhkan tersebut, ia memiliki iman kepada Yesus yang telah menyembuhkan dia. Itulah iman yang menyelamatkan.
Jadi, seperti apakah iman yang menyelamatkan itu ?
Iman yang menyelamatkan adalah Iman kepada Yesus sebagai Tuhan, Allah, Juruselamat / Pembebas / Mesias / Kristus. Orang Samaria yang sudah disembuhkan dari penyakit kusta itu, dia menyadari dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, Allah dan Juruselamat yang layak disembah. Itulah sebabnya dia kembali, berlutut didepan kaki Yesus, menyembahNya dan bersyukur kepadaNya. Sebenarnya bangsa Samaria ini, oleh bangsa Israel dianggap sebagai orang kafir, yang tidak percaya kepada Allah.
Tapi apa yang dilakukan oleh kesembilan orang keturunan Israel yang kusta itu, sangatlah berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang Samaria tersebut. Padahal mereka ini adalah umat pilihan Allah dan percaya kepada Allah. Tetapi mereka tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan, yang sudah diberitakan dalam kitab Musa dan kitab para nabi. Dan mereka juga tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diutus Allah untuk menjadi korban penebus dosa manusia dan Mesias/Pembebas/Juruselamat mereka dari belenggu/jajahan dosa, yang mereka tunggu-tunggu.(Kisah Para Rasul 2:36)
Jadi kalau kita hanya percaya kepada "apa yang Allah perbuat", maka iman itu tidak dapat menyelamatkan kita. Sebab kalau suatu saat nanti Allah "tidak mau berbuat sesuatu" pada kita, maka bisa saja nanti kita akan meragukanNya. Tetapi kalau kita "percaya kepada pribadiNya yaitu percaya siapa Yesus itu", maka apapun yang terjadi, kita akan tetap percaya kepadaNya.
Iman yang menyelamatkan adalah Iman yang hidup. Iman itu bukan saja iman yang terbungkus dalam sebuah kemasan yang rapi didalam hati. Tetapi iman yang menyelamatkan adalah iman yang perlu dibuktikan dan menghasilkan buah. Sebab Mujizat barusan akan terjadi ketika iman itu dinyatakan dalam perbuatan.
Sepuluh orang kusta itu mendengar berita tentang Yesus, yang dapat melakukan berbagai mujizat, termasuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dan mereka percaya serta melakukan akan apa yang diperintahkan Yesus, ketika Ia berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam" !
Dan mereka pun pergilah kepada imam-imam untuk menunjukkan, bahwa mereka sudah tahir dan sembuh. Dan memang mujizat terjadi ketika mereka ditengah perjalanan menuju kepada imam-imam tersebut, tubuh mereka menjadi tahir dan sembuh dari penyakit kustanya. Seandainya mereka tidak melakukan perintah Tuhan itu dan tidak pergi kepada imam-imam, maka mujizat tidak terjadi dan mereka tidak akan sembuh dari penyakit kustanya.
Iman yang menyelamatkan adalah iman yang mau bersyukur dan memuliakan Allah. Ada bukti yang riil dalam kehidupan setiap orang yang percaya pada Yesus yaitu untuk setiap perbuatan Allah yang dialaminya, ia selalu bersyukur kepada Tuhan dan ia menjadikannya sebagai kemuliaan bagi Tuhan.
Untuk itu, Marilah kita berpegang kebenaran ini, bahwa iman yang menyelamatkan adalah Iman yang percaya pada pribadi Yesus, Iman yang bukan saja ada dihati, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan, dan iman yang menyelamatkan adalah iman yang selalu bersyukur dan mempermuliakan nama Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa kami :
Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah mengaruniakan kepada kami Iman yang dapat mempercayai pribadi Yesus sebagai Tuhan, Allah dan Juru selamat kami. Amin
Pertanyaan kita adalah iman kita ini mengarah kepada apa/siapa ?
