
Renungan kita hari ini adalah tentang "Memahami orang lain". Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan dengan demikian pasti memerlukan interaksi dengan manusia lain disekitarnya. Kalau kita berkomunikasi dengan manusia lain, berarti kita menghadapi orang-orang yang berbeda, orang-orang yang tidak sama seperti apa yang kita harapkan : baik dari latar belakang, suku, kepercayaan, status sosial, hoby dan kebiasaan hidup lainnya.
Namun selama kita bisa memahami orang lain ini, maka kehidupan ini menjadi sesuatu yang indah dan berseni serta penuh dengan suka cita. Lalu pertanyaan kita adalah : Siapa yang dapat kita sebut sebagai orang yang dapat memahami orang lain...?
Pertama adalah Orang yang mau berkorban bagi orang lain. Orang yang memahami orang lain adalah orang yang tidak hanya mementingkan dirinya atau kepentingannya sendiri, melainkan mau berkorban untuk orang lain dan juga mau memperhatikan kepentingan sesamanya. Orang yang mau memahami orang lain akan memetik buah yang baik (Amsal 18:16).
Kedua adalah Orang yang mau mendengar keluhan orang lain dengan cermat. Memahami orang lain yang sedang terlibat dalam pertengkaran misalnya, maka ia harus melihatnya dari dua sisi (Amsal 18:17). Ada banyak orang yang hanya mendengar sesuatu dari satu orang saja, ia langsung emosi dan biasanya ia akan ambil putusan atau kesimpulan yang salah. Ini namanya orang-orang bertelinga tipis. Orang yang mau mendengar dari dua sisi / dua pihak, pasti akan menyelidiki terlebih dahulu, kemudian barulah ia mengambil keputusan atau kesimpulan.
Ketiga adalah Orang yang mau mendekati orang lain dengan hikmat dan kesabaran. Memahami orang lain yang pernah dikhianati misalnya, haruslah benar-benar dengan hikmat dan kesabaran. (Amsal 18:19) Untuk dapat mendekati mereka, kita seperti mendekati sebuah kota berbenteng yang kuat. Haruslah dengan hikmat dan penuh dengan kesabaran.
Keempat adalah Orang yang mau benar, jujur dan lembut dengan ucapannya. Memahami orang lain, haruslah dimulai dengan berhati-hati akan ucapan yang keluar dari mulutnya yaitu dengan kata-kata yang benar, jujur dan lembut (Amsal 18:21). Karena kalau kita berkata benar dan jujur, maka kita akan dikenan oleh orang lain atau atasan kita, bahkan kita juga akan dikasihi Tuhan (Amsal 16:13). Dan kalau kata-kata atau jawaban kita lembut dan sopan terhadap orang lain, maka hal itu akan dapat meredakan kegeramannya / amarahnya. (Amsal 15:1)
Oleh karena itu marilah, kita belajar memahami sesama kita dengan cara-cara yang positif, sebab kita pasti akan menerima hal yang sama, meskipun tidak secara langsung. Apa yang kita harapkan orang lain perbuat bagi kita, maka kita juga harus perbuat hal yang sama terhadap orang lain. Kalau kita mau diperhatikan oleh orang lain, maka kita harus terlebih dahulu memperhatikan mereka. Kalau kita membutuhkan pertolongan orang lain, maka sebaiknya kita juga terlebih dahulu berbelas kasihan dan menolong mereka. (Matius 7:12)
Namun selama kita bisa memahami orang lain ini, maka kehidupan ini menjadi sesuatu yang indah dan berseni serta penuh dengan suka cita. Lalu pertanyaan kita adalah : Siapa yang dapat kita sebut sebagai orang yang dapat memahami orang lain...?
Pertama adalah Orang yang mau berkorban bagi orang lain. Orang yang memahami orang lain adalah orang yang tidak hanya mementingkan dirinya atau kepentingannya sendiri, melainkan mau berkorban untuk orang lain dan juga mau memperhatikan kepentingan sesamanya. Orang yang mau memahami orang lain akan memetik buah yang baik (Amsal 18:16).
Kedua adalah Orang yang mau mendengar keluhan orang lain dengan cermat. Memahami orang lain yang sedang terlibat dalam pertengkaran misalnya, maka ia harus melihatnya dari dua sisi (Amsal 18:17). Ada banyak orang yang hanya mendengar sesuatu dari satu orang saja, ia langsung emosi dan biasanya ia akan ambil putusan atau kesimpulan yang salah. Ini namanya orang-orang bertelinga tipis. Orang yang mau mendengar dari dua sisi / dua pihak, pasti akan menyelidiki terlebih dahulu, kemudian barulah ia mengambil keputusan atau kesimpulan.
Ketiga adalah Orang yang mau mendekati orang lain dengan hikmat dan kesabaran. Memahami orang lain yang pernah dikhianati misalnya, haruslah benar-benar dengan hikmat dan kesabaran. (Amsal 18:19) Untuk dapat mendekati mereka, kita seperti mendekati sebuah kota berbenteng yang kuat. Haruslah dengan hikmat dan penuh dengan kesabaran.
Keempat adalah Orang yang mau benar, jujur dan lembut dengan ucapannya. Memahami orang lain, haruslah dimulai dengan berhati-hati akan ucapan yang keluar dari mulutnya yaitu dengan kata-kata yang benar, jujur dan lembut (Amsal 18:21). Karena kalau kita berkata benar dan jujur, maka kita akan dikenan oleh orang lain atau atasan kita, bahkan kita juga akan dikasihi Tuhan (Amsal 16:13). Dan kalau kata-kata atau jawaban kita lembut dan sopan terhadap orang lain, maka hal itu akan dapat meredakan kegeramannya / amarahnya. (Amsal 15:1)
Oleh karena itu marilah, kita belajar memahami sesama kita dengan cara-cara yang positif, sebab kita pasti akan menerima hal yang sama, meskipun tidak secara langsung. Apa yang kita harapkan orang lain perbuat bagi kita, maka kita juga harus perbuat hal yang sama terhadap orang lain. Kalau kita mau diperhatikan oleh orang lain, maka kita harus terlebih dahulu memperhatikan mereka. Kalau kita membutuhkan pertolongan orang lain, maka sebaiknya kita juga terlebih dahulu berbelas kasihan dan menolong mereka. (Matius 7:12)
Doa kami :
Tuhan Yesus, kami membutuhkan Orang lain dalam hidup didunia ini, maka dengan itu ajarlah kami supaya kami dapat memahami orang lain sebagai mana layaknya. Amin
Tuhan Yesus, kami membutuhkan Orang lain dalam hidup didunia ini, maka dengan itu ajarlah kami supaya kami dapat memahami orang lain sebagai mana layaknya. Amin