
Melalui renungan kita hari ini, kita dapat mengajukan sebuah pertanyaan : Apa sih ciri-ciri seseorang yang mengasihi Tuhan..? Ciri-ciri pribadi yang mengasihi Tuhan adalah :
Pertama. Siap berkorban untuk Tuhan. Hal-hal yang paling menantang dalam kehidupan kekristenan adalah siap berkorban untuk Tuhan. Yesus sudah bersedia berkorban untuk menderita dan mati disalib, supaya setiap kita ciptaanNya yang percaya kepadaNya, dapat hidup bersenang dalam rumah Bapa di sorga.
Menurut kisah naskah Yahudi kuno, ditulis bahwa Petrus juga telah membuktikan hal itu melalui cara kematiannya yang sangat mengharukan; dia disalib dengan kaki diatas dan kepala dibawah. Karena dia merasa tidak layak, kalau matinya disalib seperti Tuhan. Nilai pengorbanan Petrus, bukan terletak pada posisi jasadnya ketika ia mati, tetapi terletak pada komitmennya untuk mengasihi Yesus dengan tulus, meskipun ia harus kehilangan nyawa. Sebelum kita dapat berbicara tentang mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, sebaiknya kita introspeksi diri dulu, apakah kita sudah mengasihi keluarga kita atau sesama kita yang kelihatan di depan mata kita setiap harinya ?
Contohnya : Jangankan kita berbicara tentang berkorban nyawa untuk Tuhan, untuk beribadah, berdoa dan baca Firman Tuhan saja, kita sering kali malas dan banyak berdalih. Memberi bantuan berupa materi, perhatian atau tenaga untuk keluarga atau sesama saja, tidak mau kita lakukan. Bagaimana kita bisa kita mengasihi Tuhan ?
Namun satu hal yang pasti, jika kita mau mengasihi Tuhan, maka kita harus berkorban baik jiwa, tenaga, waktu dan harta kita. Ingat apa pun yang kita korbankan kepada Tuhan dan sesama tidak akan sia-sia. Pengorbanan sekecil apapun yang kita berikan pada Tuhan dan sesama, asalkan dengan tulus dan murni, maka Tuhan tidak pernah melupakannya, Dia akan perhitungkan itu sebagai kebenaran pada kita.
Kedua. Siap melayani Tuhan. Tuhan Yesus memberi mandat kepada Petrus : "Gembalakanlah domba-dombaKu". Disini kita menemukan ciri-ciri orang yang mengasihi Tuhan adalah mempunyai hati yang bersedia melayani Tuhan. Adapun dasar kita untuk melayani Tuhan, bukan karena kehebatan kita, tetapi karena sebuah anugerah dan kepercayaan yang mulia dari Tuhan. Kita melayani bukan karena diperintahkan oleh pastor, pendeta atau orang lain yang mengatur jawdwal ibadah / kegiatan gereja, tetapi kesadaran kita sendiri bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu melayani dan mengasihi kita.
Keterlibatan kita dalam pelayanan adalah suatu anugerah Tuhan, maka tidaklah boleh kita kotori dengan motivasi yang salah dan sikap yang bersungut-sungut. Kita melayani Tuhan dan sesama, karena kita mengasihi Tuhan Yesus.
Ketiga. Siap menghadapi tantangan dunia. Pertus menjawab pertanyaan Yesus : Ya Tuhan Engkau tahu bahwa aku mengasihi engkau. Artinya ia siap untuk melakukan tanggung jawab, tanpa takut terhadap pengaruh dunia ini.
Ada banyak orang yang tidak berani mengambil resiko dalam sebuah pelayanan. Misalnya kalau di suruh melayani disebuah daerah terpencil, ada orang berkata : Ah, biarlah yang lain aja, saya tidak cocok untuk daerah itu. Sesungguhnya dalam hati orang ini, dia menolaknya, mungkin karena dia takut, atau mungkin karena tempatnya yang tidak nyaman baginya. Jadi dia hanya bersedia melayani ditempat yang cocok baginya saja. Disuruh mengunjungi orang yang sakit Kusta, HIV atau Aids, ada yang berkata : Jangan saya-lah, cari yang lain saja yang badannya sehat, karena saya lagi sakit nih, kondisi tubuh saya lagi lemah. Padahal sebenarnya badannya sehat, hanya mungkin saja dia takut tertular penyakitnya atau mungkin jijik untuk mendekati mereka, apalagi kalau mesti tumpang tangan dan doakan mereka.
Orang yang mengasihi Tuhan, dia tidak takut tantangan dunia, tetapi dia fokus pada pribadi yang dia kasihi yaitu Yesus Kristus yang mempercayakan pelayanan itu kepadanya. Mengapa ? Karena ada janji Tuhan Yesus bahwa Aku akan menyertai engkau kemanapun engkau pergi bahkan sampai pada akhir zaman. (Matius 28:20) Tuhan pasti akan melindungi kita dari segala yang jahat, gangguan orang jahat, malapetaka, maut dan tentunya termasuk melindungi kita dari tertular sakit penyakit.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tambah-tambahkanlah kasihMu dalam hati kami, supaya kami dapat mengasihi Engkau dan sesama kami. Amin
Pertama. Siap berkorban untuk Tuhan. Hal-hal yang paling menantang dalam kehidupan kekristenan adalah siap berkorban untuk Tuhan. Yesus sudah bersedia berkorban untuk menderita dan mati disalib, supaya setiap kita ciptaanNya yang percaya kepadaNya, dapat hidup bersenang dalam rumah Bapa di sorga.
