
Melalui renungan kita hari ini menjelaskan bahwa "Karunia atau anugerah" dan "Karakter" adalah dua elemen kehidupan kekristenan yang sepintas kelihatannya tidak berhubungan. "Kasih" adalah salah satu dari buah buah Roh Kudus yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikkan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri, rendah hati (Galatia 5:22,26)
Buah-buah Roh Kudus adalah perbuatan-perbuatan Roh Kudus dalam hidup kita, yang merubah karakter kita yang lama menjadi karakter rohani yang penuh dengan buah-buah Roh Kudus. Karakter kita yang lama yaitu karakter jasmani adalah karakter yang dipenuhi oleh buah-buah kedagingan atau perbuatan-perbuatan daging yaitu percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, kedengkian, kemabukkan, pesta pora dan sebagainya. (Galatia 5:19-21)
Memang bisa saja seseorang memiliki karunia atau anugerah tanpa didukung oleh karakter rohani yang kuat. Sebaliknya, bisa juga kita memiliki karakter rohani yang kuat, namun miskin dalam karunia-karunia rohani. Kalau ini yang terjadi, maka kesaksian kekristenan kita akan pincang dan tidak dihargai.
Kita melihat banyak orang kristen yang memiliki karunia yang luar bisa, tetapi dalam kehidupan sehari-hari karakternya menjadi batu sandungan. Kata-katanya selalu kasar dan menyakiti orang. Orangnya sih baik, tapi tidak setia dan sering selingkuh, sehingga istrinya dan keluarganya menderita. Kehadirannya selalu membuat orang merasa tidak aman dan tidak nyaman. Punya banyak karunia, tetapi pelitnya juga minta ampun. Mau nya supaya orang selalu menaruh perhatian kepadanya, tetapi dia sendiri tidak pernah mau mengerti orang lain.
Perhatikanlah sebuah uang logam, selalu terdiri dari dua sisi atas dan bawah. Masing-masing sisi merupakan suatu kesatuan yang memberikan nilai terhadap uang logam tersebut. Memisahkan salah satu dari sisi yang lain, membuat uang logam tersebut tidak mempunyai nilai atau harga.
Demikian pula antara "karunia dan karakter" tidak boleh dipisahkan atau lebih menekankan yang satu dari yang lain. "Karakter" rohani dan "karunia" rohani adalah dua bagian yang berpadu erat dalam diri kita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga membuat kesaksian kristiani menjadi berkat bagi orang lain. Kesaksian kita akan dihargai dan diterima, karena memberikan dampak yang mengubahkan, memulihkan dan membangun.
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, artinya, menegaskan perpaduan antara karunia dan karakter. "Kasih" adalah merupakan karakter rohani yang utama. Tanpa karakter ini, maka karunia-karunia yang kita miliki gampang dipakai untuk kepentingan-kepentingan diri sendiri dan untuk tujuan-tujuan yang bersifat egois. Contoh yang nyata dalam Alkitab adalah jemaat Korintus sendiri. Mereka sangat kaya dengan karunia-karunia Rohani, ber-bahasa roh, bernubuat, karunia menyembuhkan dan kuasa mengadakan mujizat dan lain-lain, namun miskin dengan karakter rohani. Maka Iblis / setan dapat menjiplak dan memberikan karunia-karunia rohani yang palsu, namun mereka tidak dapat meniru dan memberikan karakter rohani yang utama yaitu "kasih" diantara mereka.
Melalui renungan saat ini, ambil-lah keputusan dan bulatkan-lah tekad kita, rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan untuk memperoleh karakter rohani, sekaligus berusaha memperoleh karnia-karunia Roh. Perpaduan antara karakter dan karunia Roh akan menjadikan komunitas kristen/ gereja Tuhan menjadi komunitas yang sehat dan bertumbuh. Dan menjadikan setiap kesaksian anak-anak Tuhan, menjadi berkat bagi orang yang belum mengenal Kristus, mengubah hidup orang lain, membawa seseorang dalam pengenalan akan Tuhan dan diselamatkan ; dan akhirnya melalui kesaksian kita sebagai orang percaya, maka nama Tuhan ditinggikan dan dimuliakan.