Kalau kita belajar dari perikop diatas, Orang kusta yang sudah disembuhkan tersebut, ia memiliki iman kepada Yesus yang telah menyembuhkan dia. Itulah iman yang menyelamatkan.
Jadi, seperti apakah iman yang menyelamatkan itu ?
Iman yang menyelamatkan adalah Iman kepada Yesus sebagai Tuhan, Allah, Juruselamat / Pembebas / Mesias / Kristus. Orang Samaria yang sudah disembuhkan dari penyakit kusta itu, dia menyadari dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, Allah dan Juruselamat yang layak disembah. Itulah sebabnya dia kembali, berlutut didepan kaki Yesus, menyembahNya dan bersyukur kepadaNya. Sebenarnya bangsa Samaria ini, oleh bangsa Israel dianggap sebagai orang kafir, yang tidak percaya kepada Allah.
Tapi apa yang dilakukan oleh kesembilan orang keturunan Israel yang kusta itu, sangatlah berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang Samaria tersebut. Padahal mereka ini adalah umat pilihan Allah dan percaya kepada Allah. Tetapi mereka tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan, yang sudah diberitakan dalam kitab Musa dan kitab para nabi. Dan mereka juga tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diutus Allah untuk menjadi korban penebus dosa manusia dan Mesias/Pembebas/Juruselamat mereka dari belenggu/jajahan dosa, yang mereka tunggu-tunggu.(Kisah Para Rasul 2:36)
Jadi kalau kita hanya percaya kepada "apa yang Allah perbuat", maka iman itu tidak dapat menyelamatkan kita. Sebab kalau suatu saat nanti Allah "tidak mau berbuat sesuatu" pada kita, maka bisa saja nanti kita akan meragukanNya. Tetapi kalau kita "percaya kepada pribadiNya yaitu percaya siapa Yesus itu", maka apapun yang terjadi, kita akan tetap percaya kepadaNya.
Iman yang menyelamatkan adalah Iman yang hidup. Iman itu bukan saja iman yang terbungkus dalam sebuah kemasan yang rapi didalam hati. Tetapi iman yang menyelamatkan adalah iman yang perlu dibuktikan dan menghasilkan buah. Sebab Mujizat barusan akan terjadi ketika iman itu dinyatakan dalam perbuatan.
Sepuluh orang kusta itu mendengar berita tentang Yesus, yang dapat melakukan berbagai mujizat, termasuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dan mereka percaya serta melakukan akan apa yang diperintahkan Yesus, ketika Ia berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam" !
Dan mereka pun pergilah kepada imam-imam untuk menunjukkan, bahwa mereka sudah tahir dan sembuh. Dan memang mujizat terjadi ketika mereka ditengah perjalanan menuju kepada imam-imam tersebut, tubuh mereka menjadi tahir dan sembuh dari penyakit kustanya. Seandainya mereka tidak melakukan perintah Tuhan itu dan tidak pergi kepada imam-imam, maka mujizat tidak terjadi dan mereka tidak akan sembuh dari penyakit kustanya.
Iman yang menyelamatkan adalah iman yang mau bersyukur dan memuliakan Allah. Ada bukti yang riil dalam kehidupan setiap orang yang percaya pada Yesus yaitu untuk setiap perbuatan Allah yang dialaminya, ia selalu bersyukur kepada Tuhan dan ia menjadikannya sebagai kemuliaan bagi Tuhan.
Untuk itu, Marilah kita berpegang kebenaran ini, bahwa iman yang menyelamatkan adalah Iman yang percaya pada pribadi Yesus, Iman yang bukan saja ada dihati, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan, dan iman yang menyelamatkan adalah iman yang selalu bersyukur dan mempermuliakan nama Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa kami :
Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah mengaruniakan kepada kami Iman yang dapat mempercayai pribadi Yesus sebagai Tuhan, Allah dan Juru selamat kami. Amin