Menurut kisah naskah Yahudi kuno, ditulis bahwa Petrus juga telah membuktikan hal itu melalui cara kematiannya yang sangat mengharukan; dia disalib dengan kaki diatas dan kepala dibawah. Karena dia merasa tidak layak, kalau matinya disalib seperti Tuhan. Nilai pengorbanan Petrus, bukan terletak pada posisi jasadnya ketika ia mati, tetapi terletak pada komitmennya untuk mengasihi Yesus dengan tulus, meskipun ia harus kehilangan nyawa. Sebelum kita dapat berbicara tentang mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, sebaiknya kita introspeksi diri dulu, apakah kita sudah mengasihi keluarga kita atau sesama kita yang kelihatan di depan mata kita setiap harinya ?
Contohnya : Jangankan kita berbicara tentang berkorban nyawa untuk Tuhan, untuk beribadah, berdoa dan baca Firman Tuhan saja, kita sering kali malas dan banyak berdalih. Memberi bantuan berupa materi, perhatian atau tenaga untuk keluarga atau sesama saja, tidak mau kita lakukan. Bagaimana kita bisa kita mengasihi Tuhan ?
Namun satu hal yang pasti, jika kita mau mengasihi Tuhan, maka kita harus berkorban baik jiwa, tenaga, waktu dan harta kita. Ingat apa pun yang kita korbankan kepada Tuhan dan sesama tidak akan sia-sia. Pengorbanan sekecil apapun yang kita berikan pada Tuhan dan sesama, asalkan dengan tulus dan murni, maka Tuhan tidak pernah melupakannya, Dia akan perhitungkan itu sebagai kebenaran pada kita.
Kedua. Siap melayani Tuhan. Tuhan Yesus memberi mandat kepada Petrus : "Gembalakanlah domba-dombaKu". Disini kita menemukan ciri-ciri orang yang mengasihi Tuhan adalah mempunyai hati yang bersedia melayani Tuhan. Adapun dasar kita untuk melayani Tuhan, bukan karena kehebatan kita, tetapi karena sebuah anugerah dan kepercayaan yang mulia dari Tuhan. Kita melayani bukan karena diperintahkan oleh pastor, pendeta atau orang lain yang mengatur jawdwal ibadah / kegiatan gereja, tetapi kesadaran kita sendiri bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu melayani dan mengasihi kita.
Keterlibatan kita dalam pelayanan adalah suatu anugerah Tuhan, maka tidaklah boleh kita kotori dengan motivasi yang salah dan sikap yang bersungut-sungut. Kita melayani Tuhan dan sesama, karena kita mengasihi Tuhan Yesus.
Ketiga. Siap menghadapi tantangan dunia. Pertus menjawab pertanyaan Yesus : Ya Tuhan Engkau tahu bahwa aku mengasihi engkau. Artinya ia siap untuk melakukan tanggung jawab, tanpa takut terhadap pengaruh dunia ini.
Ada banyak orang yang tidak berani mengambil resiko dalam sebuah pelayanan. Misalnya kalau di suruh melayani disebuah daerah terpencil, ada orang berkata : Ah, biarlah yang lain aja, saya tidak cocok untuk daerah itu. Sesungguhnya dalam hati orang ini, dia menolaknya, mungkin karena dia takut, atau mungkin karena tempatnya yang tidak nyaman baginya. Jadi dia hanya bersedia melayani ditempat yang cocok baginya saja. Disuruh mengunjungi orang yang sakit Kusta, HIV atau Aids, ada yang berkata : Jangan saya-lah, cari yang lain saja yang badannya sehat, karena saya lagi sakit nih, kondisi tubuh saya lagi lemah. Padahal sebenarnya badannya sehat, hanya mungkin saja dia takut tertular penyakitnya atau mungkin jijik untuk mendekati mereka, apalagi kalau mesti tumpang tangan dan doakan mereka.
Orang yang mengasihi Tuhan, dia tidak takut tantangan dunia, tetapi dia fokus pada pribadi yang dia kasihi yaitu Yesus Kristus yang mempercayakan pelayanan itu kepadanya. Mengapa ? Karena ada janji Tuhan Yesus bahwa Aku akan menyertai engkau kemanapun engkau pergi bahkan sampai pada akhir zaman. (Matius 28:20) Tuhan pasti akan melindungi kita dari segala yang jahat, gangguan orang jahat, malapetaka, maut dan tentunya termasuk melindungi kita dari tertular sakit penyakit.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tambah-tambahkanlah kasihMu dalam hati kami, supaya kami dapat mengasihi Engkau dan sesama kami. Amin