Marilah kita belajar membangun karakter rohani melaui hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan yaitu belajar mempraktekkan Kasih Kristus terhadap sesama kita ; belajar untuk hidup setia dan tidak zinah cabul lagi ; tidak berkata-kata kasar atau marah-marah lagi tapi sabar dan lemah lembut ; dan tidak kikir lagi, tapi bermurah hati kepada sesama, supaya kesaksian kerohanian kita dapat meyakinkan orang lain.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami memulai dan terus mengasihi Tuhan dan sesama, sebagai wujud pertumbuhan rohani kami ke arah yang lebih baik, supaya kesaksian kekristenan menjadi nyata dalam hidup kami. Amin
Buah-buah Roh Kudus adalah perbuatan-perbuatan Roh Kudus dalam hidup kita, yang merubah karakter kita yang lama menjadi karakter rohani yang penuh dengan buah-buah Roh Kudus. Karakter kita yang lama yaitu karakter jasmani adalah karakter yang dipenuhi oleh buah-buah kedagingan atau perbuatan-perbuatan daging yaitu percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, kedengkian, kemabukkan, pesta pora dan sebagainya. (Galatia 5:19-21)
Memang bisa saja seseorang memiliki karunia atau anugerah tanpa didukung oleh karakter rohani yang kuat. Sebaliknya, bisa juga kita memiliki karakter rohani yang kuat, namun miskin dalam karunia-karunia rohani. Kalau ini yang terjadi, maka kesaksian kekristenan kita akan pincang dan tidak dihargai.
Kita melihat banyak orang kristen yang memiliki karunia yang luar bisa, tetapi dalam kehidupan sehari-hari karakternya menjadi batu sandungan. Kata-katanya selalu kasar dan menyakiti orang. Orangnya sih baik, tapi tidak setia dan sering selingkuh, sehingga istrinya dan keluarganya menderita. Kehadirannya selalu membuat orang merasa tidak aman dan tidak nyaman. Punya banyak karunia, tetapi pelitnya juga minta ampun. Mau nya supaya orang selalu menaruh perhatian kepadanya, tetapi dia sendiri tidak pernah mau mengerti orang lain.
Perhatikanlah sebuah uang logam, selalu terdiri dari dua sisi atas dan bawah. Masing-masing sisi merupakan suatu kesatuan yang memberikan nilai terhadap uang logam tersebut. Memisahkan salah satu dari sisi yang lain, membuat uang logam tersebut tidak mempunyai nilai atau harga.
Demikian pula antara "karunia dan karakter" tidak boleh dipisahkan atau lebih menekankan yang satu dari yang lain. "Karakter" rohani dan "karunia" rohani adalah dua bagian yang berpadu erat dalam diri kita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga membuat kesaksian kristiani menjadi berkat bagi orang lain. Kesaksian kita akan dihargai dan diterima, karena memberikan dampak yang mengubahkan, memulihkan dan membangun.
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, artinya, menegaskan perpaduan antara karunia dan karakter. "Kasih" adalah merupakan karakter rohani yang utama. Tanpa karakter ini, maka karunia-karunia yang kita miliki gampang dipakai untuk kepentingan-kepentingan diri sendiri dan untuk tujuan-tujuan yang bersifat egois. Contoh yang nyata dalam Alkitab adalah jemaat Korintus sendiri. Mereka sangat kaya dengan karunia-karunia Rohani, ber-bahasa roh, bernubuat, karunia menyembuhkan dan kuasa mengadakan mujizat dan lain-lain, namun miskin dengan karakter rohani. Maka Iblis / setan dapat menjiplak dan memberikan karunia-karunia rohani yang palsu, namun mereka tidak dapat meniru dan memberikan karakter rohani yang utama yaitu "kasih" diantara mereka.
Melalui renungan saat ini, ambil-lah keputusan dan bulatkan-lah tekad kita, rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan untuk memperoleh karakter rohani, sekaligus berusaha memperoleh karnia-karunia Roh. Perpaduan antara karakter dan karunia Roh akan menjadikan komunitas kristen/ gereja Tuhan menjadi komunitas yang sehat dan bertumbuh. Dan menjadikan setiap kesaksian anak-anak Tuhan, menjadi berkat bagi orang yang belum mengenal Kristus, mengubah hidup orang lain, membawa seseorang dalam pengenalan akan Tuhan dan diselamatkan ; dan akhirnya melalui kesaksian kita sebagai orang percaya, maka nama Tuhan ditinggikan dan dimuliakan.
Marilah kita belajar membangun karakter rohani melaui hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan yaitu belajar mempraktekkan Kasih Kristus terhadap sesama kita ; belajar untuk hidup setia dan tidak zinah cabul lagi ; tidak berkata-kata kasar atau marah-marah lagi tapi sabar dan lemah lembut ; dan tidak kikir lagi, tapi bermurah hati kepada sesama, supaya kesaksian kerohanian kita dapat meyakinkan orang lain.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami memulai dan terus mengasihi Tuhan dan sesama, sebagai wujud pertumbuhan rohani kami ke arah yang lebih baik, supaya kesaksian kekristenan menjadi nyata dalam hidup kami. Amin